Symantec Corp. mengumumkan laporan terbarunya bertajuk Report on Attack Toolkits and Malicious Websites. Dari laporan tersebut diketahui bahwa perangkat untuk membuat serangan cyber kini semakin mudah ditemukan dan digunakan.
Perangkat untuk membuat serangan ini juga makin diminati oleh para penjahat tradisional yang tidak memiliki keahlian teknis dalam kejahatan dunia maya. Dengan adanya perangkat tersebut, mereka bisa lebih mandiri, terorganisir dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Di masa lalu, hacker harus menciptakan sendiri program penyerang mereka dari awal. Proses yang kompleks ini membatasi jumlah penyerang sehingga hanya terdiri dari sekelompok kecil penjahat cyber yang sangat terampil,kata Stephen Trilling, Senior Vice President, Symantec Security Technology and Response.
Seperti dikutip dari Secure Computing, Trilling menyebutkan, toolkit serangan tersebut membuat para pemula sekalipun dapat dengan mudah memulai sebuah serangan cyber.
Kami memperkirakan bahwa kegiatan kejahatan cyber akan meningkat, kata Trilling.Akibatnya, peluang orang-orang biasa yang mengakses Internet untuk menjadi korban, menjadi lebih besar,ucapnya.
Karena serangan cyber menjadi lebih menguntungkan, popularitas toolkit untuk membuat serangan juga meningkat secara dramatis dan mengarahkan pembuat kit untuk membangun perangkat pembuat serangan yang lebih kuat dan canggih.
Kit serangan tersebut saat ini sering dijual dengan model berlangganan dengan update berkala, beserta komponen-komponen yang memperluas kemampuan kit ini, dan layanan dukungan,kata Trilling.Para penjahat cyber secara rutin mengiklankan layanan-layanan instalasi, penyewaan akses terbatas ke konsol kit, dan menggunakan tool anti pembajakan komersial untuk mencegah penyerang menggunakan tool tanpa membayar,ucapnya.
Dari data-data yang dikumpulkan oleh Symantec, beberapa toolkit pembuat serangan yang paling umum adalah MPack, Neosploit, ZeuS, Nukesploit P4ck, dan Phoenix.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar