Seorang pemuda berjalan-jalan di dalam sebuah supermarket sembari mengambil beberapa barang kebutuhannya. Ada seorang wanita tua yang mengikuti dan memperhatikannya. Tanpa berprasangka jelek, ia meneruskan belanjanya. Akhirnya ia menuju antrean ke kasir dan wanita tua itu menyela di depannya. “Maafkan saya,” kata wanita tua itu, “saya mohon maaf jika telah membuatmu tidak nyaman. Engkau mirip sekali dengan putraku yang baru meninggal.”
“O… tidak apa-apa… saya turut bersedih atas meninggalnya putramu, “jawab si pemuda dengan sopan. “Apakah ada hal lain yang bisa saya bantu,” tanya sang pemuda.
“Ya, ” jawab si wanita, “jika aku meninggalkan kasir nanti dan kita berpisah, bisakah kau mengatakan, ‘Sampai nanti Mam!’ Ini akan menghibur hatiku.”
“O… tentu saja, dengan senang hati…” jawab si pemuda.
Setelah urusan wanita tua itu dengan kasir selesai, ia menoleh ke arah si pemuda sembari tersenyum dan pemuda itu pun berkata, “Sampai nanti Mam!”
Tetapi betapa terkejutnya sang pemuda ketika kasir mengatakan bahwa jumlah belanjaannya senilai Rp. 1.275.000,-.
“Bagaimana ini bisa terjadi? Aku hanya belanja beberapa barang ini?” tanya si pemuda terheran-heran.
“Tadi ibumu mengatakan bahwa Anda yang akan membayar semua belanjaannya,” jawab kasir dengan sedikit bingung.
Ada kisah penipuan lain yang kami alami sendiri. Pada waktu itu kami sedang memulai usaha dengan menjual pakaian di rumah kami. Suatu siang, datanglah seorang wanita paruh baya memilih beberapa baju. Ketika mau membayar, ia terkejut karena dompetnya tertinggal di rumah. Ia minta agar pembantu kami ikut bersama dia ke rumahnya. Karena wanita itu terlihat santun, kami mengizinkan pembantu kami mengikuti dia ke rumahnya dengan membawa baju-baju yang telah dipilihnya. Di tengah perjalanan, ia menyuruh pembantu kami pulang dengan mengatakan ia nanti akan membayar sendiri kepada istri saya. Pembantu kami yang lugu itu pun pulang, dan mengatakan, “Bu, kata orang itu ia akan bayar sendiri kepada ibu.”Kami terkejut dan menyadari bahwa ini adalah penipuan. Dengan segera kami menelusuri jalan yang tadi mereka lalui, tapi wanita itu lenyap bak ditelan bumi.
Di sekitar kita mungkin ada orang-orang yang malas, yang mau mendapatkan dengan mudah apa yang mereka butuhkan sekalipun itu harus dilakukan dengan menipu. Kita perlu minta hikmat, akal-budi dan kepekaan kepada Tuhan, agar dapat terluput dari orang yang berniat jahat. Di sisi yang lain, berhati-hati, waspada dan selalu berpikir logis, merupakan tanggung jawab kita. Jangan karena kita sudah berdoa, hal-hal ini lalu diabaikan.
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.(Matius 10:16)
(Blesing Family Centre Surabaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar