Cina dilaporkan telah meluncurkan serangan baru terhadap ‘gereja-gereja rumah,” yaitu jemaat-jemaat Prostestan yang tidak menjadi bagian dari organisasi gereja ‘patriotik’ yang disetujui oleh negara. Dalam perkembangan yang sangat mengancam sebagaimana dilaporkan oleh China Aid Association (CAA), otoritas Cina telah memberikan label “bidat” kepada gerakan rumah gereja. Beijing pernah menggunakan istilah yang sama ketika mereka mengkriminalkan meditasi Falun Gong pada tahun 1999, suatu tindakan yang menyebabkan penutupan besar-besaran dan yang masih terus terjadi terhadap Falun Gong, yang menuaikan kecaman terhadap Cina dari seluruh dunia. Mengutip sumber-sumber rahasia “dari lebih dari satu sumber terpercaya” di dalam Cina, CAA pada hari Selasa mengatakan bahwa kampanye melawan gereja-gereja rumah yang diperintahkan oleh Politburo Partai Komunis dimulai tanggal 1 Desember. Para pejabat keamanan Cina ‘telah diberitahu untuk mengumpulkan informasi mengenai gereja-gereja rumah di seluruh negara tersebut dan menyerahkan laporan ini kepada atasan mereka,’ demikian dikatakan. ‘Daftar panjang pemimpin-pemimpin gereja rumah dan orang-orang percaya berpengaruh yang diblacklist telah dibuat.’ ….Memberi label bidat terhadap gereja-gereja rumah di Cina dapat mendatangkan konsekuensi yang serius dan adalah suatu langkah mundur dalam menghangatnya hubungan belakagan ini antar rezim Beijing dengan jaringan gereja rumah yang luas,” demikian kata CAA. Mereka ingat bagaimana pemerintah membelokkan opini publik di Cina terhadap Falun Gong dengan cara menggambarkan suatu gerakan non-politik yang tanpa kekerasan sebagai suatu “bidat” yang berbahaya. Sumber-sumber Falun Gong yang dikutip memperkirakan bahwa paling kurang 6000 orang pengikut telah dipenjarakan sejak 1999 sementara lebih dari 100000 pengikut telah dimasukkan ke kamp-kamp ‘reformasi melalui kerja paksa.’”
sumber:CNSNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar