Makhluk Hidup Buatan?



Baru-baru ini Tim ilmuwan J. Craig Venter Institute yang dinakhodai Craig Venter-pelopor genom Amerika Serikat- mengumumkan bahwa para ilmuwan di laboratoriumnya di Maryland dan California telah berhasil membuat sel buatan pertama di dunia berupa bakteri yang disebut Myxoplasma mycoides JCV1-synl.O. Mereka mensintesis 1,08 juta pasangan basa kromosom dari genom Myxoplasma mycoides yang telah dimodifikasi. Sebagaimana layaknya makhluk hidup yang bisa memperbanyak diri, sel tersebut telah menunjukkan ciri kehidupan yang vital tersebut. Sel buatan itu adalah bukti prinsip bahwa seperangkat lengkap kode kehidupan alias genom atau DNA dapat dirancang dengan komputer, lalu disusun dalam tabung-tabung laboratorium untuk kemudian ditransplantasikan ke dalam sel penerima.
Proses kehidupan sel baru itu akhirnya dikendalikan secara penuh oleh genom sintetis tersebut. Secara kasar bisa dikatakan bahwa sel tersebut sudah dibajak oleh genom buatan tersebut.
"Kami telah melewati batas psikologis kritis," kata Dr Venter."It has changed my own thinking, both scientifically and philosophically, about life, and how it works."

"Ini telah mengubah pemikiran saya sendiri, baik secara ilmiah dan filosofis, tentang kehidupan dan bagaimana cara kerjanya." 

Gen bakteri itu semuanya dibuat di laboratorium dari empat tabung reaksi kimia. Dimulai dengan informasi di komputer, dan berakhir di tabung reaksi. Dimulai dari ide mengejutkan dan berakhir pada kenyataan yang tak kurang mengejutkannya. Penelitian tersebut diterbitkan online di Jurnal Science dan dipuji sebagai terobosan oleh banyak ilmuwan independen dan filsuf.

Laporan itu membangkitkan semangat ilmuwan lain yang menekuni bidang biologi sintetik. "Ini telah lama kami tunggu, dan layak dinantikan," kata Dr George Church, dosen genetika Harvard Medical School. "Ini adalah sebuah tonggak penting yang memiliki potensi aplikasi praktis."
Sebagaimana kita ketahui bahwa tiga miliar kode kehidupan manusia yang memberikan informasi lengkap seorang hidup berada pada setiap sel tubuh manusia. Artinya sebenarnya sel kulit anda mempunyai kode untuk warna mata anda dan juga punya kode untuk membentuk liver. Demikian juga pada sel-sel lainnya. Hanya saja kode untuk itu 'didiamkan" supaya tidak mengekspresikan diri, sebab tidak mungkin seorang manusia melulu terdiri dari kulit saja kan? Karena itulah sel-sel beta pankreas bisa menghasilkan insulin sementara sel-sel otot tidak akan berfungsi sebagai sel-sel saraf. Beranjak dari fakta ini, pada dasarnya setiap sel manusia potensial untuk membuat selengkap seroang manusia. Atas dasar itu kloning dilakukan.

Tapi kemajuan jaman membuat ide kita lebih gila lagi: alih-alih mengambil selengkap kode kehidupan tersebut dari manusia, kenapa tidak merekayasa sendiri saja?

Kalau bakteri bisa direkayasa, bukankah cerita selanjutnya hanya perkara teknis dan waktu untuk memasuki fase berikutnya: manusia sintetik?

Sekarang bayangkan saja jika genom manusia dirangkai secara biokimia dalam tabung reaksi berdasarkan bank data genom manusia pada komputer, lalu hasilnya ditransplatasikan ke sel 'kosong', bukankah akan tercipta sepotong embrio manusia? Jika embrio ini ditanam seperti bayi tabung pada rahim seorang wanita, maka sembilan bulan lagi silahkan mengucapkan selamat datang kepada manusia sintetik ini!





sumber:forum.kompas.com

Tidak ada komentar: