Bahaya Kenyamanan Dan Kemakmuran



‘’Betapa cepatnya kita hancur di atas bantal nyaman yang penuh kemudahan ! Adam yang ada di taman eden adalah seseorang yang kalah sementara Ayub yang berada di lumpur menjadi seorang pemenang.’’ – Thomas Watson

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 19 : 23)

Kenyamanan dan kemudahan bukanlah dosa, tapi mereka adalah pencobaan pencobaan. Dengan semua fasilitas modern yang kita miliki, generasi kita harus memperhatikan kehidupannya dengan jauh lebih hati hati daripada generasi generasi lainnya di sepanjang sejarah. Bukanlah Ayub yang jatuh setelah dia kehilangan segalanya tapi Adamlah yang jatuh ditaman eden yang nyaman. Bukanlah disaat Nuh membangun bahtera dia kedapatan mabuk dan telanjang, tapi saat dia mempunyai waktu santai untuk merayakan kalau dia luput dari air bah. Israel tidak menyembah berhala saat punggung mereka di cambuk di mesir, tapi mereka menyembah berhala saat mereka mempunyai kebebasan. Yesus tidak mengatakan orang miskin sulit masuk surga, tapi orang kayalah yang sulit masuk surga. Bukanlah orang farisi dengan persembahan mereka yang banyak membuat Tuhan kita terkesan, tapi janda miskin yang memberikan dua peser seluruh miliknyalah yang membuat Tuhan kita terkesan. Kita harus berhati hati saat kita mengalami kemakmuran. Saat hidup itu begitu mudah, begitu mudah pulalah akan jatuh.

Kenapa kah hal ini terjadi ? Apakah sebabnya kemakmuran, kenyamanan dan kemudahan begitu berbahaya bagi jiwa kita, tapi kesengsaraan begitu menguntungkan bagi jiwa kita ? di bawah ini adalah beberapa alasannya ?

* Kesengsaraan akan membuat kita terus berdoa. Jika saya mempunyai masalah hari ini, saya akan menyediakan waktu untuk berdoa.

* Kesengsaraan akan membuat kita fokus pada pengharapan kita. Dan Kesengsaraan akan membuat kita berharap terus pada Kristus dan bersukacita di dalam Dia, bukan pada apa yang dunia ini tawarkan

* Kesengsaraan akan membuat kita merasa ‘’miskin’’ dan orang miskin adalah orang yang dipilih Allah, bukan orang yang merasa mereka memiliki segalanya. ‘’ Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?’’ seorang kristen adalah seseorang yang menyadari ‘’kemiskinannya’’ dan menaruh imannya di dalam Dia yang sanggup menyelamatkan dan memalihara – Yesus Kristus

* Kemakmuran akan menimbulkan godaan godaan yang seharusnya tidak terjadi di dalam hidup kita. Seseorang yang miskin mempunyai jauh lebih sedikit pencobaan terhadap materialisme. Seorang wanita yang cantik lebih mempunyai banyak godaan karena ada begitu banyak pria yang tidak saleh yang akan mendekati dia.

* Kemakmuran berarti iblis untuk membuat kita fokus dengan apa yang kita punya daripada Siapa yang memberi kepada kita. Ini seperti anak anak melupakan orang tuanya saat mereka membuka hadiah natal. ‘’Saat Tuhan mulai memberkati, iblis akan mulai mengacaukannya. Saat Tuhan memberikan berkat materi, respon pertama iblis adalah mengalihkan perhatian orang kristen dari Tuhan yang memberikan berkat kepada berkat berkatnya

* Kemudahan dan kenyaman cenderung akan membuat kita malas yang berarti penurunan kualitas kedewasaan rohani kita. ‘’Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.’’(Amsal 13 : 4)

* Kemudahan dan kenyamanan biasanya akan membuat kita jadi sombong. Manusia adalah mahluk pelupa yang menyedihkan. Saat dia sampai di puncak gunung dia akan lebih fokus untuk mengingat betapa kerasnya dia melatih dirinya, daripada fokus untuk mengingat terlebih dahulu siapa yang memberikan kaki kepadanya sehingga ia bisa sampai di puncak gunung. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! (1 korintus 10 : 12)

* Kemudahan dan kenyaman cenderung akan membuat iman kita menjadi lemah dan kepercayan kita kepada Tuhan semakin berkurang dan membuat kita menyembah berhala. ‘’Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria’’ (Amos 6 : 1a)

Di waktu waktu yang akan datang jika anda melihat saldo bank anda yang sedikit, boss yang sangat tidak mengenakan di tempat pekerjaan dan anda tidak mempunyai teman itu adalah indikasi bahwa Allah sedang menghajar anda, dan ingatlah Tuhan tidak akan menguji anda tidak lebih dari kekuatan anda. Dia mempunyai pikiran yang baik terhadap anda. Hidup yang sulit tidak berarti Tuhan tidak berkenan, sebaliknya sebuah kehidupan yang mudah bukan indikasi Tuhan sedang berkenan. Kita tidak mempunyai apa apa tanpa Dia dan kita tidak dapat melakukan apa tanpa Dia. Kemudahan dan kenyaman di dunia ini cuma sesaat dan sekejap saja..begitu juga kesengsaraan. Jika anda miskin dan sedang mengalami bebagai macam kesusahan, bersyukurlah. Jika anda kaya dan hidup nyaman, berhati hatilah.

Kekristenan kita terlalu begitu mencintai kemudahan dan kenyamanan untuk mengangkat sesuatu yang kasar dan berat sebagai sebuah Salib. Namun apakah artinya mengikuti Yesus ? apakah artinya untuk mengikuti jejak jejakNya ? - Anonymus

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.’’ (Lukas 12 : 15).

sumber: Tentang KITA, graphic book

Tidak ada komentar: