Dua Jari Saif Al-Islam Dipotong Pemberontak?


Saif dihentikan hari Sabtu (19/11/2011) saat ia mencoba untuk melarikan diri ke Niger. Ketika itu Saif mengenakan pakaian padang pasir dan berpura-pura menjadi gembala unta.

Seorang dokter, Senin (21/11/2011) malam, memicu rumor bahwa jari-jari Saif al-Islam, putra Moammar Khadafy, dipotong pemberontak Libya. Dokter Andrey Murkhovsky, seorang dokter bedah di rumah sakit, tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa cedera di tangan kanan Saif merupakan hasil serangan balas dendam.

Murkhovsky, yang memeriksa luka Saif hari Minggu, meragukan klaim putra sang tiran itu bahwa cederanya disebabkan serangan rudal NATO.

Rumor itu muncul saat terjadi tarik-menarik soal nasib Saif. Faksi-faksi dalam Pemerintah Libya bertengkar tentang di mana Saif akan diadili. Saif, yang dulu disebut-sebut sebagai bakal penerus rezim ayahnya,  saat ini berada dalam tahanan di kota Zintan, barat daya Libya.

Sejak Khadafy tewas bulan lalu, ada berita bualan di antara para pemberontak bahwa Saif sempat ditangkap juga di dekat Sirte dan jari-jarinya dipotong dalam hukuman mengerikan karena kebiasaannya, yaitu secara arogan menunjukkan jarinya.

Saat Saif (39) akhirnya ditangkap di padang pasir di selatan negara itu Sabtu lalu, ia difoto dengan perban meliliti jari-jari tangan kanannya.

Senin malam, Murkhovsky, yang merawat Saif di Zintan, mengatakan, bagian atas ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan Saif hilang dan luka-lukanya "berantakan". Dokter itu mengatakan, "Dia mengatakan kepada saya bahwa ia terluka oleh sebuah rudal dalam pemboman NATO. (Luka-luka) itu bisa karena ledakan bom. Itu aneh karena saya berpikir akan ada luka-luka lainnya di tubuhnya, tetapi ternyata tidak ada."

Saif dihentikan hari Sabtu lalu saat ia mencoba melarikan diri ke Niger. Ketika itu Saif mengenakan pakaian padang pasir dan berpura-pura menjadi penggembala unta.

Pada saat para jaksa bersiap terbang dari Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda, brigade Zintan yang menangkap Saif bersumpah untuk mengadili Saif di kota mereka. Mereka berkeras, Saif bisa menerima persindangan yang adil di sana.



sumber:daily mail

Tidak ada komentar: