Dalam buku Rich Dad, Poor Dad, Robert Kiyosaki mengisahkan sebuah cerita mengenai Kepiting Hitam Hawai. Jika Anda datang ke pantai di pagi hari sekali Anda akan menemukan kepiting-kepiting hitam. Jika Anda mengumpulkannya dan menaruhnya di ember Anda dan melanjutkan berjalan di pantai. Maka kepiting-kepiting itu mulai berpikir, "Kita berdesak-desakan disini membuat keributan tetapi tidak bisa kemana-mana."
Hingga akhirnya, satu kepiting melihat ke atas dan berpikir, "Dunia baru itu di luar sana. Jika saja saya bisa menaruh kaki saya di ujung atas, saya bisa keluar, mendapatkan kebebasan saya dan melihat dunia saya sendrii." Jadi ia mengetatkan diri, mendorong sedikit, dan cukup sudah, mendapatkan satu kaki hingga ujung. Tetapi ketika ia hendak menyeimbangkan tubuhnya dan mencapai ujung - satu kepiting dari dasar ember mencapai ke atas dan menariknya ke bawah. Alih-alih membesarkan hatinya dan melihat bagaimana mereka bisa menolong satu sama lain, mereka menarik kepiting manapun untuk turun ke ember sumpek dimana kematian akan datang dengan cepat.
Sayangnya, itu bukanlah gambaran biasa dari dunia dimana kita biasa tinggal dan bekerja. Kebanyakan kita tinggal bersama sekelompok Kepiting-kepiting Hitam, siap untuk mentertawakan ide kita yang baru dan mampu untuk menurunkan kita kembali hingga tingkat performa mereka. Pemikir-pemikir kecil berpikir lebih mudah untuk mengatakan kepada Anda mengapa sesuatu tidaklah akan bekerja daripada untuk menolong Anda mencari sebuah solusi. Orang yang merasa terjebak dan sedang berjuang dalam tingkat rendah kesuksesan terkadang adalah orang-orang yang akan menceriakan Anda hingga pugaran dunia kerja baru. Saya telah menemukan satu orang dengan kunci karakter dari orang sukses adalah mereka bergaul dengan orang-orang yang telah berperforma pada tingkat dimana mereka ingin perform.Hingga akhirnya, satu kepiting melihat ke atas dan berpikir, "Dunia baru itu di luar sana. Jika saja saya bisa menaruh kaki saya di ujung atas, saya bisa keluar, mendapatkan kebebasan saya dan melihat dunia saya sendrii." Jadi ia mengetatkan diri, mendorong sedikit, dan cukup sudah, mendapatkan satu kaki hingga ujung. Tetapi ketika ia hendak menyeimbangkan tubuhnya dan mencapai ujung - satu kepiting dari dasar ember mencapai ke atas dan menariknya ke bawah. Alih-alih membesarkan hatinya dan melihat bagaimana mereka bisa menolong satu sama lain, mereka menarik kepiting manapun untuk turun ke ember sumpek dimana kematian akan datang dengan cepat.
"Seseorang belum memulai hidup hingga ia bisa bangkit dari batasan sempit akan perhatian individualistik hingga perhatian yang lebih besar akan humanitas." - Martin Luther King, Jr.
Dalam Killers of the Dream, Lillian Smith menulis, "Kami di Amerika - dan pria di seluruh dunia - telah menjebak diri kami sendiri dengan perkataan ekualitas, dimana tidak aplikatif bagi pria jenius. Saya harap kita bisa melupakannya. Hentikan menggunakan itu di negara kita: Biarkan para komunis memilikinya. Itu tidaklah cocok bagi seseorang yang tidak memiliki tanggung-jawab mimpi-mimpi mereka hingga langit-langit. Itu hanyalah cocok untuk menurunkan tingkat derajat bagi ¬¬umat manusia." Akan selalu ada orang berpandangan sempit dan ¬perengek; hindarilah mereka. Hindari para kepiting hitam di sekeliling Anda. Carilah para pemenang dan habiskan waktu dengan mereka!
"Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri"-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar