Seseorang memperhatikan nelayan yang menangkap ikan besar, tetapi membuangnya lagi ke air. Ia mendekati si nelayan dan bertanya, “Mengapa ikan-ikan itu engkau buang lagi?”
Orang itu mengeluarkan sebuah penggorengan di perahunya dan berkata, “Lihat, penggorengan saya terlalu kecil, jadi yang saya perlukan ikan kecil saja.”
Tak terbayangkan oleh si nelayan bahwa ia akan mendapat “ikan-ikan” besar, sehingga tidak disiapkannya sesuatu yang istimewa. Mungkin ia berpikir, mendapat ikan kecil saja sudah cukup, mengapa harus mengharap ikan besar?”
Serupa dengan itu, kita juga kerap membatasi karya Tuhan dengan pola pikir kita yang sempit. Kadang Tuhan ingin melakukan perkara besar dan dahsyat dalam hidup kita. Namun, kita berkata, “Ah, tidak mungkin saya bisa melakukannya. Mana mungkin Allah mau memakai orang sederhana dan berdosa seperti saya?” Dan masih banyak kalimat pesimis lain yang kita ucapkan.
Sebagian besar murid Yesus adalah orang sederhana. Namun, Allah bisa bekerja lewat mereka dengan dahsyat. Mungkin tak pernah terlintas di benak Petrus, Yohanes, dan Yakobus, bahwa mereka dapat mengadakan banyak mukjizat, seperti Tuhan Yesus. Tuhan pernah berkata, barangsiapa percaya kepada-Nya, ia juga akan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan, bahkan lebih besar dari itu!
Namun, mengapa sampai kini kita belum pernah melakukan perkara yang besar? Mungkin kita perlu bertanya pada diri sendiri, seberapa besar “penggorengan” yang kita siapkan. Kalau kita benar-benar percaya dan tidak membatasi karya Tuhan, kita akan segera melihat perkara-perkara besar dalam hidup kita. Gantilah “wajan” kita yang kecil. Jangan batasi kuasa Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar