Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (Efesus 2:8-9)
Suatu hari, di sebuah desa, seorang pria tampak sedang bermain-main dengan anak kecilnya, sementara istrinya sedang bekerja di dapur. Ayah yang sangat mencintai anaknya itu berjalan mengelilingi rumah sambil memanggul anaknya itu di atas pundaknya. Ketika mereka sampai di tengah rumah, sang ayah membiarkan anaknya itu berdiri di atas pundaknya dan menggapai ke atas untuk menyentuh kayu penyangga atap.
Setelah berhasil memegang kayu penyangga atap, akan kecil itu sangat senang dan berteriak-teriak, "Mama.. Mama..., lihat, ayo lihat ke sini... Sekarang saya lebih besar dari Ayah... Lihat ! Saya bisa menyentuh kayu penyangga atap sedangkan ayah tidak bisa."
Sambil tersenyum ibunya berusaha menyenangkan hati anak kecil itu dan berkata, "Wuah... Hebat sekali, kamu sungguh seorang anak yang besar dan kuat."
Kemudian sang ayah meminta anaknya agar berpegangan erat-erat pada kayu itu dan perlahan-lahan si ayah mulai merendahkan diri.. Dan membiarkan anak itu bergantung sendirian.. Kini anak kecil itu menjerit-jerit ketakutan karena pijakannya tidak ada lagi.
"Ayah.. Ayah.. Tolong jangan tinggalkan saya.. Tolong ayah..."
Nah Sahabat, bukankah seringkali kita bersikap seperti anak kecil tadi, ketika kita berhasil melakukan sesuatu yang baik dan hebat, kita lalu merasa bahwa diri kita sungguh hebat dan luar biasa, padahal di balik keberhasilan kita ada seorang AYAH yang tidak pernah meninggalkan kita dan Dialah yang sebenarnya telah membuat kita berhasil, yaitu BAPA kita di surga.
Jadi jangan pernah menyombongkan kesuksesan ataupn keberhasilan kita, karena bukan kemampuan kita yang membuat kita berhasil namun tangan Bapa di surga yang telah membuat kita berhasil.
(Kasih-Mu Tiada Duanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar