Di Indonesia, penyakit jantung
masih menjadi penyebab utama kematian terbesar kaum pria. Tetapi, bukan berarti
perempuan tidak bisa terkena penyakit ini. Ada beberapa gejala paling umum yang
menandai terjadinya serangan jantung seperti rasa sesak di dada, nyeri, dan
pusing. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah gejala serangan jantung
pada laki-laki dan perempuan sama? Jawabannya, tidak!
Dr Larry Weinrauch mengatakan, pada dasarnya, sangat sedikit perempuan pra menopause yang mengalami serangan jantung. Terkecuali, jika mereka merokok, diabetes, atau mengonsumsi pil KB untuk jangka waktu yang panjang. Akan tetapi, lanjutnya, merokok masih menjadi faktor risiko terbesar terkait serangan jantung pada perempuan.
Berikut ini adalah gejala-gejala yang harus diwaspadai akan munculnya serangan jantung pada perempuan, seperti yang dipaparkan oleh Weinrauch:
• Mual dan muntah yang tidak akan berhenti
• Sesak napas (tapi tidak mendesah) atau terutama jika anda terbangun di malam hari
• Dada terasa tidaknyaman yang dimulai dari bagian belakang tulang dada dan menjalar ke bahu atau lengan, leher, rahang.
• Ketidaknyamanan di rahang bawah
• Ketidaknyamanan di punggung atas terutama jika terjadi hanya dengan tenaga atau tidak akan pergi
• Ketidaknyamanan di dada atau punggung yang terjadi ketika makan banyak
• Tiba-tiba jantung berdetak sangat cepat bersamaan dengan denyut nadi
• Tiba-tiba hilang kesadaran
• Fisik tidak mampu melakukan pekerjaan rumah tangga biasa
Lantas, siapa yang paling berisiko mengalami gejala ini? Intinya adalah, semakin banyak faktor risiko yang Anda miliki, maka semakin besar risiko Anda menendapatkan serangan jantung, seperti misalnya:
• Berhenti menstruasi
• Merokok
• Riwayat keluarga penyakit jantung sebelum usia 60 tahun
• Tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Diabetes
• Obesitas
• Kolesterol tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar