Bencana di Jepang yang berujung kerusakan pada pembangkit listrik tenaga nuklirnya menimbulkan kekhawatiran terhadap radiasi. Namun sebenarnya radiasi ada sekitar manusia mulai dari air hingga makanan.
Menurut United States Nuclear Regulatory Commission (USNRC), rata-rata warga Amerika Serikat (AS) terpapar sekitar 620 milirem (mrem) radiasi tiap tahunnya. Radiasi ini bersumber dari alam dan sumber buatan manusia.
Menurut USNRC, setengah dosis tahunan manusia berasal dari “radiasi berlatar belakang” alam di lingkungan. Sebagian besar berasal dari radon (udara alami yang tak berbau dan tak berwarna) dan sebagian kecil dari sinar kosmik serta bumi itu sendiri.
Setengah dosis radiasi lain manusia berasal dari sumber buatan manusia, seperti medis, komersial atau industri. Namun menurut USNRC, biasanya 96% paparan radiasi buatan manusia berasal dari prosedur medis. “Secara umum, dosis tahunan 620 millirem dari semua sumber radiasi belum terbukti membayakan manusia,” papar USNRC.
Jadi, apa yang memberi kontribusi dosis radiasi tahunan manusia?
Makanan
Menurut USNRC, semua tumbuhan dan hewan mengandung radioaktif potasium-40 dan radium-226. Bahkan, air mengandung larutan uranium radioaktif dan thorium. Namun, jumlahnya sangat kecil. Semua makanan dan minuman yang dicerna manusia lebih dari setahun hanya berjumlah sekitar 30 mrem.
Matahari
Sementara atmosfer bumi bekerja baik melindungi manusia dari aliran radiasi kosmik terus-menerus dari matahari dan bintang. Namun tak jarang beberapa radiasi lolos. Apabila kehidupan manusia ditentukan jumlah radiasi kosmik yang terpapar, kondisi atmosfer dan medan magnet bumi dapat mengubah dosis radiasi.
Misalnya, orang yang hidup di Denver yang ketinggiannya berkilometer akan mendapat 50 mrem lebih banyak tiap tahunnya. Sedangkan menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDCP), penduduk di permukaan laut seperti di Key West, Florida, hanya mendapat 26 mrem. Ketinggian Denver membuat udara lebih tipis dan sinar UV matahari pun mudah melewatinya.
Perjalanan udara
Ketinggian juga menjadi penyebab paparan radiasi kosmik selama penerbangan. Seberapa banyak radiasi yang diserap selama penerbangan tergantung ketinggian pesawat dan lintang serta aktivitas matahari.
Menurut Environmental Protection Agency AS (EPA), untuk penerbangan lintas negara, manusia mendapat 2-5 mrem, kurang dari setengah dosis sinar-X dada (10 mrem).Selain itu, menurut EPA, tambahan 0,002 mrem akan diterima dari pindai keamanan bandara.
Ponsel
Ancaman kesehatan dari radiasi ponsel sudah jelas, meski secara ilmiah belum terungkap. Namun perhatian pada radiasi ponsel sudah muncul selama bertahun-tahun. Pada Juni 2010, San Francisco dipilih menjadi kota AS pertama di mana pengecer harus menampilkan tingkat radiasi yang dipancarkan ponsel.
“Kami tak menyarankan untuk meninggalkan ponsel tapi kami menyarankan agar menggunakannya dengan headset. Dianjurkan membeli ponsel beradiasi rendah,” kata ilmuwan senior Environmental Working Group (EWG) Olga Naidenko.
Ponsel dan menara radio serta jaringan Wi-Fi memancarkan frekuensi gelombang radio yang diserap jaringan manusia dan diukur menggunakan skala Specific Absorption Rates (SARs).
Sinar-X medis
Prosedur medis menyumbang 96% paparan rata-rata radiasi buatan pada manusia sehingga harus membatasi jumlah dan jenis sinar-X yang diterima. Mesin sinar-X, mammografi dan CT (Computerized Axial Tomography atau CAT Scan) meningkatkan dosis radiasi manusia.
Menurut USNRC, sinar-X dada biasanya memberi dosis 10 mrem, sementara CT scan seluruh tubuh memberi 1.000 mrem. Sebagai perbandingan, CT scan dada memberi 700 mrem, sementara scan kepala memberi 200 mrem. Sinar-X gigi memberi 1,5 mrem, dan sinar-x tangan atau kaki memberi 0,5 mrem. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar