Kurangnya
pemahaman masyarakat akan gejala serangan jantung menyebabkan serangan jantung
dianggap sebagai "angin duduk" yang diobati dengan kerikan. Padahal,
penanganan segera berdampak penting pada kesembuhan pasien.
"Kecepatan
mencari pertolongan sangat penting untuk mencegah makin banyaknya kerusakan
otot jantung. Serangan jantung harus ditangani maksimal dalam 2 jam," kata
dr Muhammad Yamin, SpJP dari Eka Hospital di Serpong, Tangerang.
Serangan
jantung ditandai dengan nyeri dada atau leher atau rahang seperti ditekan atau
dihimpit yang berlangsung lebih dari 30 menit. Terkadang juga disertai gejala
berkeringat dingin di seluruh tubuh, mual dan muntah, serta dada terasa sesak.
Yamin
menambahkan, serangan jantung yang luas dapat menyebabkan banyak otot jantung
yang mati. "Akibatnya, akan terjadi gangguan irama jantung, kebocoran
dinding jantung ataupun gangguan fungsi pompa jantung," paparnya.
Untuk
itu, pasien harus segera mencari pertolongan rumah sakit begitu curiga ada
serangan jantung. Bila ternyata memang benar serangan jantung, pasien akan
diberi obat pengencer darah untuk menghancurkan bekuan darah. Sementara itu,
untuk pertolongan darurat di rumah, pasien bisa diberikan aspirin untuk
dikunyah.
"Aspirin
akan menghalangi partikel pembeku darah untuk membeku," paparnya.
sumber:health.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar