Membiarkan Anaknya Digigit Ular Demi Pertunjukkan



Berbangga boleh-boleh saja, dikagumi orang lain dan merasa diri hebat. Namun cara yang dipakai sering membuat orang lain bukannya bertambah kagum, melainkan justru muak dengan kelakuannya. Merasa diri sebagai pawang yang hebat atau penakluk ular berbisa di Australia dikecam setelah dirinya membiarkan ular ini mematuk putrinya yang berumur 10 tahun. Sang pawang mengaku atraksi itu dilakukan untuk menguji bahwa ular ini sudah tak berbisa.
Raymond Hoser mengadakan sebuah pertunjukan, dirinya membiarkan ular mematuk putrinya di depan pusat perbelanjaan di Melbourne, Australia.
Pawang ular yang juga merupakan direktur perusahaan peneliti ular Snakebusters menyatakan, meski putrinya terluka di tangannya, putrinya tak tersengat bisa ular.
"Dia hanya terluka dan bila dia terkena bisa ular, dia pasti sudah tewas dua menit yang lalu," ujar Hoser, seperti dikutip Orange.
Meski demikian, Hoser didenda karena perbuatannya tersebut. Ketua Yayasan Anak-Anak Australia Joe Tucci juga menegaskan, seorang anak tidak boleh dijadikan objek pertunjukkan seperti apa yang dilakukan Hoser terhadap putrinya.

Boleh-boleh saja menguji sesuatu yang berbahaya demi penelitian, namun mengapa harus mengorbankan sang anak? Orangtua demikian jelas tidak memiliki hati yang baik, malahan cenderung egois. Mengapa tidak dirinya saja yang menjadi obyek pengujian? atau hewan-hewan yang biasa menjadi obyek percobaan, misalnya seperti tikus putih.
"Tidak ada alasan bagi seorang ayah untuk memberlakukan putrinya seperti itu," ujar Tucci.


sumber:okezone

Tidak ada komentar: