Ramalan Suku Maya Mengenai Kiamat 2012



Buat kamu yang hobi nonton bioskop, tentu sudah menyaksikan cuplikan film “2012” yang berkisah mengenai ramalan Suku Maya mengenai kiamat yang terjadi pada tahun 2012.
Dalam film garapan sutradara Roland Emmerich itu, digambarkan Patung Sang Kristus Sang Penebus yang berdiri kokoh di Rio de Janerio, Brasil, hancur berkeping-keping; ada pula adegan hujan meteor yang disusul dengan gempa yang mengguncang hebat, meluluhlantakkan Gereja Santo Petrus di Vatikan.
Sebetulnya apa sih isi ramalan Suku Maya yang menghebohkan itu?
Well, Suku Maya sendirinya sejatinya sudah punah sejak lama dari muka bumi—dan sampai sekarang belum diketahui dengan pasti penyebab kepunahan mereka. Itulah mengapa selain tersohor, mereka juga dikenal sebagai suku yang paling misterius di dunia.
Dari warisan mereka, seperti bangunan kuil dan piramidnya yang megah, batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius, kita dapat mengetahui bahwa Suku Maya memiliki kebudayaan tinggi, termasuk ramalannya yang menghebohkan itu.
Syahdan, menurut Suku Maya, Planet Bumi akan dimurnikan pada periode 1992-2012, di mana peradaban manusia sekarang ini akan berakhir dan masuk ke dalam peradaban baru.
Dalam sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya yang berdiam di wilayah selatan Meksiko ini, bagaikan turun dari langit: mengalami zaman yang cemerlang kemudian lenyap secara misterius. Mereka disebut-sebut menguasai pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit serta metode pemikiran abstrak yang tinggi.
Seorang sejarahwan Amerika, Dr. Jose Arguelles, meneliti ramalan Suku Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu—menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia.
Menurut penanggalan Maya, sistim galaksi tata surya kita sedang mengalami “The Great Cycle” (siklus besar) yang berjangka lima ribu dua ratus tahun lebih. Waktunya dari 3113 SM sampai 2012 M. Dalam siklus besar ini, tata surya dan Bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar galaksi (Galatic Beam) yang berasal dari inti galaksi. Diameter sinar secara horizontal ini ialah 5125 tahun Bumi. Dengan kata lain, kalau Bumi melintasi sinar ini akan memakan waktu 5125 tahun lamanya.
Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan berubah secara total, yang dikenal sebagai penyelarasan galaksi (Galactic Synchronization).
Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap yang kemudian setiap tahapnya dibagi lagi menjadi 20 evolusi.  Dari masa 20 tahun antara tahun 1992-2012 itu, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar— bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization, mereka menamakannya The Earth Generetion Priod (Periode Regenerasi Bumi). Selama periode ini, Bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu, Bumi akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi.
Pada 31 Desember 2012, diramalkan akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia. Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradaban baru total yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sekarang. Pada hari itu, tepatnya saat musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas Bumi, bagaikan membuka sebuah “Pintu Langit” bagi umat manusia.

Memang, dalam perhitungannya, bangsa Maya tidak menyinggung mengenai penyebab peradaban kali ini berakhir. Namun, beberapa ilmuwan yakin bahwa penyebab dari berakhirnya peradaban manusia adalah peristiwa kosmis di mana sebuah planet bernama Nibiru akan menghancurkan Planet Bumi.
Pada tahun 1976, sebuah buku kontroversial berjudul “The Twelfth Planet” atau “Planet Keduabelas” ditulis oleh Zecharian Sitchin, hasil dari terjemahan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno).
Tulisan berumur 6000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari Planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapien sebagai budak mereka. Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan manusia Bumi hingga saatnya mereka kembali nanti.
Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis dan tak masuk akal, apalagi ini merupakan terjemahan harafiah dari tulisan kuno berumur 6000 tahun. Itulah mengapa karya Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya yang dianggap imajinatif.
Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin dan meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan teror-teror di Bumi ini. Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesa Kiamat 2012 Planet Nibiru didasarkan.
Selain itu, ada pula yang beranggapan bahwa pada tahun 2012, akan terjadi badai matahari—sebuah siklus ledakan yang besar yang melemparkan partikel-partikel magnetik.
Menurut catatan, Badai Matahari menyerang Bumi pada Maret 1989 dan dicatat sebagai siklus yang ke-22 dari aktivitas matahari, badai tahun tersebut pernah mematikan listrik satu negara di Kanada akibat medan magnet yang melonjak. Siklus ke-23 telah terjadi pada tahun 2000, sementara siklus ke-24 diperkirakan akan terjadi pada tahun 2011.
Di Indonesia sendiri, jagad ramal-meramal dihebohkan oleh pernyataan seorang cenayang yang mengaku hanya bisa “menerawang” hingga tahun 2012.
Apa kata Alkitab mengenai kiamat?  “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja.” (Markus 13:32)
Itulah mengapa “secanggih” apapun ramalan mengenai apa dan bagaimana kiamat yang akan terjadi nanti, sebagai orang Kristen kita tidak boleh meyakini ramalan tersebut lantaran Alkitab dengan gamblang mengatakan bahwa hanya Allah yang mengetahui kapan peradaban manusia akan berakhir.
Meski tidak mungkin bagi kita untuk mengetahui persisnya Hari Kiamat, Alkitab telah memberikan tanda-tanda kapan hari itu tiba:  “Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. (2 Petrus 3:8-12)
Yesus sendiri dengan gamblang mengatakan bahwa permulaan hari kiamat akan ditandai dengan maraknya penyesatan di mana banyak orang akan datang dengan nama Yesus dan berkata bahwa merekalah mesias; ada banyak deru perang atau kabar-kabar tentang perang; aka nada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat; orang Kristen akan diserahkan untuk disiksa dan dibunuh, dan banyak di antara mereka akan menjadi murtad; banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang; kedurhakaan akan semakin bertambah sehingga kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin; dan, Injil Kerajaan akan diberitakan ke seluruh dunia. (Baca Matius 24:1-28). ***

Sumber: glministry.com

Tidak ada komentar: