Virus baru telepon genggam (Ponsel) bernama “MMS Bomber” merajalela di China, dan jutaan telefon genggam di negeri itu terkena dampaknya, demikian laporan Beijing Business News.
Tim teknis tanggap darurat jaringan komputer nasional pun bertindak dengan mengingatkan para pemakai ponsel bahwa sasaran virus itu adalah peralatan dengan S60 3rd OS yang kebanyakan digunakan smart phone Samsung dan Nokia.
Virus tersebut menyamar sebagai satu aplikasi; segera setelah terpasang, virus itu akan secara otomatis melakukan hubungan dengan Internet dan mengirim pesan MMS yang berisi URL jahat ke banyak telefon genggam secara acak tanpa diketahui pemakainya, dan mengakibatkan kerugian keuangan bagi pemakai HP.
Virus tersebut pertama kali ditangkap oleh Mobile Security Center of NetQin Mobile Inc, penyedia utama layanan keamanan telefon genggam, pada awal Februari.
Data statistik perusahaan itu memperlihatkan bahwa setakat ini sedikitnya 100.000 ponsel sudah diserang.
Terlihat jelas bahwa virus itu memiliki mekanisme pertahanan diri. Segera setelah menyerang, virus tersebut akan melumpuhkan sistem program managemen pada HP yang diserang, dan pemakainya takkan dapat menghapus virus itu, kata Dr Zou Shihong, pemimpin ilmuwan di NetQin.
NetQin, yang didirikan di Beijing pada 2005 dan didukung oleh perusahaan modal patungan utama seperti Seqouia, Mayfield and Fidelity, mengirim solusi keamanan lengkap HP, termasuk anti-virus, anti-spam, dan perlindungan pribadi, kepada lebih dari 35 juta pemakai di seluruh dunia.
NetQin sekarang telah meluncurkan Anti-virus 3.2 HP mutakhir, versi banyak bahasa bagi S60 3rd OS, yang dapat menjaring dan menghilangkan virus secara gemilang, katanya.
Yang perlu dilakukan pemakai HP ialah mengunduh NetQin Mobile Anti-virus 3.2, menginstal dan memperbarui database virus paling akhir itu agar terlindungi.
Gartner Inc, perusahaan penelitian dan pemberi saran teknologi informasi yang berpusat di Amerika, melaporkan telefon pintar merupakan 14 persen dari seluruh HP yang dijual pada 2009, dan diramalkan akan mencapai 38 persen sampai 2013; sementara itu pasar aplikasi telefon genggam akan mencapai 17,5 miliar dolar AS sampai 2012.
Sampai saat itu, jumlah pengunduhan aplikasi HP juga akan berkembang jadi hampir 50 miliar dari hanya lebih 7 miliar pada 2009, demikian laporan paling akhir “Chetan Sharma Consulting”.
Ledakan pertumbuhan aplikasi dan teknologi HP tersebut telah membuat perangkat telefon genggam jadi sasaran yang empuk bagi para peretas dan ancaman keamanan HP.
Karena makin banyak perangkat HP digunakan untuk menyimpan keterangan pribadi dan profesi, makin besar resiko ancaman keamanan yang mereka hadapi, demikian laporan PRNewswire-AsiaNet.
antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar