Maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman." (2 Petrus 2:9)
I. PENCOBAAN PASTI DIALAMI SETIAP UMAT TUHAN.
"Sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu diseluruh dunia menanggung penderitaan yang sama." (1 Petrus 5:9b).
Setiap orang, khususnya umat tebusan Tuhan yang telah mengalami kelahiran baru tidak akan luput dari cobaan. Tuhan mengijinkan pencobaan terjadi agar umat-Nya teruji iman dan kesetiaannya.
Yesus dicobai sama seperti kita.
" .... sebaliknya sama dengan kita. Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15b.
Pengalaman yang sama justru telah dialami Yesus sebelumnya. Ia menderita karena cobaan itu, namun tetap bertahan dan tidak terjebak dalam dosa hingga pekerjaanNya dapat diselesaikan dengan sempurna.
"Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan ......" (Ibrani 2:18a).
Karena pengalaman itulah Tuhan Yesus mengerti setiap kesusahan dan penderitaan umat-Nya. Bahwasanya Ia memiliki metode untuk menolong mereka yang mengalami pencobaan, "maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai." (Ibrani 2:18b)
Mencobai adalah pekerjaan iblis.
Tuhan tidak pernah mencobai siapa pun juga melainkan meluaskan pencobaan terjadi terhadap umat-Nya. Pencobaan itu sendiri merupakan bagian pembentukan dan pemurnian iman. Diharapkan melalui proses pencobaan itu karakter rohani umat Tuhan terbentuk dan lebih bernilai dimata-Nya.
Nyata bahwa pencoban merupakan pekerjan iblis.
Iblis disebut SI PENCOBA. "lalu datanglah si pencoba itu ......" (Matius 4:3a). Iblis disebut disebut juga SI PENGGODA. "Karena aku kuatirkan kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda." (1 Tesalonika 3:5b).
BILAMANAKAH COBAAN ITU DATANG?
Pencobaan itu datang pada saat kita lemah.
Iblis berbicara mengenai 'makanan' ketika mengetahui bahwa Yesus sedang dalam kelemahan tubuh dan rasa lapar setelah selesai berpuasa.
Strateginya, Ia akan datang tatkala kita sedang mengalami kelemahan karena: tekanan hidup, terjerat masalah ekonomi, sakit penyakit, stres, patah hati, kecewa dan lain sebagainya.
Pencobaan datang pada saat kita sendiri.
Hawa dicobai ketika jauh dari Adam. Iblis menunggu saat yang tepat dimana umat Tuhan sedang menyendiri dan membiarkan pikirannya hanyut terbawa ke arah yang negatif.
Raja Daud terjebak dalam cobaan ketika ia berada seorang diri di sotoh istananya; dan tanpa sengaja memperhatikan seorang wanita sedang mandi. Disadari atau tidak ia telah masuk jerat dosa dan pada akhirnya raja Daud menghalalkan tindakan sekalipun bertentangan dengan Firman Tuhan.
Orang Kristen yang kerap kali meninggalkan persekutuan bersama dengan saudara se iman lainnya dan cenderung malas beribadah, merupakan makanan empuk bagi iblis untuk memperdayanya.
Pencobaan datang melalui orang dekat.
Salah satu pencobaan terberat yang dialami Ayub justru datang dari istrinya sendiri, yang cenderung menyalahkan Ayub karena terlalu setia kepada Tuhan, namun Tuhan membiarkan iblis mencobainya.
Yudas Iskariot yang menghianati Tuhan Yesus merupakan salah seorang dari 12 murid yang dikasihiNya.
Teman paling dekat Adam adalah Hawa sebagai istrinya sendiri, maka Adam tidak curiga ketika Hawa membujuknya untuk ikut memakan buah yang ditawarkannya; sekalipun buah itu telah dilarang Tuhan untuk dimakan.
Memang tidak semua orang yang terdekat dengan kita patut dicurigai. Jangan-jangan telah dipakai iblis untuk mencobai kita. Namun, tidak salah bagi kita untuk tetap siuman dan waspada dari segala kemungkinan.
Kita harus menguji setiap perubahan radikal yang bisa mem-pengaruhi iman kita.
BAGAIMANA MENGHADAPI COBAAN?
Kenali Pencobaan itu.
Mungkin Cobaan itu datang dari keinginan kita sendiri. "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri karena ia diseret dan dipikat olehnya." (Yakobus 1:14).
Harus kita sadari bahwa hati manusia itu pada dasarnya licik; dan cenderung mempengaruhi keinginan daging. Stimulus ini jika dibiarkan akan membawa kita kepada kejatuhan dalam dosa. "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu ....." (Yeremia 17:9a).
Orang yang terlibat narkoba, pasti pertama-tama adalah coba-coba dahulu. Demikian juga orang yang jatuh dalam dosa perjinahan, karena ia mendekatkan diri dengan perangkat cobaan itu dan larut ke dalamnya.
Ingat mungkin iblis sedang memperalat kita melalui keinginan daging atau hawa nafsu. Jangan biarkan kelemahan kita dimanfaatkan iblis untuk cari keuntungan baginya.
Lawanlah iblis dengan iman yang teguh
"Lawanlah dia dengan iman yang teguh ......" (1 Petrus 5:9a). Kristus telah mengaruniakan kita kemenangan atas dosa, maut, bahkan cobaan si iblis. Dengan segenap senjata Allah lawanlah iblis maka ia akan kalah.
Firman-Nya: "Jika Allah di pihak kita siapakah lawan kita?"
"Orang yang benar akan hidup oleh iman." (Galatia 3:11b)."
Sadari bahwa pencobaan tidak akan melebihi kekuatan kita.
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia." (1 Korintus 10:13).
Ttidak ada alasan bagi kita untuk takut dengan berbagai pencobaan karena pencobaan adalah hal biasa yang tidak melebihi kemampuan kita untuk mengatasinya, karena Allah ikut berperang ganti kita.
Berpegang teguh kepada FirmanNya.
Iman kita dibangun melalui Firman Allah yang hidup. Dengan senjata Firman Allah pula maka iblis akan gemetar dan lari.
Contoh ini dipraktekkan oleh Yesus ketika Ia mengalami cobaan iblis di padang gurun. Amin.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar