BERANI HIDUP dan TIDAK TAKUT MATI



Oleh: Simon, MG

Berani Hidup dan tidak takut mati. Berani hidup berarti siap menghadapi segala konsekwensi hidup. Susah, senang tetap bersyukur di dalam DIA; sedangkan Tidak takut mati dalam pengertian tidak takut dengan segala yang terjadi di dunia ini karena telah memiliki Kristus, yang menjamin hidup dalam kekekalan.

Habakuk 3:17-18 "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku."

Arti nama Habakuk berarti “merangkul” bisa juga "tanaman kebun"  tulisan Habakuk memberi kesan bahwa dia adalah suku Lewi dan pemusik di Yerusalem. Habakuk 2:4 “orang benar akan hidup oleh percayanya dan bukan oleh pengertiannya".

Saat sekarang banyak orang:

1). Tidak berani hidup, tidak berani mati.
Seperti coretan ditembok yang sering kita lihat: "Mati ogah, hidup tak mau". Orang yang seperti ini layaknya mengidap penyakit kejiwaan. Tidak jelas tujuan hidupnya; tiap hari hanya meratap nasibnya, namun tak kunjung berusaha mencari jalan keluar. Ia hanya menggantungkan nasib 'bagaimana nanti saja'.

2). Tidak berani hidup, namun berani mati.
Orang seperti ini cenderung 'putus asa'. Ketika persoalan datang, musibah terjadi, ia melihatnya seperti sebuah pukulan yang sangat menyakitkan dan seakan dunia ini runtuh, harapan telah musnah, karena itu ia menganggap buat apa lagi hidup di dunia ini, ......... selanjutnya pasti kita bisa menebaknya, bukan? ....

3). Berani hidup, tapi takut mati.
Biasanya orang yang banyak harta, mapan hidupnya, berkecukupan. Memiliki kecenderungan ingin hidup lebih lama di dunia ini, .... ya, kalau bisa seribu tahun lagi .........namun sayang tipe orang seperti ini sekalipun memiliki segalanya, namun selalu dilanda kekuatiran dan ketakutan. Takut hartanya habis, takut sakit, takut bangkrut, takut mati karena meninggalkan hartanya yang banyak.
Tidak heran sakit sedikit saja berobat ke luar negeri ....... Ada kerusuhan sedikit saja sudah lari ke luar negeri ......

4). Berani hidup dan tidak takut mati.
Orang Kristen sejati harus memiliki sikap seperti rasul Paulus yang siap menjalani kehidupan di dunia ini sekali pun banyak pencobaan, kesusahan dan penderitaan, namun ia juga tidak takut menghadapi kematian karena pemberitaan Injil. Ia siap dianiaya demi kebenaran, ia siap mati demi mempertahankan imannya. "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan" (Filipi 1:21)
Menjadi orang yang berani mati saja tidak cukup. Kita juga harus berani hidup, berani menjalani hidup ini hari demi hari dengan penuh semangat walau banyak kesulitan menghadang. Paulus memiliki tujuan hidup yang jelas dan terarah, karena itu ia selalu berfikiran positif dalam menjalani berbagai rutinitas hidup sebagai pelayan Tuhan.

Ciri orang yang berani hidup dan tdk takut mati:



I. Berani menerima kenyataan (Habakuk 3:17)
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan. Ketiga pohon ini adalah sumber penghasilan yang paling berharga di Yerusalem. Tapi kenyataannya tdk menghasilkan. Kita harus siap menerima berbagai kenyataan hidup, karena merupakan bagian dari proses pembentukan dan rancangan Tuhan kearah yang lebih baik. Apa pun yang terjadi dalam hidup ini bukanlah secara 'kebetulan". Segala sesuatunya ada dalam pengawasan dan genggaman Tangan Tuhan.

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus  1:12)



II. Orang yang berani menerima resiko (Habakuk 3:17)
Merupakan suatu resiko bagi orang yang bercocok tanam. Terkadang panen berhasil, terkadang juga gagal dikarenakan terserang hama, tidak ada hujan, dan lain-lain. Hidup ini penuh resiko, terkadang  kita berada di atas, terkadang juga mungkin berada di bawah layaknya seperti roda yang berputar. Ada saatnya kita di puji dan di puja seperti seorang raja, tetapi dikemudian hari kita di cemooh, dianggap rendah, dicaci maki seperi orang hina.  Sebagai pengikut Kristus kita harus berani menghadapi resiko apa pun juga dalam menjalani kehidupan di dunia. Sadarilah bahwa di dunia ini hidup kita layaknya seperti 'musafir' atau orang asing karena kewarganegaraan kita sesungguhnya adalah di surga. karena itu, anggaplah sebagai hal yang biasa jika di dunia ini kita menghadapai berbagai rintangan dan kesusahan. "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya."  (2 Timotius  3:12)

III. Berani menerima kegagalan (Ayub 17:11)
"Umurku telah lalu, telah gagal rencana-rencanaku, cita-citaku". Ayub merasa gagal dan pernah merasa bosan hidup, tetapi ia tidak putus asa dalam menjalani hidup, karena ia merasa hidupnya lurus dan benar, jadi tdk mungkin masa depannya hancur; sekali pun harus mengalami berbagai rintangan dan cobaan. "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas". (Ayub 23:10)
Kegagalan hanyalah awal dari kemajuan. Kegagalan belum tentu merupakan kehancuran. Tuhan jauh lebih tahu dengan kondisi dan situasi iman kita tatkala menghadapi kegagalan. Ia mengukur sejauh mana kita mensikapi kegagalan dengan positif. Kegagalan juga bisa merupakan bagian dari proses pembentukan iman kita supaya lebih tangguh dan kuat. Apalah artinya kegagalan duniawi dibanding jika rohani kita gagal mencapai apa dikehendaki-Nya.



IV. Siap menghadapi "musuh" rohani kita.

1. KEDAGINGAN / HAWA NAFSU
Markus14:38 "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan;  roh memang penurut, tetapi daging lemah".

2. ROH-ROH JAHAT DI UDARA.
Efesus 6:12 "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."
I Petrus  5: 9
"Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama."

Tidak ada komentar: