Mengapa Tuhan memilih bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya?



Menghadapi kegawatan Timur Tengah, negara-negara Islam seperti Iraq, Syria, Libia, Jordan dan PLO terus berusaha menjatuhkan bangsa Israel. Memang sejak tahun 1945 Israel timbul sebagai suatu negara di antara negara-negara yang selalu menjadi fokus perhatian dunia. Persengketaan di Timur Tengah selalu berkaitan dengan Israel.

Kalau kita tinjau dari sudut kebenaran Alkitab, Israel mempunyai peranan yang penting dalam pergolakan sejarah manusia, sebab mereka adalah kaum pilihan Allah. Semua peristiwa penting yang terjadi dalam negara Israel telah dinubuatkan oleh para nabi, di antaranya adalah Yehezkiel 36:24 yang berbunyi: "Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu."

Banyak orang bertanya: "Mengapa Tuhan memilih orang Yahudi atau Israel sebagai kaum pilihan-Nya? Apakah kebaikan orang Yahudi sehingga Tuhan memilih mereka?" Karena hal-hal inilah banyak iri hati dan kebencian telah dilontarkan kepada orang Yahudi, di antaranya adalah anti Semitisme pada abad pertengahan dan juga gerekan Nazi di Jerman. Belakangan ini anti Semitisme mulai bergolak lagi dengan tujuan untuk melenyapkan orang Yahudi yang tersebar di selruh dunia.

Kembali pada pertanyaan tadi, mengapa Tuhan memilih bangsa Israel? Tuhan memilih mereka bukan karena mereka lebih baik daripada bangsa lain, seperti apa yang telah dikatakan oleh Musa: "Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun kiga, maka Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu - bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa?" (Ul 7:7). Ada beberapa faktor yang menyebabkan Tuhan memilih umat-Nya:

1.   Setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia bermusuhan dengan Allah dan upah dosa adalah maut.

2.   Dalam peristiwa menara Babel, manusia telah bersatu untuk melawan Tuhan. Akibatnya Tuhan turun ke atas bumi untuk mengacaubaluakan bahasa manusia sehingga manusia tersebar dan terjadilah bangsa-bangsa yang berbeda di atas permukaan bumi.

3.   Karena Allah mengasihi umat manusia, maka Ia menyediakan suatu jalan keselamatan, yaitu Putra-Nya yang tunggal. Yesus Kristus harus datang ke dunia. Ia harus dilahirkan melalui suatu bangsa dan negara tertentu.

4.   Bangsa dan negara tersebut harus dipersiapkan untuk menerima wahyu Allah, sehingga kelahiran Juru Selamat menjadi suatu realitas dalam sejarah dalam sejarah manusia.

5.   Bangsa-bangsa yang merupakan akibat hukuman Allah di Babel, tidak layak menggenapi tujuan Allah untuk penyelamatan dunia. Sebab itu Allah demi rahmat-Nya telah memilih seorang yang bernama Abraham sebagai saluran berkat-Nya. Dari Abraham akan timbul suatu bangsa dan oleh Abraham semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat (Kej 12:3)

Karena iman dan kesetiaan Abraham, Allah telah meyakinkan suatu perjanjian yang tidak bersyarat (unconditional covenant) kepada Abraham bahwa Kristus akan dilahirkan oleh keturunan Abraham (Gal 3:16). Keturunan Abraham adalah bangsa Israel.

Bukan saja Allah berjanji tentang kelahiran Juru Selamat melalui keturunan Abraham, yaitu bangsa Israel, Allah pun menjanjikan tanah perjanjian (the Promissed Land) sebagai pusaka mereka untuk selama-lamanya. "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat"
(Kej 15:18). Perjanjian ini diulang oleh Tuhan kepada Ishak, anak Abraham (Kej 26:3-5). Allah juga mengutarakan lagi kepada Yakub, cucu Abraham (Kej 28:13-15; 35:10-12). Semuanya ini Allah janjikan kepada umat Israel tanpa syarat.

Memang sejarah membuktikan bahwa karena kemurtadan bani Israel, mereka telah dihajar dan dihukum oleh Tuhan, bahkan mereka harus meninggalkan tanah perjanjian dan disebarkan ke seluruh muka bumi. Dosa terbesar yang pernah mereka lakukan adalah menolak Kristus setelah menyalibkan-Nya. Untuk hal tersebut, Yesus menubuatkan hukuman atas bangsa Israel: "Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu" (Luk 21:23-24)

Walaupun demikian, Allah tidak melupakan janji-Nya yang tidak bersyarat kepada Abrahan (Rom 11:1-2). Dengan hikmat-Nya Allah telah mempergunakan kesempatan ini untuk menyelamatkan bangsa-bangsa lain (Kis 15:14). Sampai pada hari ini, bangsa Israel telah menduduki sebagian besar dari tanah perjanjian dan makin banyak orang Yahudi yang berpaling kepada Tuhan, menerima Yesus sebagai Messias mereka. Kami yakin pada hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, bangsa Israel secara kolektif akan bertobat dan beriman kepada Tuhan Yesus, seperti apa yang dikatakan oleh Paulus: "Dengan demikian seluruh Israel akan diselamatkan" (Rom 11:26).

Timur Tengah selalu dalam keadaan gawat. Kita tak tahu apa yang akan terjadi di sana. Kalau peperangan timbul, pastilah Israel menjadi target penyerbuan Iraq beserta sekutu-sekutunya. Memang pemerintah Israel sudah siap siaga dan berjanji akan membalas serangan musuh dengan sepuluh lipat ganda.Namun kami mengetahui bahwa nasib bangsa Israel ada di tangan Tuhan, janji yang tidak bersyarat kepada Abraham itu meyakinkan bahwa Israel tidak mungkin dikalahkan dan diusir ke luar dari Palestina. Tuhan pasti memelihara umat pilihan-Nya (Yer 31:37). Baiklah kita "wait and see", mengamati bagaimana Tuhan bekerja di Timur Tengah.

(sabda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar