Mungkinkah kita pernah membaca cerita ini atau mungkin kita pernah mengalaminya sendiri. Mari kita baca kisah sepasang kekasih Joe dan Mia dibawah ini dan coba ambil hikmahnya.
*Kisah I,Mia : Sudah 1 minggu kita pacaran, aku mau tanya nih, yang paling kamu cintai di dunia ini siapa?
Joe : Kamu dong!
Mia : Menurut kamu, aku ini siapa?
Joe : (berpikir sejenak lalu menatap Mia dengan pasti) Kamu tulang rusukku!
Mia : Kok bisa tulang rusukmu?
Joe : Aku ceritakan sejarahnya ya... Dulu karena Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua Pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, ia tidak lagi merasakan sakit di hati. Begitu juga dengan si tulang rusuk yang ditemukan, dia merasa lengkap, dan tidak kehilangan suatu apapun, maka diapun tidak merasakan sakit di hatinya. Seperti saat ini, hatiku terasa nyaman dan lengkap dengan adanya kamu disisiku.
*Kisah II,
Pasangan (Joe dan Mia) itu mengalami masa yang indah dan manis untuk beberapa saat. Namun setelah mereka beranjak ke dunia kerja, kedua pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan kerja masing-masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi membosankan, jarang bertemu, dan mulai terjadi pertengkaran-pertengkaran besar dalam kehidupan mereka. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.
Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin menyakitkan. Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran Mia keluar dari mobil Joe sembari membanting pintu mobil.
Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak: "Kamu nggak cinta lagi sama aku! Kita putus saja!".
Joe sangat membenci ketidak-dewasaan Mia dan secara spontan balik berteriak: "Kamu terlalu kekanakan, aku benci kekanakanmu itu, cobalah berpikir lebih dewasa ketika menghadapi masalah!"
Mia yang terpancing oleh emosinya-pun spontan berteriak marah: "Aku menyesal menerimamu sebagai pacarku, kamu ternyata salah, ternyata aku bukan tulang rusukmu !!!"
Tiba-tiba Joe terdiam dan berdiri terpaku disamping mobilnya untuk beberapa saat. Joe menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan, dia menyesal kenapa menjelekkan kekanakan Mia. Namun karena emosinya masih meluap, dia segera masuk kemobilnya, menancap gas, dan meninggalkan Mia yang sedang berlari masuk ke rumahnya.
Sesampai di kamarnya, Mia menyesal berkata bahwa dia bukanlah tulang rusuk Joe, dia mengingat semua kebaikan Joe, semua pengorbanannya, dan segala ketulusannya, dan Mia menangis. Tetapi seperti ludah yang telah terludahkan, kata-katanya tidak mungkin untuk diambil kembali. Karena emosi masih terlalu menguasainya, dengan berlinang air mata, Mia bertekad untuk berpisah. Dia mengambil handphone-nya, dan menuliskan sebuah SMS untuk Joe: "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati kita masing-masing!"
*Kisah III,
Tahun demi tahun berganti dan berlalu begitu cepat, namun Mia masih belum bisa melupakan Joe. Mia berusaha mencari tahu tentang kehidupan Joe. Dari temannya, dia tahu bahwa Joe pernah ke luar negeri beberapa tahun, tetapi sudah kembali. Dia pernah berpacaran dengan seorang asing, namun kini sudah putus. Mia agak kecewa tahu bahwa Joe tidak menunggunya kembali. Di tengah malam yang sunyi, dia menyeduh dan meminum teh hijau tawar dari cangkirnya, dan merasakan ada segores luka yang teramat sakit di hatinya. Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Joe.
Suatu hari, mereka kembali bertemu di airport, tempat di mana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan. Mereka bertemu tapi dipisahkan oleh sebuah kaca pembatas airport...
Joe : Hai, apa kabar?
Mia : (Gugup dan karenanya, Mia hanya menjawab sepatah dua patah kata) Baik...
Joe : (Diam sejenak mencari bahan obrolan, lalu berkata) Apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Mia : Belum...
Joe : Maaf, aku agak terburu-buru, aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut. Aku akan kembali 2 minggu lagi. Berapa nomor teleponmu sekarang? Jika sempat aku akan menelponmu...
Mia : Kamu tahu nomor teleponku, tidak ada yang berubah...
Joe : Ok, I'll call you latter. Joe tersenyum kecil, lalu berlalu sambil melambaikan tangan dan berkata: "Good bye ...."
Satu minggu kemudian, ketika Mia sedang menonton televisi, Mia menemukan bahwa ternyata Joe adalah satu korban Menara Kembar WTC. Malam itu, sekali lagi, Mia meminum teh hijau dari cangkirnya, kali ini teh itu tidak tawar, namun asin karena air mata Mia berjatuhan tertetes di cangkir teh itu. Yeah, Mia menangis, dia kembali merasakan sakit dihatinya, kali ini jauh lebih sakit.
Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Joe, asal dari semua tulang rusuk yang dia miliki, pasangan dari semua tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan, dan kali ini kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya sudah sirna. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar