1. DEVOSI: menyatukan hati dalam doa. “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.” (Mat 15:8)
2. KESUNGGUHAN HATI: hasrat yang kuat untuk melayani serta mencintai Tuhan melalui doa. “Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Luk 22:43,44)
3. KETEKUNAN: Kita perlu bertekun dalam doa dan tidak cepat menyerah. Kita perlu terus-menerus berdoa setiap hari. Kristus mengatakan: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti … Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.” (Luk 11:5-10 / lihat juga Luk 18:1-8, Mat 24:13).
“Si pendusta tahu bahwa jika suatu jiwa bertekun dalam doa, maka jiwa itu bukan miliknya lagi.” - St. Theresia dari Avila
“Melalui doa yang dilambungkan dengan kerendahan hati dan iman, jiwa memperoleh, dengan waktu dan ketekunan, setiap keutamaan.” - St. Katarina dari Siena
Kita wajib berdoa sekurang-kurangnya 15 menit setiap hari, jika tidak hubungan kita dengan Tuhan tidak akan berkembang. Karena Tuhan adalah Pribadi yang paling penting dalam hidup kita, kita wajib berbicara kepada-Nya setiap hari. Setiap harinya kita menghabiskan lebih banyak waktu sekedar untuk makan, bersantai dan menikmati hiburan. Jiwa kita jauh lebih penting daripada tubuh kita. Dan Tuhan pastilah jauh lebih penting daripada siapa pun atau apa pun juga dalam hidup kita, jadi Ia layak mendapatkan prioritas utama. Mengenai berapa banyak kita harus berdoa, Kitab Suci mengatakan: - selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Luk 18:1), - tetaplah berdoa (1Tes 5:17), - berdoalah setiap waktu (Ef 6:18 dan Kis 6:4).
4. KERENDAHAN HATI: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yak 4:6, lihat juga Mat 6:1-6, Lukas 18:9-14).
5. KONSENTRASI: Bagaimana mungkin kita mengharapkan Tuhan mendengarkan doa kita, jika kita sendiri tidak memusatkan perhatian kita dalam doa? (Lihat Mat 6:7,8). Beberapa distraksi yang tidak disengaja dalam doa memang tak terelakkan, tetapi kita harus berusaha untuk menguranginya. St. Edmund mengatakan: “Lebih baik mengucapkan satu kali Bapa Kami dengan kesungguhan serta ketulusan hati daripada seribu kali tanpa kesungguhan dan penuh dengan distraksi.”
6. IMAN: “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. (Ibr 11:6) “Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya padaMu” (Dan 3:40) “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." (Mat 19:26)
7. PRIORITAS: Ketika kita berdoa kita harus menempatkan prioritas dengan benar, yaitu kehendak Tuhan lebih utama dari kehendak kita. Yesus berdoa: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Luk 22:42).
2. KESUNGGUHAN HATI: hasrat yang kuat untuk melayani serta mencintai Tuhan melalui doa. “Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Luk 22:43,44)
3. KETEKUNAN: Kita perlu bertekun dalam doa dan tidak cepat menyerah. Kita perlu terus-menerus berdoa setiap hari. Kristus mengatakan: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti … Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.” (Luk 11:5-10 / lihat juga Luk 18:1-8, Mat 24:13).
“Si pendusta tahu bahwa jika suatu jiwa bertekun dalam doa, maka jiwa itu bukan miliknya lagi.” - St. Theresia dari Avila
“Melalui doa yang dilambungkan dengan kerendahan hati dan iman, jiwa memperoleh, dengan waktu dan ketekunan, setiap keutamaan.” - St. Katarina dari Siena
Kita wajib berdoa sekurang-kurangnya 15 menit setiap hari, jika tidak hubungan kita dengan Tuhan tidak akan berkembang. Karena Tuhan adalah Pribadi yang paling penting dalam hidup kita, kita wajib berbicara kepada-Nya setiap hari. Setiap harinya kita menghabiskan lebih banyak waktu sekedar untuk makan, bersantai dan menikmati hiburan. Jiwa kita jauh lebih penting daripada tubuh kita. Dan Tuhan pastilah jauh lebih penting daripada siapa pun atau apa pun juga dalam hidup kita, jadi Ia layak mendapatkan prioritas utama. Mengenai berapa banyak kita harus berdoa, Kitab Suci mengatakan: - selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Luk 18:1), - tetaplah berdoa (1Tes 5:17), - berdoalah setiap waktu (Ef 6:18 dan Kis 6:4).
4. KERENDAHAN HATI: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yak 4:6, lihat juga Mat 6:1-6, Lukas 18:9-14).
5. KONSENTRASI: Bagaimana mungkin kita mengharapkan Tuhan mendengarkan doa kita, jika kita sendiri tidak memusatkan perhatian kita dalam doa? (Lihat Mat 6:7,8). Beberapa distraksi yang tidak disengaja dalam doa memang tak terelakkan, tetapi kita harus berusaha untuk menguranginya. St. Edmund mengatakan: “Lebih baik mengucapkan satu kali Bapa Kami dengan kesungguhan serta ketulusan hati daripada seribu kali tanpa kesungguhan dan penuh dengan distraksi.”
6. IMAN: “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. (Ibr 11:6) “Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya padaMu” (Dan 3:40) “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." (Mat 19:26)
7. PRIORITAS: Ketika kita berdoa kita harus menempatkan prioritas dengan benar, yaitu kehendak Tuhan lebih utama dari kehendak kita. Yesus berdoa: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Luk 22:42).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar