"Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (Roma 4:18)
Ada sebuah peta yang menarik yang terpampang di Museum British, London. Peta itu adalah milik seorang angkatan laut yang digambar pada tahun 1525, yang menggambarkan garis pesisir Amerika Utara dan perairan perbatasan. Pembuat petta ini membuat catatan menarik tentang daerah-daerah yang belum di jelajahi. Ia menuliskan; “Disini ada raksasa-raksasa,” “Disini ada kalajengking-kalajengking merah,” dan “di sini ada naga-naga.” Hingga akhirnya peta itu menjadi milik seorang pria bernama Sir John Franklin, seorang penjelajah asal Inggris di awal tahun 1800. Sir John menghapus semua tulisan yang menakutkan itu dan menggantinya dengan kalimat, “Disini ada Allah.”
Sir John Franklin memahami bahwa bahasa masa depan adalah bahasa iman. Sama seperti yang ditulis dalam Roma 4 yang menceritakan kisah Abraham. Abraham dikatakan, “Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” (Roma 4:20-21). Abraham menginvestasikan imannya pada Allah yang menguasai masa depan. Ia berbicara dengan bahasa iman.
Kosa kata iman tidak berkata, “Aku terlalu muda, terlalu tua, tidak terpelajar, tidak siap dan tidak mampu.” Itu adalah kosa kata masa kini dan masa lalu – bahasa ketidakpercayaan. Bahasa masa depan adalah bahasa iman, bahasa penciptaan.
Allah telah memanggil Anda untuk menggunakan bahasa iman ini setiap hari, sehingga Anda bisa menghadapi masa depan dengan penuh keberanian. Apakah Anda sudah fasih menggunakan bahasa iman ini, atau masih terbiasa dengan bahasa ketidakpercayaan? Mari kita bersiap memasuki tahun 2011 dengan melatih diri menggunakan bahasa iman.
Bahasa iman membuat mukjizat menjadi nyata dalam kehidupan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar