"Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu." (Efesus 4:2)
Hari-hari ini saya merasa kesabaran saya tengah diuji habis-habisan. Begitu banyak hal yang mengesalkan disekeliling saya, baik dari situasi atau orang-orang yang mencari masalah. Masalah yang datang seolah beruntun membuat saya sulit mengontrol emosi. Sebelum semuanya berlanjut, puji Tuhan, Dia mengingatkan saya agar bisa bersabar. Memang kehidupan kita tidak bisa dilepaskan dari berbagai hal yang mengesalkan, dan kita akan berhadapan setiap hari dengan orang-orang yang sulit. Atau ada pula yang sudah berusaha untuk berubah, berusaha mengasihi dan sabar, terkadang bisa merasa frustasi karena merasa lingkungan atau orang-orang di sekitarnya tidak ada yang mendukung. Sebelum anda dan saya terkena stroke akibat darah tinggi, berhentilah segera untuk marah, dan mari kita buang jauh-jauh emosi dari diri kita.
Kita diingatkan Tuhan untuk mendasarkan apapun yang kita perbuat seperti untuk Tuhan, dan bukan untuk manusia. Tuhan menyediakan upah yang disediakan Tuhan bagi kita . Jika kita melakukannya demi mengharapkan balas jasa, perhatian atau komentar dari manusia, kita akan kecewa. Artinya, Tuhan begitu menghargai segala usaha dan jerih payah yang kita lakukan untukNya, meskipun mungkin usaha kita itu dianggap sepele oleh manusia.(Kolose 3:23-24) Hukum yang paling utama adalah mengasihi Tuhan dan sesama (Matius 22:37-40), dan kekesalan atau emosi bisa melenyapkan kasih dalam hidup kita. Tentu, saya setuju bahwa adalah sulit untuk tetap bersabar jika kita dalam tekanan yang luar biasa. Kemampuan manusia yang terbatas inipun sering tidak lagi bisa diandalkan dalam situasi berat. Namun dengarlah, bahwa kesabaran adalah salah satu dari buah roh. "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:23). Roh Kudus lah yang memampukan kita untuk dapat mengontrol diri, menguasai dan mengendalikan emosi, tetap mengasihi dalam kondisi apapun, tetap berada dalam sukacita, sehingga kita mampu bersabar dalam situasi berat sekalipun.
Demikian pula pesan Paulus kepada jemaat Efesus yang saya angkat menjadi ayat bacaan hari ini. "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu." Begitu besarnya tantangan yang dihadapi oleh jemaat di Efesus terhadap sekelilingnya, seperti juga mungkin besarnya tantangan yang kita hadapi setiap hari dari orang-orang dan situasi sulit, dan pesan Paulus pun relevan buat kita semua. Kesabaran hanya akan mampu diperkuat jika kita berada di dalam berbagai kesulitan. Disanalah kita bisa ditempa dan dibentuk, dan semakin kuat mengandalkan Roh Kudus agar menghasilkan buah yang matang. Yakobus mengingatkan hal yang sama kepada kita. "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun" (Yakobus 1:2-4). Kita akan terlena dan gampang rubuh jika kita tidak dilatih, dan bentuk latihan itu adalah dengan berada di dalam situasi sulit. Saya mengajak teman-teman sekalian untuk bersabar dalam menghadapi kondisi sulit yang mungkin tengah anda hadapi seperti saya. Percayakan semuanya pada Roh Kudus agar kita mampu mengatasi semua kesulitan dan menjadi pemenang.
Kesabaran akan semakin kuat justru ketika kita berada kesulitan. Lewatilah ujian itu dan jadilah pemenang....Amin.
Tuhan Yesus memberkati.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar