Heaven Is For Real (Surga Itu Nyata), sebuah buku tentang
seorang anak lelaki berusia empat tahun yang katanya mengunjungi Surga, telah
terjual 1,5 juta eksemplar dan saat ini sedang menduduki peringkat #6 di daftar
bestseller Amazon. Buku ini juga telah memecahkan rekor penjualan penerbit
Thomas Nelson dan sangat populer bahkan di kalangan Baptis Independen. Seorang
gembala sidang memberitahu saya bahwa buku ini “sedang beredar di banyak
kelompok Baptis Independen; banyak yang merekomendasikannya.” Buku ini
ditenggarai sebagai kisah nyata dari Colton Burpo, putra dari seorang gembala
sidang Metodis yang katanya mengunjungi Surga saat menjalani sebuah operasi
darurat. Di sana dia bertemu dengan seorang saudari perempuannya yang telah
meninggal dan kakek buyutnya, melihat Yesus dan Allah Bapa dan Roh Kudus dan
Setan, dan mempelajari berbagai hal yang tidak dinyatakan dalam Kitab Suci.
Kita tidak meragukan bahwa anak kecil itu benar-benar merasa yakin bahwa dia
mengunjungi Surga, tetapi kita tidak percaya sedikitpun bahwa itu benar-benar
terjadi. Pertama, buku ini bertentangan dengan kesaksian Rasul Paulus, yang
mengatakan bahwa dia adalah yang terakhir untuk melihat Kristus yang telah bangkit
(1 Korintus 15:8). Pengalaman Paulus ini digambarkan di Kisah Para Rasul dan
tidak ada insiden lain lagi Kristus menampakkan diri kepada orang lain [Editor:
Rasul Yohanes melihat Yesus dalam kitab Wahyu, tetapi rasul Yohanes sudah
pernah menyaksikan kebangkitan Yesus sebelum Paulus, jadi Paulus tetap adalah
orang yang terakhir menjadi saksi kebangkitan Yesus]. Paulus memberikan
kesaksian ini dalam konteks sedang memberikan bukti saksi-saksi mata akan
kebangkitan Kristus. Semua bukti yang kita perlukan sudah terdapat dalam
kesaksian Kitab Suci dan saksi-saksi mata ini. Lebih lanjut lagi, Paulus
mengatakan bahwa ketika dia mengunjungi Surga, dia mendengar hal-hal yang dia
tidak boleh ceritakan (2 Kor. 12:4). Jadi jelas bahwa seseorang tidak dapat
mengunjungi Surga lalu menggambarkan semua yang dia lihat dan dia dengar di
sana. Kedua, buku Heaven Is For Real bertentangan dengan penekanan Allah
terhadap prioritas dan kecukupan iman dan Kitab Suci. Buku ini mengandung
kesaksian-kesaksian tentang bagaimana orang telah menjadi percaya kepada Allah
dan Surga karena kunjungan Colton ini, tetapi Alkitab mengatakan bahwa tanpa
iman, tidak mungkin berkenan kepada Allah (Ibr. 11:6), dan iman timbul dari
pendengaran akan Firman Allah, bukan oleh tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban
(Roma 10:17). Ketika memberitahukan tentang orang kaya dan Lazarus, Yesus
mengajarkan bahwa jika seseorang tidak mendengarkan Kitab Suci, ia “tidak juga
akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang
mati” (Luk. 16:31). Semua tanda dan pewahyuan yang kita perlukan sudah terdapat
dalam kanon Kitab Suci yang telah komplit (Yoh. 20:30-31). Alkitab cukup untuk
membuat manusia Allah “diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Tim.
3:16-17). Allah telah memberitahu kita segala sesuatu yang Ia ingin kita tahu
tentang Surga pada saat ini. Ketiga, buku Heaven Is For Real bertentangan
dengan pengajaran langsung Alkitab. Sebagai contoh, Colton mengatakan bahwa
kuda Yesus berwarna pelangi (hal. 63), sementara Alkitab mengatakan bahwa
warnanya adalah putih (Wah. 19:11). Colton mengatakan bahwa Roh Kudus
menembakkan kuasa dari Surga (hal. 125), sementara Alkitab mengatakan bahwa Roh
Kudus turun dari Surga pada hari Pentakosta [Editor: dan bahkan sebelum itu
(Yoh. 20:22)] dan Dia adalah kuasa tersebut (Kis. 1:8). Colton mengatakan bahwa
semua orang memiliki sayap di Surga kecuali Yesus (hal. 72), bahwa malaikat
Gabriel duduk di sebelah kiri takhta Allah (hal. 101), bahwa Roh Kudus berwarna
biru dan duduk di sebuah kursi dekat takhta Allah (hal. 102), dan “untuk
teman-teman Katolik kita,” buku tersebut dengan senang mengatakan bahwa Maria
berdiri di Surga di samping Yesus (hal. 152). Mungkin sebagian orang akan
bertanya, bagaimanakah Colton dapat tahu berbagai rahasia tentang saudari perempuannya
yang telah meninggal sejak dalam kandungan dan juga berbagai fakta tentang
kakek buyutnya yang tidak pernah diberitahukan kepadanya. Jawabannya adalah
setan-setan. Paulus memperingatkan bahwa Iblis mengubah dirinya menjadi
malaikat terang dan para pelayannya menyamar sebagai pelayan kebenaran (2 Kor.
11:14-15). Buku Heaven Is For Real juga mempromosikan penglihatan-penglihatan
anak jagoan, Akiane Kramarik, yang mulai “melihat Surga” sejak umur empat (hal.
141-144). Colton mengklaim bahwa “Yesus” yang dia lihat di Surga sama dengan
“Yesus” yang Akiane gambarkan dari penglihatan-penglihatannya pada waktu usia
sembilan tahun. Tetapi iman Akiane adalah tipe New Age yang percaya “Allah”
yang samar-samar tidak jelas. Ini adalah mistikisme agama, bukan iman pada
Wahyu yang tidak dapat salah dari Allah dan darah pengorbanan Kristus. Bahkan
jika kita tahu bagaimana rupa Yesus, kita dilarang oleh hukum Allah untuk
membuat patung atau gambar itu (Kel. 20:4).
sumber:
graphe-ministry.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar