Sesuatu
yang lama telah menjadi penyelidikan komunitas ahli Kitab Suci tentang
keberadaan Tabut Perjanjian, kini dunia mulai menaruh perhatian setelah filem
berjudul Raiders of the Lost Ark beredar dengan sukses. Sekarang ini terdapat
beberapa kemungkinan letak keberadaannya
Berdasarkan
dokumen-dokumen kuno Yahudi, diperkirakan bahwa Tabut ini disembunyikan di Gunung Nebo di tepi sungai Yordan sebelah timur. Wilayah ini merupakan negara Yordania
sekarang, tetapi tanpa petunjuk tentang keberadaan Tabut ini.
Ada
yang memperkirakan bahwa Tabut ini disembunyikan di sekitar Laut Mati di sebelah barat sungai Yordan. Lokasi ini menjadi
perhatian karena dekat dengan situs kuno Qumran tempat dimana Gukungan Laut Matiditemukan. Di tempat ini dipercaya bahwa
Tabut dan artefak lainnya dikubur di salah satu gua suci seperti halnya
Gulungan Laut Mati.
Pandangan
lain juga mengatakan bahwa Tabut ini berada dibawahYerusalem, dalam terowongan gua. Ada juga yang memperkirakan
lokasinya di situs penyaliban, Gordon Kalvari. The Temple Institute yang berada
di kota Yerusalem tua, suatu organisasi Ultra Ortodox Yahudi yang mengabdikan diri
untuk merancang dan membangun kembali Kuil Yahudi, mengatakan bahwa Tabut
tersebut berada di bawah puncak Kuil, dan mereka percaya bahwa Tabut ini akan
timbul saat Kuil Yahudi tersebut dibangun.
Cukup
menarik, dalam tesis Raiders of The Lost Ark dikatakan bahwa Tabut ini dibawa dari Kuil oleh Firaun Sisak, tapi pandangan ini
tidak populer. Pandangan ini mungkin berasal dari tradisi bahwa Tabut ini
terletak di mulut sungai Nil, didataran rendah Mesir.
Pandangan
yang mendapat sedikit perhatian sampai dekade yang lalu, sekarang ini
dipopulerkan oleh buku The Sign and The Seal: The Quest for The Lost Ark of
Convenant, oleh jurnalis Inggris Graham
Hancock. Menurut buku ini diperkirakan bahwa Tabut ini dibawa keluar dari
Yerusalem kuno pada azaman Raja. Banyak versi dari cerita ini, tapi
diperkirakan yang melakukan hal ini adalah putra Sulaiman dari Ratu Sheba.
Sekalipun hubungan ini tak disebutkan dalam Alkitab sekalipun disebutkan adanya
pertemuan oleh dua Monarki ini (I Raja-Raja 10)
dalam tradisi diketahui bahwa Ethiopia diperkirakan menjadi lokasi kuno kerajaan Sheba.
Putra
Ratu Sheba diperkirakan bernama Menelik, dikatakan bahwa ia telah membawa Tabut
ini ke sana untuk menjaga keamanannya, hal ini menurut kronologi kerajaan
Ethiopia. Cerita ini juga berkembang di kalangan Yahudi Hitam Ethiopia atau
yang lebih dikenal dengan Falasha. Yahudi hitam ini, yang mempraktekkan
Yudaisme, menjadi perhatian duani tatkala pemerinta Israel menerbangkan mereka
untuk pembebasan dari penganiayaan politis di tahun 1976.
Asosiasi Riset Alkitab (Associates for Biblical Research) tidak
terlibat dalam usaha pencarian Tabut ini. Dapat dikatakan bahwa Tabut ini akan
merupakan penemuan terbesar sepanjang masa. Tapi arkeologi bukanlah perburuan
harta dan Alkitab tak membutuhkan penemuan Tabut ini untuk membuktikan
kebenarannya.
sumber:
christiananswers.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar