Tertawa memang obat terbaik untuk mengurangi rasa nyeri. Apalagi
jika tertawa dilakukan sampai terbahak-bahak, efeknya jauh lebih besar
dibanding tertawa yang ditahan.
Mengapa demikian? Ketika kita tertawa lepas, tubuh akan
mengeluarkan hormon-hormon yang memengaruhi sinyal nyeri akibat sakit fisik
atau stres psikologi ke otak sehingga rasa nyerinya akan berkurang. Zat ini
juga akan menimbulkan perasaan senang.
Hormon yang terlibat dalam hal ini terutama adalah endorfin.
Hormon yang sama akan dikeluarkan jika kita melakukan olahraga seperti berlari,
renang, yoga, dan sebagainya.
Para ilmuwan dari Inggris melakukan penelitian untuk mengetahui
reaksi tubuh saat kita tertawa. Mereka merekrut partisipan untuk mengikuti dua
jenis tes.
Tes pertama adalah menonton tayangan komedi dari film 'Mr Bean',
serial 'Friends', atau tayangan non humor seperti acara dokumenter tentang
hewan dan pertandingan golf.
Tes kedua adalah menonton secara langsung aksi para pelawak (stand
up comedy) atau drama teatrikal. Dalam tes kedua ini, sebelum menonton mereka
diminta melakukan latihan yang keras, seperti duduk di bangku yang keras, atau
berdiri dalam posisi tertentu, yang intinya menyebabkan rasa sakit atau pegal.
Hasilnya, dalam kurun waktu 15 menit setelah menonton aksi para
komedian sampai tertawa terpingkal-pingkal, para partisipan mengaku rasa nyeri
yang dirasakan berkurang sampai 10 persen.
Menurut Robin Dunbar, salah seorang peneliti, tidak semua tayangan
komedi menghasilkan efek yang sama. "Ketika menonton tayangan komedi
situasi, mereka tertawa tiga kali lebih sering dibandingkan dengan komedi
cerdas," katanya.
sumber:id.berita.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar