oleh : Henry Kumambouw
Seorang pemuda yang kaya raya tinggal di sebuah rumah yang sangat besar dengan lusinan kamar. Setiap kamar lebih nyaman dan lebih indah dibandingkan kamar sebelumnya. Didalam rumah itu terdapat berbagai karya seni lukis dan pahatan, lampu-lampu kristal, serta pegangan tangan berlapis emas pada setiap tangga. Lebih indah dari apa yang kebanyakan orang pernah melihat.
Suatu hari pemuda tersebut memutuskan untuk mengundang Tuhan untuk datang dan tinggal bersamanya di rumah itu. Ketika Tuhan datang, pemuda ini menawarkan kamar yang terbaik didalam rumah itu, Kamar tersebut terletak diujung bagian atas rumah itu.
"Jesus, kamar ini milik-Mu! Tinggallah selama Engkau mau dan lakukan apa saja di kamar ini, ingat, ini adalah kamar-Mu", kata pemuda itu.
Malam harinya, ketika pemuda tersebut berniat untuk istirahat, terdengar bunyi ketukan yang sangat keras di pintu depan. Mendengar ketukan itu, pemuda tersebut turun untuk membukakan pintu. Ketika dia membuka pintu, ia melihat bahwa iblis telah mengirim 3 roh jahat untuk menyerangnya. Dengan cepat ia menutup pintu, tetapi salah satu roh jahat mengganjal pintu itu dengan kakinya.
Beberapa saat kemudian, iblis itu masuk dan memporak pondakan bagian bawah rumah itu, akhirnya dalam keadaan lelah, pemuda tersebut kembali ke kamarnya, "bayangkan!" pikir pemuda itu. :Jesus ada di atas, tidur di ruangan terbaik, sedangkan saya, berada di ruangan bawah yang telah di porak pondakan iblis,, oh, mungkin Ia tidak mendengar." Pikir pemuda itu.
Keesokan harinya, segala sesuatunya berjalan dengan normal, karena merasa sangat lelah, pemuda tersebut tidur lebih awal malam harinya, sekitar tengah malam, terdengar ada yang menggedor-gedor pintu depan, seolah-olah ingin mendobrak pintu, pemuda itu lalu menuju kepintu itu dan membukakan pintu, serta menjumpai lusinan roh jahat ingin masuk kedalam rumahnya yang indah.
Selama lebih 3 jam, roh-roh jahat itu berpesta dan merusak semua yang ada dilantai bawah. Pemuda itu sangat kelelahan, sambil terengah-engah ia memandang rumahnya yang hancur berantakan, ia termenung sambil berfikir, mengapa Tuhan tidak datang untuk menolong? mengapa Dia membiarkan iblis memporak-pondakan rumahku? dengan gundah ia berjalan kesofa dan tidur dengan tidak nyaman.
Keesokan paginya, ia memutuskan untuk bertanya kepada Tuhan mengenai segala sesuatu yang terjadi pada 2 malam tersebut. Perlahan-lahan dia berjalan ke kamar tidur yang sangat indah dimana Jesus ia tempatkan. "Jesus," panggilnya sambil mengetuk pintu. "Tuhan, aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi, selama 2 malam ini, roh-roh jahat datang ke rumahku, dan menghancurkan segala yang ada, sementara Engkau tidur disini. Tidakkah Engkau memperhatikan aku? Bukankah aku telah memberikan kepada-Mu ruangan yang terbaik di rumah ini?"
Pemuda tersebut Jesus menitikan air mata, tetapi pemuda ini meneruskan, "aku tidak mengerti, aku berfikir bahwa jika aku mengundang-Mu masuk untuk tinggal di dalam rumahku. Apalagi yang harus aku perbuat?". "anak-Ku yang Kukasihi," Jesus berkata sangat lembut. Aku sungguh-sungguh menasihi engkau dan sangat memperhatikan engkau, Aku melindungi apa yang kau berikan kepada-Ku untuk Kujaga, tetapi ketika engkau mengundang-Ku untuk datang dan tinggal disini, engkau membawa-Ku kekamar yang indah ini, Aku menjadi Tuhan atas kamar ini dan tidak ada roh jahat yang bisa masuk dan menghancurkan kamar ini."
"Oh, Tuhan, ampuni aku. Ambillah seluruh rumahku, semuanya milik-Mu. Aku menyesal tidak menyerahkan kepada-Mu seluruhnya, aku ingin Engkau mengatur semuanya." Sambil berkata demikian Dia membukakan pintu kamar itu dan berlutut dikaki Jesus, "Tuhan, ampuni aku karena hanya memikirkan diriku sendiri."
Jesus tersenyum dan berkata bahwa Dia telah mengampuni pemuda itu dan Dia akan mengatur segala sesuatunya mulai saat itu.
Malam itu, ketika pemuda itu bersiap untuk pergi tidur, dia berfikir, "aku ingin tahu, apakah roh-roh jahat itu akan kembali, aku bosan menghadapi mereka setiap malam." Tapi dia tahu bahwa Jesus akan membereskan semuanya sejak saat itu.
Tengah malam tiba, terdengar suara menggedor-gedor pintu, suaranya menggelegar sangat menakutkan. Si pemuda keluar dari kamarnya dan melihat Jesus menuruni tangga. Pemuda itu melihat dengan kekaguman ketika Jesus membuka pintu, tanpa merasa takut. Iblis berdiri dimuka pintu untuk meminta masuk. "Apa yang engkau inginkan?" tanya Jesus kepada iblis itu. Si iblis menunduk dihadapan Tuhan, "Maaf, tampaknya saya salah alamat."
(Markus 4:35-41)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar