Sulit memang menghentikan segala
bentuk penindasan terhadap umat Kristen di dunia selain dengan kasih dan
pengampunan. Bagaimana tidak, keadilan atas nama hukum saja prosesnya terlalu
lama untuk mengusut tindak penindasan. Apalagi jika penindasan itu berlangsung
secara sistematis dan terencana.
Penindasan terhadap umat Kristen,
baru-baru ini kembali terjadi. Gereja St George, rumah ibadah Kristen Koptik
diserbu dan dibakar Segerombolan orang dari desa Elmarinab di Edfu, provinsi
Aswan Mesir. Gereja yang tengah direnovasi tersebut dihancurkan mulai dari
kubah, dinding hingga ruangan ibadah.
Menurut Mary Abdelmassih dari
Asyur International News Agency (AINA) masaa yang beringas itu secara bersamaan
berkumpul usai mereka melakukan ibadah wajib di hari jumat. Entah mendapat
perintah atau provokasi, mereka secara serentak mendatangi gereja itu dan mulai
membakarnya. Api yang berkobar selama 2 jam, menghanguskan gereja.
Bukan hanya gereja yang menjadi
korban, mass itupun membakar sebuah toko yang menjual alat-alat listrik, milik
seorang penganut Kristen Koptik, supermarket dan empat rumah jemaat Koptik.
Regu pemadam kebakaran yang berusaha memasuki wilayah itu dihalang-halangi.
Sedangkan aparat keamanan terlihat tidak berbuat apa-apa. "Mereka (aparat,
red) hanya berdiri di sana menyaksikan," kata Mr.Michael Ramzy, seorang
pekerja sosial di gereja.
Penindasan terhadap umat Kristen
yang terus menggejala di beberapa negara memang sungguh menyakitkan. Namun hal
ini adalah indikasi bahwa pengikut Kristus sedang bertambah. Banyak umat
berpaling dari dosa dan bertobat. Bukti kuasa Tuhan yang sedang melakukan
mukjizat luar biasa ditengah masyarakat dunia yang sedang terhilang.
Source : Christianpost - niel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar