Di dalam Tuhan, tidak alasan untuk kita mempersoalkan masalah hidup



oleh: Simon MG

Selama kita hidup di dalam dunia, tidak terkecuali kaya atau miskin, terpandang atau rakyat jelata, terpelajar atau minim pendidikan. Tua, muda bahkan anak-anak. Kita semua diperhadapkan dengan masalah hidup.  Penderitaan datang tanpa diundang, bahkan sekali pun kita hindari dan tidak membuat ulah. Ada-ada saja yang terjadi. Misalnya, mobil yang kita kendarai ditabrak dari belakang padahal kita sudah sangat berhati-hati.

Dunia yang kita diami ini merupakan "dunia terkutuk" yang disebabkan dosa "Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:" (Kej 3:12).

Hanya saja karena kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus yang membuat manusia tidak kehilangan pegangan hidup dan tetap memiliki pengharapan sekali pun dilanda badai kehidupan.
"Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya." (1 Tim 4:10).

Karena dasar pengharapan itulah yang membawa kehidupan kita di dunia lebih kuat dan tegar, bahkan kekuatan yang ada pada kita berlipatganda karena Roh Kudus sebagai "Penolong" dan "Penghibur" selalu bekerja dan menopang hidup kita, bahkan luar biasanya Ia bekerja di dalam kita. "yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu." (Yoh 14:17).

Mengalahkan dunia

Di Bukit Kalvari, karya kasih-Nya telah membuahkan hasil yang signifikan untuk mengangkat manusia ke taraf hidup yang jauh lebih baik dan sempurna. Pengorbanan-Nya telah membawa kemuliaan bagi orang-orang percaya yang telah menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruslamat. Ia telah mengalahkan dunia! mengalahkan maut! dan merubah kutuk menjadi berkat bagi banyak orang.

"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yoh 16:33).

"sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita." (1 Yohanes 5:4).

Membawa kepada kebaikan

Jadi tidak alasan bagi kita untuk mempermasalahkan berbagai masalah hidup yang Tuhan ijinkan berlaku dalam hidup kita, karena semua itu tidak ada sama sekali dalam kamus pikiran Allah untuk membawa umat tebusan-Nya terjerumus ke dalam jurang kehancuran.

"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan..." (Kejadian 50:20).

Segala sesuatu yang diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita merupakan rancangan terbaik-Nya agar hidup kita menjadi "sempurna" dihadapan-Nya.

Menggunakan masalah untuk mengoreksi hidup kita.

"Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:71).

Apa jadinya jika kita selalu berpuas diri dengan apa yang ada; tanpa sekali pun timbul dalam hati untuk bertanya kepada Tuhan, apa yang Tuhan inginkan dalam hidup ini, apa yang selanjutnya harus dilakukan?

Karena kevakuman hidup itulah yang justru membuat Tuhan bertindak lebih dahulu menurut cara-Nya. Padahal yang Tuhan inginkan adalah inisiatif dan motivasi yang terus bergerak dalam hidup kita sehingga memunculkan ide-ide baru dalam rangka mengembangkan alur pekerjaan-Nya yang tidak akan selesai hingga kedatangan-Nya kembali.
Tidak heran mengapa Tuhan ijinkan penganiayaan terjadi di gereja mula-mula, supaya Injil tersebar keseluruh dunia ! Tuhan ijinkan "tekanan" itu untuk mengarahkan dan mengoreksi kehidupan para rasul sehingga menyadari tujuan utama mereka sebagai rasul.

Terkadang yang namanya manusia, jika tidak ada masalah, malas untuk berdoa, bahkan mungkin tidak terpikirkan sama sekali  bahwa ada tugas yang harus dilakukan sebagai layaknya umat pilihan Allah, yaitu melaksanakan amanat Agung Kristus, bersaksi dan menjadi alat-Nya.

Agar kita menjadi sadar tidak ada cara lain selain Tuhan menggunakan cara-Nya agar hidup kita terkoreksi sehingga mulai mengalihkan hati dan pikiran kita ke arah yang Tuhan inginkan. Tapi itu semua juga demi kebaikan kita tentunya!

Penderitaan di dunia tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima.

"Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." (Roma 8:18).

Ingat, kita hidup di dalam dunia ini hanya sementara. Di dunia ini kita hanyalah sebagai musafir yang terus berjalan dan melangkah dengan satu tujuan yaitu tempat yang dibangun dan disediakan Allah bagi kita, dan letaknya sudah pasti bukan di dunia ini.

Alangkah bodohnya jika tujuan hidup kita di arahkan untuk menetap di dunia ini, sehingga rela mengorbankan apa saja bahkan kesehatan dan keluarga sendiri. Jangan berharap dunia akan bertambah baik, dunia sedang menuju kehancurannya! Semua itu karena ulah keserakahan manusia juga.

Sabarlah dalam penderitaan yang sementara ini. Yang jika di nilai hanya kecil saja bila dibanding kemuliaan yang akan kita terima jika kita tetap setia mengiring Dia. Upah yang akan diterima akan membawa kita kepada kebahagiaan kekal didalam sorga.

Kata sementara, artinya singkat. Simak saja berapa sih batas umur manusia? Menurut Alkitab 70 tahun selanjutnya jika bisa melewati angka itu, merupakan "bonus kesukaran dan penderitaan". Paling banter kita bisa hidup seratus tahun lebih sedikit. Mau di bilang berapa saja tetap ada batasnya bila dibanding dengan yang namanya hidup kekal, yang artinya selamanya.

"Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap." (Mazmur 90:10). ***

Tidak ada komentar: