Pada masa perang dunia II, ada sebuah
metode menarik yang diterapkan dalam sebuah kamp pelatihan tentara di Amerika
Serikat. Metode yang pertama kali diterapkan di Florida ini disebut dengan
“gator aid” atau pertolongan buaya. Materi pelatihan yang diberikan kepada
prajurit itu sebenarnya sama saja dengan kebanyakan materi-materi di tempat
pelatihan lainnya, di dalamnya termasuk berlari melewati daerah yang penuh
rintangan.
Namun yang membedakan adalah pada akhir tes yang tujuannya
menguji daya tahan, para prajurit itu harus bergelayut pada seutas tali dan
kemudian melintasinya. Tali itu sendiri dipasang diatas sebuah kolam yang lebar
namun tidak terlalu dalam.
Di bawah sinar matahari, permukaan kolam sungguh
berkilauan, sangat menarik hati sehingga banyak prajurit hanya menyebrang
separuh kolam lalu menceburkan diri ke dalamnya dan kemudian berenang sampai ke
seberang kolam. Tiba-tiba seorang Letnan yang berani memasukkan seekor buaya
besar ke dalamnya. Sejak itu, setiap prajurit yang hendak melompat sudah
mengambil ancang-ancang hampir lima meter dari tepi kolam dan melintasi kolam
yang lebar itu tanpa mau menceburkan diri ke dalamnya dan akhirnya mereka
mendarat di seberang dengan bergulingan.
Demikian pula sifat kita sebagai orang Kristen, terkadang
harus dipacu oleh “dorongan” situasi yang tidak kita harapkan. Tanpa koreksi
penuh kasih dari Allah dan disiplin yang sungguh-sungguh, daya tahan rohani dan
kemampuan kita untuk menanggung segala sesuatu tak akan pernah bertumbuh. Jika
Tuhan tidak mengizinkan kita mengalami keadaan sulit, kita akan segera terjebak
dalam perasaan puas diri dan terlalu percaya diri.
Saat ini, jika Anda sedang mengalami kepedihan karena
keadaan yang menekan, ingatlah perkataan Daud, “Bahwa aku tertindas itu baik
bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu” (Mazmur 119:71).
Tantangan dalam hidup bukanlah untuk menghancurkan kita
melainkan mengarahkan kita kepada Allah....amin
Kristus
Jawaban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar