3 Pandangan Utama tentang Nubuatan Dan Akhir Zaman



I. PROLOG

Salah satu alasan utama orang‑orang Kristen rata‑rata menghindari mempelajari nubuat Alkitab adalah pandangan‑pandangannya Yang berbeda‑beda. Sese orang mengambil beberapa buku untuk menyegarkan pengetahuannya tentang akhir zaman, dan tak berapa lama kemudian dengan tak berdaya ia terse sat dalam penjelasan‑penjelasan panjang lebar kata -kata asing. Dilema orang Kristen rata‑rata mengingat  kan saya akan anak lelaki Yang ayahnya adalah seorang pengkhotbah. Setelah mendengar ayahnya berkhotbah tentang pembenaran, pengudusan, dan pesan-pesan lainnya, ia sudah siap untuk menjawab bila guru Sekolah Minggunya bertanya apakah ada yang tahu apa arti penundaan. Si anak lelaki cepat -cepat menjawab, "Aku tidak yakin apa artinya, tapi aku tahu gereja kita mempercayainya!" Begitulah pemahaman banyak orang akan nubuat Alkitab. Mereka tidak yakin apa makna kata‑kata hebat ini, namun mereka tahu mereka harus mempercayainya.

Orang yang baru mempelajari nubuat Alkitab akan mendengar kata‑kata seperti pramilenial (premillennial),paskamilenial (postmillennial), prakesusahan (Pretribulational), Posttribulational (paska­kesusahan), dispensasional (dispensational‑penen tuan urutan peristiwa oleh otoritas llahi), dan per­janjian (covenantal) dan melihat cukup banyak table dan garis waktu yang untuk melakukan semuanya membutuhkan waktu seumur hidup. Kewalahan, mereka akhirnya mengambil posisi "panmillen nial." Intinya, mereka percaya bahwa sernuanya akan berakhir dengan "baik" (pan out) pada akhir nya dan tidak mengkhawatirkannya lagi.

Semua pandangan, sistem, dan teori yang berbeda‑beda tentang hari‑hari terakhir bahkan meng­intimidasi banyak gembala dan pengajar. Bagi keba nyakan orang Kristen, nubuat Alkitab tetap merupakan misteri yang tak terpecahkan. Bagaimana kita dapat berharap untuk memahami semua pandangan yang bertentangan itu? Apakah mungkin untuk memeras semuanya dan mendapatkan dasar‑dasar nya sehingga kita dapat memahami sedikitnya pan dangan‑pandangan atau sistem‑sistem pokok yang dipercayai orang‑orang tentang hari‑hari terakhir? Jawabannya adalah sepenuhnya ya! Dalam beberapa halaman berikutnya, tiga pandangan utama tentang hari‑hari terakhir akan disajikan dalam format yang jelas dan mudah dlikuti.

Secara luas, terdapat tiga pandangan, sistem, atau kerangka injili utama nubuat Alkitab dan akhir zaman: amilenial, pramilenial, dan paskamilenial. Sepertl yang dapat Anda lihat, kata utama dalam masing‑masing istilah ini adalah milenial atau milenium, yang bermakna seribu tahun. Istilah ini berasal dari kata‑kata Latin mille (serlbu) dan annus (tahun). Dalam Alkitab kerajaan seribu tahun meru pakan fase kerajaan Tuhan ketika Yesus Kristus memerintah dan bertakhta. Meskipun kata itu sen diri tak pernah muncul dalam Alkitab, Wahyu 20:1‑7 secara spesifik menyebutkan enam kali bahwa durasi kerajaan ini adalah seribu tahun.


II. DUA POKOK UTAMA KESEPAKATAN

Seperti halnya dengan kebanyakan pandangan yang berbeda, ada pokok‑pokok tentang mana sernua posisi ini sependapat. Dua pokok utama kesepakat an di antara pandangan‑pandangan ini pada intinya:

1 . Ketiga pandangan ini percaya bahwa Yesus Kristus adalah Raja atas segala raja dan Tuhan atas segala tuhan dan bahwa la memerintah atau akan memerintah atas sebuah kerajaan yang mulia.

2. Ketiga pandangan ini berkeyakinan bahwa Yesus Kristus suatu hari kelak akan kembali ke dunia ini secara harafiah, fisik, terlihat, dan penuh kemuliaan sebagai Hakim atas seluruh bumi.

Penting untuk tidak mengabaikan kedua pokok kesepakatan ini. Betapapun, ini adalah bagian dari hal‑hal inti yang mengikat kita menjadi satu sebagai orang‑orang yang percaya kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang akan segera datang. Bagaimanapun juga, kita juga harus menyadari bahwa terdapat per bedaan‑perbedaan penting antara pandangan‑pan dangan ini yang mempengaruhi bagaimana orang orang percaya memahami hampir semua peristiwa kunci hari‑hari terakhir. Masing‑masing sistem ini memberikan gambaran yang sangat berbeda akan apa yang kelak terjadi baik sebelum maupun sesudah Yesus kembali ke bumi. Ini bukan sekedar studi atas teori yang tidak relevan. Yang mana dari pandangan- pandangan ini yang Anda miliki akan menentukan bagaimana Anda memahami karakter‑karakter, kro nologi, dan akhir zaman. Akankah ada kerajaan harafiah di bumi? Akankah ada periode Kesusahan tujuh tahun harafiah sebelum Kristus kembali ke bumi? Akankah ada seorang individu bernama Anti kristus? Akankah gereja berhasil mengKristenkan dunia sebelurn Kristus kembali?


III. TIGA POKOK UTAMA KETIDAKSEPAKATAN

Walaupun terdapat banyak perbedaan antara ketiga pandangan tentang hari‑hari terakhir ini, namun pokok‑pokok utama ketidaksepakatan berkisar di seputar tiga isu kunci:

(1) kapan Yesus akan memerintah (waktu pemerin tahanNya);

(2) bagaimana Yesus akan memerintah (sifat pemerintahanNya); dan (3) di mana Yesus akan memerintah (tempat pemerintahanNya). Meski pun ada beberapa variasi bahkan di dalarn ketiga sistem ini, hanya kerangka umum dari pandangan pandangan ini saja yang akan diberikan.


1. Pandangan Amilenial

Posisi amilenial merupakan pandangan dominan gereja modern. Ini adalah pandangan yang dimiliki Gereja Katolik Roma, gereja Yunani, dan sebagian besar Protestantisme. Asal mula pandangan ini dapat ditelusuri kemball ke St. Agustinus (354‑430 M.). Ini juga merupakan pan dangan para reformator seperti John Calvin dan Martin Luther.

Awalan a= sebelum kata milenium mendenota sikannegasi kata itu dan secara harafiah bermakna “tanpa milenium." Bagaimanapun juga, ini tidak tepat benar, karena para amilenialis sungguh‑sungguh percaya akan sebuah kerajaan milenial Kristus, hanya bukan sebuah kerajaan yang harafiah.


1) KAPAN YESUS AKAN MEMERINTAH?

Para amilenialis percaya bahwa kerajaan Kristus ada di zaman sekarang antara kedatanganNya kali pertama dan ke dua. Dengan demikian, Milenium bukanlah periode seribu tahun harafiah namun merupakan “periode waktu yang lama” secara simbolis. Para amilenialis mengajar bahwa diikatnya Iblis (Wah. 20:1‑3) terjadl pada kedatangan Kristus kali pertama sebagai akibat kematian dan kebangkitan Kristus.


2) BAGAIMANA DAN DI MANA YESUS AKAN MEMERINTAH?

Para amilenialis menyangkal bahwa pemerintahan Yesus akan merupakan kerajaan di bumi yang harafiah dan fisik. Bagi para amilenialis, pemerintahan Kristus adalah kerajaan rohani seka rang ini, di mana Kristus bertakhta atas gereja dalam hati orang‑orang percaya dan/atau di sorga atas jiwa mereka yang telah ditebus. Posisi amilenial sangat sederhana dan lurus. Para amilenialis percaya bahwa Kristus akan kembali suatu hari nanti untuk meng hakimi semua orang dan membawa keabadian. Mereka menyangkal baik periode Kesusahan tujuh tahun harafiah sebelum kedatangan Kristus ke dua kali maupun periode pemerintahan seribu tahun harafiah setelah kedatanganNya ke dua kali.


KRONOLOGI
PERISTIWA‑PERISTIWA MASA DEPAN MENURUT SISTEM AMILENIAL

Perkembangan paralel kebaikan (kerajaan Tuhan) dan kejahatan (kerajaan Iblis) pada zaman sekarang ini
Kedatangan Kristus ke dua kali
Kebangkitan semua orang secara umum
Penghakiman atas semua orang secara umum Kekekalan


2. PandanganPramilenial

Pramilenialisme merupa kan pandangan jemaat mula‑mula. Pandangan ini dimiliki oleh bapa‑bapa gereja mula‑mula seperti Papias, Tertullian, Clemen dari Roma, Barnabas, Ignatius, Polikarpus, dan Justin sang Martir. Setelah abad ke tiga, pandangan ini mulai pudar, dan amile nialisme menggantikannya sebagai pandangan yang lebih dominan. Pramilenialisme mulai bangkit kem bali pada pertengahan abad ke sembilanbelas dan saat ini merupakan pemahaman akan harl‑hari ter akhir yang sangat popular. Beberapa pramilenialis modern adalah Charles Ryrie, John Walvoord, J. Dwight Pentecost, James Montgomery Boice, Hal Lindsey, John MacArthur Jr., dan Charles Swindoll.


1) KAPAN YESUS AKAN MEMERINTAH?   

Pramile nialisme mengajar bahwa kedatangan Yesus Kristus ke dua kali akan terjadi sebelum (pra) kerajaan seribu tahun. Kembalinya Kristus ke bumi pada akhir perio de penghakiman mengerikan yang disebut Kesusahan tujuh tahun harafiah mengawali kerajaan seribu tahun.


2) BAGAIMANA DAN DI MANA YESUS AKAN MEMERINTAH?

Para pramilenialis berkeyakinan bah wa kerajaan seribu tahun akan merupakan sebuah kerajaan yang harafiah, fisik, dan ada di bumi selama seribu tahun harafiah, saat mana Yesus Kristus akan memerintah dan bertakhta atas bumi dari takhtaNya di Yerusalem. Menurut pandangan im, kerajaan terse but tidak akan didirikan oleh pertobatan jiwa‑jiwa selama periode waktu yang diperpanjang melainkan secara tiba‑tiba dan penuh kuasa oleh kedatangan Kris tus dari sorga ke bumi dengan penuh kemuliaan. Iblis akan diikat untuk seribu tahun selama durasi pemerin tahan Kristus (Wah. 20:1‑3), kutukan Dosa Asal akan dibalik, orang‑orang Yahudi akan dikembalikan ke negeri mereka, dan Kristus akan memerintah atas bumi dalam kebenaran, kedamaian, dan sukacita.

Penting untuk memperhatikan bahwa kebanyakan pramilenialis akan setuju bahwa Yesus memerintah atas gereja pada zaman sekarang ini sebagai kepala jemaat dan bahwa la sudah pasti memerintah atas hati umatNya. Dulu, sekarang, dan selama‑lamanya. la akan menjadi Penguasa alam semesta. Bagaimanapun juga, para pramilenialis akan bersikeras agar ini tidak dirancukan dengan kerajaan seribu tahun di mana Kristus akan memerintah sebagal Ra)a selama seribu tahun seperti yang dideskripsi kan dalam. Wahyu 20:1‑6. Pemerintahan Kristus akan digenapi secara harafiah di masa depan.


KRONOLOGI
PERISTIWA‑PERISTIWA MASA DEPAN MENURUT SISTEM PRAMILENIAL

Meningkatnya kemurtadan seiring mendekatnya akhir zaman gereja 

Pengangkatan Jemaat (kebangkitan orang‑orang kudus yang telah mati/pengangkatan orang‑orang kudus yang masih hidup) ‑ para pramilenialis saling fidak sependapat di antara mereka sendiri tentang waktu Pengangkatan. IN akan didiskusikan dalam bab berikutnya. 

Periode Kesusahan tujuh tahun di bumi 
Kedatangan Kristus ke dua kali ke bumi 
Peperangan harmagedon
Pemerintahan Kristus di bumi selama seribu tahun 
Penghakiman Takhta Putih Besar
Penciptaan langit yang baru dan bumi yang baru 
Kekekalan


3. Pandangan Postmilenial 

Postmilenialisme hadir lama sesudah kedua lawannya namun menikmati popularitas besar, menjadi pandangan milenial utama pada abad ke delapanbelas dan ke sembilanbelas. Dengan semua kemajuan teknologi, ilmu pengeta huan, dan revolusi industri, gagasan bahwa manusia dapat mendirikan kerajaan Tuhan sangat masuk di akal. Bagaimanapun juga, pecahnya Perang Dunia 1, yang segera diikuti oleh Perang Dunia II, meruntuhkan postmilenialisme sehingga pandangan ini tidak pernah sepenuhnya pulih. Para  ekonstruksionis, teonomis, dan penganut cabang‑cabang teologi ter kait modern lainnya adalah para postmilenialisme.


1) KAPAN YESUS AKAN MEMERINTAH?      

Para postmilenialisme mempertahankan pendapat bahwa Yesus Kristus akan kembali ke bumi setelah (paska) Milenium (kerajaan seribu tahun). Konsekuensinya, Milenium adalah keseluruhan periode waktu antara kedatangan Kristus kali pertama dan ke dua. Kristus kembali setelah Milenium sepenuhnya berakhir.


2) BAGAIMANA DAN DI MANA YESUS AKAN MEMERINTAH?

Sifat pemerintahan Yesus bagi para paskamilenialis adalah rohaniah dan politis.

Pandang an ini mengajar bahwa kerajaan seribu tahun bukan lah seribu tahun harafiah namun zaman keemasan yang dimasuki seiring dengan pengabaran lnjil oleh gereja pada zaman sekarang ini. Zaman keemasan ini akan tiba tahap demi tahap seiring dengan penye baran injil ke segenap pelosok bumi sampai seluruh dunia akhirnya diKristenkan. Milenium akan ber kembang di bumi saat orang‑orang yang percaya kepada Kristus mempunyai semakin dan semakin banyak pengaruh atas urusan‑urusan di bumi ini. Akhirnya, lnjil akan menang, dan bumi akan men jadi dunia yang lebih balk, setelah mana Kristus akan kembali untuk mengantar masuk ke dalam kekekalan.

Pendukung pandangan postmilenialisme yang paling terkenal pada tahun‑tahun belakangan ini ada lah Loraine Boettner. la meringkas pandangan postmilenialisme dengan sangat baik:


Pascamilenialisme

adalah pandangan tentang hal‑hal terakhir yang berkeyakinan bahwa kera jaan Allah kini sedang diperluas di dunia melalui pengabaran Injil dan karya penyelamatan Roh Kudus dalam hati individu‑individu, babwa dunia pada akhirnya akan di Kristenkan dan bahwa kembalinya Kristus akan terjadi pada akhir periode kebenaran dan kedamaian yanglama yang umumnya disebut milenium. Harus ditambahkan bahwa menurut prinsip‑prinsippaskamilenial Kedatangan Kristus ke Dua Kali akan segera diikuti dengan kebangkitan secara umum, penghakiman secara umum, dan pendahuluan sorga dan neraka dalam kepenuhannya.

Milenium yang dinanti‑nanti para pascami lenialis dengan demikian adalah zaman keemas an kemakmuran rohani sekarang ini, yaitu Zaman Gereja. Ini harus diciptakan dengan kekuatan‑kekuatan yang kini aktif di dunia.
Milenium akan berlangsung selama periode waktu yang lama dan tidak pasti, mungkin jauh lebih lama daripada seribu tahun harafiah. Perubaban karakter  individu‑individu akan di refleksikan dalam meningkatnya , kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan kebudayaan umat manusia. Sebagian besar dunia akan menik mati kebenaran yang sampai
sekarang hanya terlihat dalam kelompok‑kelompok yang relative kecil dan terisolasi: misalnya, beberapa kalang an keluarga, dan beberapa kelompok gereja dan organisasi kekerabatan setempat.

Ini tidak berarti bahwa akan ada suatu waktu di bumi ini saat semua orang akan menjadi Kris ten atau bahwa semua dosa akan dihapuskan. Namun ini benar‑benar berarti bahwa kejahatan dalam semua bentuknya yang bermacam‑macam akhirnya akan dikurangi sampai proporsi yang dapat diabaikan, bahwa prinsip‑prinsip Kristen akan berkuasa, bukan yang lain, dan bahwa Kristus akan kembali ke suatu dunia yang sunggub‑sungguh sudah diKristenkan. 


KRONOLOGI
PERISTIWA‑PERISTIWA MASA DEPAN MENURUT SISTEM POSTMILENIAL

Perbaikan progresif kondisi‑kondisi di bumi seiring dengan mendekatnya masa akhir, menghasilkan suatu zaman keemas an saat dunia di Kristenkan

Kedatangan Kristus ke dua kali
Kebangkitan semua orang secara umum
Penghakiman atas semua orang secara umum
Kekekalan


IV. PANDANGAN MANAKAH YANG PALING MEYAKINKAN?

Saya adalah seorang premilenialis.
Seperti yang dapat Anda lihat, ketiga sistem ini sangat berbeda dalam gambaran mereka akan akhir zaman. Sistem kepercayaan mana yang diyakini seseorang menentukan bagaimana ia menafsirkan ratusan bagi an dalam Alkitab. Karena itu, ini bukan masalah sepele.

Pertanyaan besarnya adalah, Pandangan manakah yang paling meyakinkan? Yang mana dari ketiga pandangan ini yang paling akurat merefleksikan pengajaran‑pengajaran yang ada dalam Alkitab? Pan dangan yang saya yakini adalah pan dangan pramilenial. Saya percaya pandangan ini sangat superior terhadap, kedua pandangan lain karena empat alasan utama:


1. Tradisi Jemaat Mula‑mula                               

Seperti yang telah kita perhatikan, ini merupakan pandangan jemaat mula -mula selama dua abad pertama sejarah gereja. Meski pun pokok ini tidak menentukan, pandangan ini tak dapat disangkal mempunyai arti yang sangat penting, karena apa yang paling dekat dengan era Perjanjian Baru seharusnya memiliki pemahaman yang paling jelas akan apa yang diajarkan para rasul. Papias (130 M.), salah satu bapa rasuli, adalah murid rasul Yohanes. Papias percaya akan pemerintahan seribu tahun Kristus harafiah setelah kedatanganNya kembali ke bumi. Sangat mungkin bahwa Papias menerima kebenaran Ini langsung dari Yohanes sen diri, penulis kitab Wahyu.


2. Metode Penafsiran yang Benar 

Posisi pramilenial merupakan satu‑satunya posisi yang secara konsisten menafsirkan nubuat Alkitab secara harafiah. Kedua posisi lainnya secara konsisten merohanikan nubuat -nubuat Perjanjian Baru dan menerapkannya pada gereja, yang mereka tafsirkan sebagai Israel rohani.

Metode untuk menafsirkan nubuat Alkitab ditetapkan secara jelas dalam Kitab Suci. Semua nubuat kedatangan Kristus kali pertama digenapi secara harafiah dalam pribadi dan karya juruselamat kita. Masuk akal untuk percaya bahwa nubuat -nubuat kedatangan Kristus ke dua kali juga akan digenapi secara harafiah. Merohanikan nubuat -nubuat tentang hari‑hari terakhir dan menyangkali periode Kesusahan harafiah, Antikristus harafiah, peperangan harmagedon harafiah, pemulihan bangsa. Yahudi ke negeri Israel harafiah, dan kerajaan seribu tahun di bumi melanggar metode menafsirkan nubuat Alkitab yang sudah ditetapkan dalam nubuat‑nubuat kedatangan Kristus kali pertama.


3. Penggenapan Perjanjian‑perjanjian      

Pramilenialisme adalah satu‑satunya dari sistem‑sistem ini yang memungkinkan penggenapan harafiah perjan jian‑perjanjian Tuhan dengan Abraham dan Daud.

Tuhan secara tak bersyarat dan sepihak menjan jikan tiga hal kepada Abraham dalam Kejadian 12:1‑3 dan 15:18‑19:

1. Tuhan akan memberkati Abraham secara pribadi, dan seluruh dunia akan diberkati melalui dia.

2.Tuhan akan memberi Abraham banyak keturunan.

3.Tuhan akan memberi Abraham dan keturunan‑keturunannya sebidang tanah spesifik untuk selama‑lamanya (batas -batas tanah ini dideskripsikan dalam Kejadian 15:18‑19).

Jelasnya, dua hal pertama dari janji Tuhan telah digenapi secara harafiah. Tuhan memberi Abraham banyak keturunan, dan Tuhan telah memberkati dunia melalui Abraham lewat Kitab Suci Yahudi dan Juruselamat Yahudi. Jika dua kondisi pertama perjanjian ini telah digenapi secara harafiah, maka tampaknya logis untuk menyimpulkan bahwa yang terakhir (janji akan negeri) juga akan digenapi secara harafiah. Dan karena janji ini tidak pernah sepenuh nya digenapi dalam sejarah (bangsa Israel tidak per nah memiliki negeri dengan batas‑batas yang diberi kan dalam Kejadian 15:18‑19), janji tersebut pasti masih akan digenapi di masa depan. Janji akan negeri kepada Abraham tepat sesuai dengan gagasan meme rintahnya Kristus di bumi selama seribu tahun, pada waktu mana Israel akan menduduki seluruh negeri yang dijanjikan dalam Kejadian 15:18 dan Kristus akan memerintah dari kota Yerusalem.

Dalam 2 Samuel 7:12‑16, Tuhan berjanji kepada Raja Daud bahwa salah satu keturunannya akan duduk di takhtanya dan memerintah atas kerajaan nya untuk selama‑lamanya. Meskipun Tuhan tidak berjanji bahwa pemerintahan ini akan berlanjut tanpa terganggu, la berjanji bahwa dinasti Daud akan tetap memegang, hak untuk memerintah dan bahwa salah satu keturunan Daud akan memerintah selama‑lamanya. Janji ini diterapkan secara spesifik pada Yesus ketika la dilahirkan (Lukas 1:32‑33).

Para amilenialis dan postmilenialis berpendapat bahwa perjanjian ini sepenuhnya digenapi di zaman sekarang saat Kristus duduk di takhtaNya di sorga, memerintah atas gereja. Para pramilenialis, di sisi lain, bersikukuh bahwa Kristus harus secara harafiah duduk di takhta Daud di bumi dan memerintah atas kerajaan Daud, yaitu bangsa Israel.

Perjanjian Baru membenarkan penafsiran harafiah ini. Dalam Kisah Para Rasul 1:6‑7, Yesus menegas­kan kembali bahwa kerajaan tersebut akan dipulih kan kepada Israel di masa depan: "Pada kesempatan lain, ketika la menampakkan dirl kepada mereka (Para rasul), mereka bertanya kepadaNya, 'Tuhan, apakah Tuhan akan membebaskan Israel (dari pen jajahan Romawi) sekarang dan memulihkan kami sebagal bangsa yang merdeka?' 'Bapalah yang mene tapkan waktunya,' jawab Yesus. 'Kalian tidak perlu mengetahuinya."' Yesus telah berjanji kepada murid‑murid bahwa dalam kerajaanNya mereka akan duduk di duabelas takhta, menghakimi keduabelas suku bangsa Israel (Mat. 19:28). Dapat dipahami, mereka ingin tahu kapan peristiwa besar ini terjadi menurut jadwal waktu Tuhan. Perhatikan bahwa Yesus tidak mengkoreksi pernyataan para murid bahwa kerajaan itu akan dipulihkan kepada Israel. Ia hanya menjelaskan bahwa mereka tidak perlu mencemaskan waktu peristiwa itu. Hanya sesaat sebelum kenaikanNya kembali ke sorga Yesus menegaskan kepada murid‑muridNya fakta bahwa kerajaan itu akan dipulihkan kepada Israel. Dan kerajaan seribu tahun Kristus di masa depan merupakan satu‑satu nya saat yang disebutkan dalam Kitab Suci pada waktu mana perjanjian Daud dapat digenapi secara harafiah dan menyeluruh.


4. Pembacaan Wahyu 20:1‑6 yang Paling Jernih

Posisi pramilenial merupakan pembacaan Wahyu 20:1‑6 yang paling jernih dan wajar. Bagian ini, yang merupakan satu‑satunya bagian dalam Alkitab yang secara spesifik menyebutkan pemerintahan seribu tahun Kristus, terdapat langsung sesudah kedatangan Kristus ke dua kali dalam Wahyu 19:.11‑21. Dalam Wahyu 19‑20, kedatangan Kristus jelas‑jelas pra = (sebelum) Milenium atau pemerintahan seribu tahun.

dok: Sahabat Kristen Indonesia

Tidak ada komentar: