Sebuah terobosan transportasi bagi para
wisatawan di Paris, Perancis, diciptakan untuk menarik wisatawan berkeliling
Menara Eiffelpada liburan musim panas. Hasilnya, terobosan ini sangat diminati
wisatawan.
Taksi
velo (sepeda taksi), atau di Indonesia dikenal dengan sebutan becak—hanya
posisi penarik becaknya tidak di belakang, tetapi di depan—ini sangat digemari
wisatawan. Penarik becaknya adalah pria-pria muda dan ganteng.
Selain itu, masih ada tuktuk. Nama tuktuk cukup
dikenal di Asia Tenggara, seperti Bangkok, Phnom Penh, dan Filipina, sementara
di Indonesia dikenal dengan nama bajaj. Bajaj ini juga merupakan alat
transportasi wisata yang sangat populer di Paris.
Desain becak dan bajaj dibuat semenarik dan senyaman mungkin bagi penumpang. Karena itu, dijamin penumpang selalu ingin berlama-lama menikmati kenyamanan kendaraan ini.
Desain becak dan bajaj dibuat semenarik dan senyaman mungkin bagi penumpang. Karena itu, dijamin penumpang selalu ingin berlama-lama menikmati kenyamanan kendaraan ini.
Menurut media setempat, kemunculan alat
transportasi wisata ini ternyata sempat membuat gundah perusahaan taksi karena
kendaraan wisata ini dianggap menjadi pesaing bagi penghasilan sopir taksi.
Wisatawan yang menggunakan jasa bajaj untuk sekali perjalanan harus merogoh sekitar 20 euro atau Rp 240.000, cukup mahal dibandingkan dengan naik bajaj di Indonesia.
Wisatawan yang menggunakan jasa bajaj untuk sekali perjalanan harus merogoh sekitar 20 euro atau Rp 240.000, cukup mahal dibandingkan dengan naik bajaj di Indonesia.
Sementara para wisatawan yang ingin
melakukan perjalanan sehari penuh menggunakan bajaj, atau menyewa sehari penuh,
cukup menyediakan sekitar 300 euro atau Rp 3,7 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar