Ketakutan belum hilang dari wajahnhya, ketka Sohana Jawed menceritakan pengalamannya yang mengerikan. Bocah 9 tahun itu diculik saat akan berangkat ke sekolah di Peshawar, Pakistan.
Oleh kelompok militan yang menculiknya, Sohana dipaksa mengenakan rompi berisi bom lalu menyuruhnya mendekati sebuah pos paramiliter. Sohana menceritakan kejadian yang dialaminya dalam sebuah konferensi pers yang digelar polisi di Peshawar.
Kelompok militan sering menggunakan anak-anak lelaki sebagai pembawa bom, tetapi memanfaatkan anak perempuan sangatlah jarang.
Sohana yang masih duduk di kelas 3 sekolah dasar dalam berjalan ke sekolah saat dua perempuan membekapnya lalu memasukkannya ke dalam sebuah mobil pada Sabtu (18/6/2011). Kata bocah perempuan itu, di dalam mobil sudah ada dua lekaki.
Salah seorang penculiknya membekapnya dengan sebuah saputangan dan itu membuatnya pingsan, kata Sohana dalam wawancara televisi yang dilakukan terpisah.
Ketika dia terbangun dan menangis, salah seorang perempuan itu memberinya kue yang ternyata membuatnya tidak sadarkan diri lagi. Ketika terbangun lagi, dia sudah berada di sebuah rumah asing.
"Pagi tadi, mereka memaksa saya memakai jaket yang berat lalu membawa saya ke mobil lagi," ujar bocah itu.
Rompi itu berisi sekitar 9 kilogram bahan peledak. "Diperkirakan, bom itu akan diledakkan dari jarak jauh karena yang membawanya anak kecil," jelas Salim Marwat, kepala polisi Lower Dir.
Para penculik itu membawanya ke sebuah pos pemeriksaan yang diawasi paramiliter Frontier Corps sekitar 10 kilometer dari Timergarah, kota utama di distrik Lower Dir.
Ketika para penculik keluar dari mobil, Sohana berlari ke arah para tentara itu seraya menunjukkan rompinya, ujar Marwat.
"Saya mendapat kesempatan melepas tangan dari perempuan itu lalu lari," kata Sohana.
Ketika tentara paramiliter menyadari yang terjadi, para penculik sudah kabur. Menurut Marwat, pihaknya menggelar operasi untuk mencari mereka.
Belum jelas alasan penculik tidak meledakkan bom bunuh diri itu setelah Sohana melepaskan diri. "Mungkin mereka panik dan lari begitu saja," ujar Marwat.
Asif Khan, kepala polisi Hashtnagri, tempat Sohana mengaku tinggal dan diculik, menyatakan belum mendapat laporan anak hilang dan belum berhasil menemukan warga dengan nama Sohana Jawed.
Polisi Lower Dir akan menanyai Sohana lebih lanjut setelah dia diperiksa psikiater yang akan membantunya mengatasi trauma.
"Polisi akan mencoba mendapatkan informasi dari dia setelah kondisi kejiwaannya pulih," kata Marwat.
KOMPAS.com
Yesaya 59:8 Mereka tidak mengenal jalan damai, dan dalam jejak mereka tidak ada keadilan; mereka mengambil jalan-jalan yang bengkok, dan setiap orang yang berjalan di situ tidaklah mengenal damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar