Para arkeolog Israel, baru-baru ini, menemukan
pecahan kendi bersejarah di Kota Kana, terletak antara Kota Nazareth dan
Kapernaum, Tepi Barat. Pecahan bejana batu itu diduga berasal dari wadah yang
sama dengan yang tercatat dalam Kitab Yohanes.
Diriwayatkan,
saat mengadakan perjalanan melintasi Galilia, Yesus melakukan keajaiban
pertamanya dalam sebuah pesta pernikahan di Desa Kana yang miskin. Disana, dia
mengubah air minum dalam kendi yang hendak disajikan kepada para tamu menjadi
anggur. Pesta di Kana itu adalah saat-saat awal pengajaran Yesus ketika ia
memilih murid-murid pertamanya.
Ketua
Para Arkeolog Yardena Alexader mengaku yakin kepingan bejana berukuran 30
hingga 40 sentimeter itu adalah petunjuk jejak sejarah yang ditinggalkan Yesus
Kristus. Pecahan bejana batu itu ditemukan di sebuah rumah yang sebelumnya
pernah menjadi tempat penggalian arkeologi.
Alexander
dan para arkeolog lainnya telah melakukan penggalian di Kota Kana modern sejak
1999. Dia yakin, Kana modern dibangun di lokasi dekat sebuah desa miskin kuno
yang juga bernama Kana seperti yang dikisahkan Alkitab. Hipotesa para arkeolog
ini juga dikuatkan dengan penemuan sebuah tempat mandi ritual yang berarti
sebuah keluarga Yahudi pernah tinggal di sana. Sejumlah barang tembikar lokal
lainnya juga ditemukan di sana sehingga para arkeolog itu yakin bahwa tempat
itu adalah Desa Kana yang dimaksud Alkitab.
Sebuah
lokasi arkeologi yang berkaitan dengan sejarah Kristus juga ditemukan di
Yerusalem. Otoritas purbakala Israel menyatakan, para arkeolog di Yerusalem
menemukan sebuah area yang rata dan saluran air yang diyakini menjadi lokasi
sebuah kolam. Selain itu, para arkeolog juga menemukan sebuah tangga luas yang
menuju ke kolam tersebut.
Para
arkeolog juga menemukan sejumlah koin di bagian yang diyakini sebagai dasar
kolam. Salah satu koin diyakini berasal dari pertengahan abad sebelum yesus
lahir. Berdasarkan penelitian perkiraan usia koin itu, kolam itu diyakini
sebagai lokasi Kolam Siloam. Menurut Kitab Yohanes di Alkitab, Kolam Siloam
adalah tempat Kristus membuktikan mukjizatnya dengan menyembuhkan mata orang
yang buta sejak lahir.
Penemuan
lokasi ini membuat para arkeolog mempunyai gambaran yang lebih baik mengenai
keadaan Kolam Siloam, 2.000 tahun lampau. Kolam itu diyakini lebih sebagai
lokasi ritual pencelupan, bukan hanya tempat pemandian atau penampungan air
biasa. Kolam Siloam telah menjadi fokus penelitian sejak abad 19. Selain itu,
kisah kolam itu juga disebutkan dalam sumber-sumber sejarah Yahudi sebagai
tempat yang airnya dianggap murni untuk keperluan upacara ritual. Lokasi Kolam
Siloam ini berada di dekat tembok kota tua Yerusalem dan airnya diduga berasal
dari mata air di Gihon
sumber:
Liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar