Berkurangnya suplai darah ke otak dapat berakibat pada hilangnya kesadaran. Darah harus dipompa oleh jantung ke otak, berlawanan dengan gaya tarik bumi. Perjalanan darah ke otak diperlancar oleh kerja otot di dekat pembuluh darah yang mengangkutnya. Kerja jantung pada orang yang berdiri diam untuk jangka waktu yang cukup lama tidak cukup kuiat untuk mengangkut darah dengan cepat ke otak, akibatnya orang tersebut akan pingsan. Cara yang efektif untuk menanggulangi masalah ini adalah dengan membaringkan pasien, karena dalam posisi berbaring darah dapat mencapai otak dengan cepat, dan kesadaran pasien akan pulih kembali.
Orang tinggi lebih mudah pingsan karena darah harus melalui jalan yang lebih panjang untuk mencapai otak. Tetapi sebetulnya, hal itu dapat dicegah dengan menggerak-gerakan otot betis dan lengan atas sehingga aliran darah ke otak diperlancar.
Orang dengan susunan vaso-vagus yang sensitif juga cenderung mudah pingsan, terutama bila mengalami guncangan emosi. Ini disebabkan karena suplai saraf ke perut atas dan dada bawah dapat terangsang dan mengakibatkan terjadinya penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak.
Wanita yang mengenakan korset terlalu ketat dan kencang agar bentuk pinggangnya menjadi kecil dan ramping juga dapat mengalami pingsan, karena perjalanan darah ke otak sangat terganggu.
(Claire Rayner)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar