Salah satu bukti yang tidak terbantahkan bahwa Alkitab adalah sebagaimana yang Alkitab sendiri klaim, yaitu Firman Allah yang diilhami secara ilahi, adalah nubuat yang tergenapi. Dua ribu tahun yang lalu Tuhan Yesus Kristus memberikan banyak nubuat yang mendetil tentang masa depan. Salah satu nubuat itu adalah kehancuran Bait Yerusalem, yang digenapi 40 tahun kemudian pada tahun A.D. 70 oleh Legiun Kesepuluh Romawi di bawah Jenderal Titus. Yesus menubuatkan bahwa “tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan” (Markus 13:2). Sebagian batu yang dibongkar dan dilemparkan dari Bait tersebut baru-baru ini ditemukan di sepanjang Tembok Barat, di mana mereka dapat dilihat hari ini sebagai saksi bisu bahwa Yesus mengetahui masa depan. Dalam nubuat yang lain, Yesus mengatakan bahwa salah satu tanda akhir zaman adalah adanya “gempa bumi di berbagai tempat” (Matius 24:7). Penggenapan yang paling mutakhir akan nubuat ini adalah gempa bumi yang meluluhkan dan menimbulkan badai Tsunami di Jepang utara beberapa waktu yang lalu dan melumpuhkan raksasa ekonomi ini hanya dalam beberapa saat saja. Ribuan orang mati; sebuah kota pelabuhan modern tersapu ke laut; empat reaktor nuklir rusak, dan satu telah meledak. Negara itu bahkan telah melakukan pemadaman bergilir untuk menghemat energi. Sistem kereta apinya yang hebat berhenti total. Para pemimpinnya telah menyatakan bahwa mereka menghadapi krisis yang paling parah sejak Perang Dunia II. Gempa Jepang hanyalah yang paling terakhir dari serangkaian “gempa bumi di berbagai tempat.” Sekitar 40.000 mati di Asia Selatan pada bulan Oktober 2005; 220.000 di Indonesia tahun 2004; 31.000 di Iran pada tahun 2003; 13.000 di India bulan Januari 2001; 17.000 di Turki barat pada Agustus 1999; 10.000 di Latur, India pada September 1993; 50.000 di Iran utara pada Juni 1990. Menurut nubuat Alkitab, semua ini hanyalah cicipan dari apa yang akan datang. Satu gempa bumi di masa yang akan datang akan menyebabkan semua pulau tenggelam dan gunung-gunung jatuh (Wahyu 16:18-21). Kabar baiknya adalah bahwa tidak ada satu orangpun yang hidup saat ini yang harus merasakan semua penghakiman masa depan yang menakutkan itu. Kita masih hidup di zaman “ kesukaan besar untuk seluruh bangsa” (Lukas 2:10), yaitu Injil bahwa Yesus mati bagi dosa-dosa kita, dikuburkan, dan bangkit lagi pada hari ketiga untuk memberikan keselamatan kekal bagi siapapun yang bertobat dan percaya kepadaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Alkitab mengatakan Allah tidak berkenan kepada kematian orang fasik (Yeh. 33:11). Adalah kehendakNya yang rahmani, bahwa semua orang diselamatkan (1 Tim. 2:3-4; 2 Pet. 3:9). ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar