Orang tua lanjut usia (lansia)
apalagi yang sudah pikun butuh perhatian ekstra. Mereka kadang bertingkah
seperti anak kecil yang manja dan selalu minta perhatian. Fisik yang sudah
renta menjadikan kondisinya rawan sehingga harus selalu dalam pantauan. Tetapi
di negara maju, anak-anak yang sibuk bekerja tidak memungkinkan untuk selalu
menemani setiap saat. Jepang contohnya. Negari Sakura tersebut sekarang
memiliki persentase tertinggi di dunia untuk warga lanjut usia dengan 23,1%
dari total populasi yang umurnya di atas 65 tahun. Hasil sensus nasional 2010
yang dilakukan Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang menyebutkan, 15,6%
atau sekitar 4.570.000 orang lanjut usia tinggal di rumah sendiri dan trend ini
terus berlanjut.
Situasi ini memicu Kyocera mengembangkan ponsel yang didedikasikan untuk orang tua lanjut usia. Perusahaan ponsel Jepang tersebut merancang ponsel sesederhana mungkin. Terdapat pengaturan pembatasan panggilan dan fungsi lain untuk mencegah berbagai jenis penipuan ponsel yang banyak menargetkan orang tua dalam beberapa tahun terakhir. Di saat yang sama juga memberikan suatu metode agar orang tua tetap terhubung dengan anaknya yang bertanggung jawab sebagai pengurus dalam aktivitas sehari-hari meski berjauhan.
Ponsel yang diberi nama Mi-Look ini pada dasarnya adalah tiga perangkat yang digabung menjadi satu. Pertama, Mi-Look adalah ponsel basic dengan layar QVGA 1 inchi dan tiga tombol besar. Kedua, ini adalah pedometer yang tidak hanya melacak berapa banyak langkah yang ditempuh oleh pemiliknya, tetapi juga bisa mengirim data ke kontak yang telah didaftarkan secara otomatis via email. Karena Mi-Look memiliki modul GPS, anggota keluarga bisa selalu memonitor lokasi terkini dari orang tuanya sekaligus melihat rute yang dilaluinya. Kyocera juga membuatkan sensor pada dudukan (docking) yang selain berfungsi untuk mengisi daya, juga bisa mendeteksi berapa kali sesorang telah melewatinya dan mengirimkan laporannya lewat email.
Ketiga, Mi-Look juga memiliki fungsi alarm yang sederhana tetapi cerdas. Pada kondisi darurat, pengguna bisa menarik tali yang terpasang ke perangkat untuk memicu suara alarm dan mengirim email ke pengurusnya. Sehingga keluarga bisa melakukan tindakan dalam waktu cepat. Ponsel juga dilengkapi fungsi peringatan dini jika terjadi gempa dan cara pintas untuk menghubungi nomor darurat atau polisi. Tidak kalah pentingnya, untuk menghindari kerusakan karena kecerobohan, ponsel dirancang kuat dan tahan air. Sehingga tak perlu kuatir ketika jatuh di tempat berair.
Mi-Look dijual khusus untuk pasar Jepang oleh KDDI – yang masih terhitung anak perusahaan Kyocera dengan saham 12,76% - pada pertengahan September. Harganya sekitar Rp 2 jutaan (JPY 20 ribu) dan harus berlangganan dengan biaya paling murah Rp 120 ribu (JPY 1.095) per bulan. Sangat menarik jika ada yang mengimpor dan memasarkannya di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar