Apa arti nama-nama yang dipakai untuk menyatakan Allah?


Dalam Alkitab ada banyak nama yang dipakai untuk menyatakan Allah. Nama-nama itu menunjukkan usaha para penulis, yang diberi nama  ilham oleh Allah, untuk melukiskan kasih dan kebesaran-Nya.
"Maha" merupakan awalan yang dipakai untuk menyatakan sesuatu yang paling unggul sehingga tidak ada bandingnya lagi. Allah, seperti: Mahatinggi (Mazm 77:11), Mahakudus (Yes 45:11), Mahakuasa (Ayub 8:3), Mahakuat (Mazm 132:2), Mahatahu (Ayub 37:16), Mahabesar (Tit 2:13), Mahaadil (Ayub 34:17), Mahasuci (Yes 41:14), Mahamulia (Yes 57:15), Mahabaik (Ezr 3:11), Mahatbahagia (1Tim 1:11) dan Mahapenyayang (Yak 5:11). Sifat-sifat keunggulan Allah yang lain lagi nyata di dalam Alkitab. Dalam bahasa Ibrani terdapat dua nama yang paling sering dipakai untuk menyebut Allah, yaitu Elohim dan Jehovah (atau Yahweh) dan nama-nama tersebut menyatakan sifat-sifat keilahian-Nya.

ELOHIM

Dalam bahasa Inggris "Elohim" diterjemahkan sebagai "God", yang bahasa Indonesianya adalah "Allah." Di seluruh Kitab Perjanjian Lama, nama Elohim ini telah disebutkan 2500 kali. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang hal ini:

Dalam tata bahasa Ibrani, arti suatu kata benda ditentukan oleh arti kata kerjanya. Untuk mengerti arti "Elohim", kita harus mencari kta kerjanya, yaitu "Elah." Elah berarti "menyembah", "mengagumi" dan "memohon", maka "Elohim" adalah Allah yang menjadi objek di mana manusia menyembah, mengagumi, dan memohon.

Dalam Kitab Perjanjian Lama, nama Elohim ini dipakai untuk menyatakan Allah sebagai pencipta alam semesta. Misalnya dalam Kitab Kejadian pasal yang pertama nama Elohim di sebut sebanyak 31 kali:

Elohim menciptakan (Kej 1:1,21)
Elohim berfirman   (Kej 1:3,6,11)
Elohim melihat     (Kej 1:12,18,21,35)
Elohim menjadikan  (Kej 1:7,16,21,35)
Elohim memberkati  (Kej 1:22,28)

Dalam susunan tata bahasa Ibrani, "im" di dalam kata "Elohim" merupakan suatu akhiran yang menyatakan bentuk jamak. Hal ini menerangkan dua hal yaitu:

Allah adalah Tritunggal. Perhatikan (Kejadian 1:26) dimana Allah berfirman: "Baiklah kita ...", kata ganti "kita" menyatakan bentuk jamak.

Allah adalah mahabesar dan tak terbatas. Bentuk jamak dalam bahasa Ibrani juga dipakai untuk menyatakan sesuatu yang agung dan unggul, misalnya langit sering ditulis dalam bentuk jamak "Heavens."

Walaupun kedua pendapat ini masih menjadi bahan argumentasi di kalangan sarjana Alkitab, namun dapat kita simpulkan bahwa bentuk jamak Elohim menyatakan tiada suatu kata pun yang mampu mengungkapkan
personalitas Allah yang tidak terbatas Pemakaian bentuk jamak itu sesuai dengan doktrin tritunggal yang kita percayai.

Kata "Elohim" berasal dari kta "el" yang sering timbul dalam Kitab Perjanjian Lama dengan bentuk kata majemuk, misalnya:
El-Shaddai (Allah yang mahakuasa - Kej 17:1-2)
El-Elyon (Allah yang Mahatinggi - Kej 14:18-20)
El-Bethel (Allah yang di Bethel - Kej 31:14)
El-Elohe Israel (Allah Israel ialah Allah - Kej 33:20)
El-Olam (Allah yang kekal - Kej 21:33) dll.

Kalau kita mempelajari arti dan makna nama-nama tersebut, maka kita akan lebih mengenal karakter dan kebesaran Allah, Tuhan kita.

YEHOVAH

Yehovah adalah nama Allah yang khususnya dipakai berkenaan dengan perjanjian yang dibuat antara Dia dan bangsa Israel. Dalam Kitab Perjanjian Lama, nama ini hanya ditulis dengan empat huruf konsonan YHVH. Oleh karena namanya itu dianggap suci untuk diucapkan, maka kata "YHVH" sering diganti dengan sebuah kata dalam bahasa Ibrani "Adonai" yang berarti "Tuhan." Setelah turun-temurun beberapa generasi, orang Israel tidak lagi sanggup membaca YHVH. Sampai abad keenam dan ketujuh, para sarjana sepakat untuk menambahkan huruf-huruf vokal e, o, a, ke dalam YHVH, sehingga nama ini dibaca sebagai Yehovah (YHVH + eoa = Yehovah). Tapi kemudian ada juga para ahli yang berpendapat bahwa nama tersebut seharusnya dibaca "Yahweh."

"Yehovah" atau "Yahweh" berasal dari kata kerja "hayah", yang berarti "adalah" (to be). Maka nama ini berarti "Aku adalah Aku" (Kel 3:13-15). Ada lima interpretasi tentang nama ini yang dapat dinyatakan di dalam bahasa Inggris sebagai berikut:
"I am the One who is"
"I am who I am"
"I will be what I will be"
"I cause to be what I cause to be" atau "I cause to be what occurs"
"I am present is what I am"

Dalam Kitab Perjanjian Lama, Yehovah atau Yahweh disebut 6800 kali. Adakalanya timbul dalam bentuk kata majemuk, misalnya:

Yehovah-jireh (Tuhan menyediakan - Kej 22:13-14)
Yehovah-rophe (Tuhan yang menyembuhkan engkau - Kel 15:26)
Yehovah-nissi (Tuhan panji-panjiku - Kel 17:8-15)
Yehovah-M'Kaddesh (Tuhan yang menguduskan kamu - Im 20:7)
Yehobah-shalom (Tuhan pemberi damai - Hak 6:24)
Yehovah-shamah (Tuhan hadir di situ - Yeh 48:35)

Nama-nama tersebut sangat indah dan mempunyai analogi yang sangat berarti bagi orang Kristen. Misalnya Yehovah Jireh, Tuhan yang menyediakan. Apa yang Ia sediakan? Domba. Sebagaimana di gunung Moria, Allah menyediakan domba untuk dipersembahkan, sedemikian pula di atas bukit Golgota, Ia menyediakan Kristus sebagai Anak Domba Allah untuk mati di atas kayu salib (Yoh 1:29; 1Pet 1:18-19).

Syukur kepada Tuhan bahwa ia mempunyai nama yang indah, nama di atas segala nama. Filipi 2:10-11 mengatakan, "supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bmi, dan segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa."

(sabda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar