Alkitab Versi "The Message" Yang Mendukung Homo-Seksual


Alkitab versi The Message, yang diterbitkan oleh Eugene Peterson, sangatlah populer dan berpengaruh. Rick Warren sering sekali mengutip Alkitab ini, lima kali dalam pasal pertama The Purpose Driven Life saja. “The Message” telah direkomendasikan antara lain oleh orang-orang seperti Warren Wiersbe, J.I. Packer, Jerry Jenkins, Joyce Meyer, Stuart dan Jill Briscoe, Vernon Grounds, Bill Hybels, Leighton Ford, Billy Graham, Joni Earckson Tada, Chuck Swindoll, Bill Gaither, John Maxwell, Gordon Fee, Gordon MacDonalds, dan Max Lucado. Namun demikian, ini adalah versi “Alkitab” yang paling aneh dan korup dari semua yang pernah saya lihat. Ia memiliki semacam atmosfir New Age (mungkin karena interaksi Peterson yang mendalam dengan mistikisme kontemplatif Katolik), dan bahkan memakai terminologi okultik seperti “sebagaimana di atas, demikianlah di bawah.” Versi ini juga aneh sekali sangat berkiblat kepada environmentalisme. Dalam Roma 15:13, The Message berbunyi, “Semoga Allah yang hijau memenuhimu dengan sukacita,” dan dalam 1 Korinuts 6:9-10 mengatakan bahwa barangsiapa yang “menggunakan dan menyalahgunakan bumi dan segala sesuatu di dalamnya, tidak berhak masuk ke dalam kerajaan Allah.” The Message juga pro-homoseksual, dan mendukung konsep mereka yang mengatakan bahwa homoseksualitas adalah suatu kondisi alami yang dapat Allah berkati, bukan suatu dosa yang memerlukan pertobatan. Semua perikop yang mengutuk homoseksualitas diubah dalam The Message. Sebagai contoh, 1 Korintus 6:9-11, dalam Alkitab Indonesia Terjemahan Baru: “banci, orang pemburit . . . tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah,” [Editor: pemburit adalah istilah untuk “homoseksual,” berasal dari kata “burit” yang artinya “dubur atau pantat”] diubah menjadi kalimat yang tidak jelas: “mereka yang saling menyalahgunakan, menyalahgunakan seks..” Dalam 1 Timotius 1:10, “bagi orang cabul dan pemburit . . .” diubah menjadi “orang yang tidak bertanggungjawab, yang melawan otoritas, bertindak kasar terhadap Allah, kehidupan, seks, kebenaran, dan apapun juga.” Roma 1:26-27 diubah menjadi “bingung identitas seksual, mereka menyalahgunakan dan menajiskan satu sama lain, wanita dengan wanita, laki-laki dengan laki-laki – hanya hawa nafsu tanpa kasih.” Ini cocok dengan pemikiran humanistik bahwa selama para homoseksual “mengasihi” satu sama lain, semuanya baik-baik saja. Seorang saudara membuat pengamatan yang cermat bahwa “The Message adalah pendahulu dari apa yang ujung-ujungnya akan menjadi Alkitab yang tanpa Kristus dan tanpa menyinggung dosa.” Hati-hatilah akan The Message dan dunia Injili yang sedemikian korup sehingga menyenangi versi ini!

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Jgn terlalu dogmatis n menafsirkan harafiah bro...