Hati-Hati Dengan Tipu-Dayanya



Pada suatu hari iblis mencari seseorang yang semula murah hati untuk dijadikan kikir, semula berserah untuk dijadikan serakah dan cepat marah. Iblis memilih seorang petani yang sedang bekerja diladang. "Nah, petani miskin ini akan kujadikan lebih miskin lagi. Pasti dia akan jadi kikir dan serakah." Sebagai langkah pertama, iblis mencuri bekal makanan milik petani itu. Pada waktu makan siang petani itu mencari-cari bekal makanannya. Ia merasa heran, "Aneh betul, makananku hilang. Aku akan lapar sepanjang hari ini. Mungkin ada tetangga yang mencurinya. Biarlah, barangkali tetanggaku itu sedang kesulitan makanan."

Iblis heran melihat reaksi petani yang begitu ikhlas dan damai. Rencananya gagal. Dengan lesu ia melapor ke para iblis lain. Mereka langsung menertawakan dia, "Tentu saja kau gagal. kalau mau bikin orang jadi kikir dan serakah, jangan jadikan dia miskin. Jadikan dia kaya!" Mulailah iblis menyusun rencana jangka panjang. Ia memberi kesuburan khusus pada lading petani itu. Ketika petani lain mengeluh akibat panen yang gagal, petani yang satu itu justru berlimpah panennya. Lumbungnya penuh dengan gandum.

Petani miskin ini langsung menjadi kaya. Petani ini tidak tau apa yang harus diperbuatnya dengan kelebihan gandumnya. Lalu iblis memberi ilham. Gandum itu bisa dibuat minuman keras. Ternyata minuman keras bikinan petani ini laku di kota. Petani ini menjadi semakin kaya. Untuk merayakan suksesnya, petani ini mengundang para tetangganya berpesta. Minuman keras disajikan lalu orang mulai mabuk.

Dalam keadaan mabuk, petani ini menagih tetangga-tetangganya untuk mengembalikan gandum yang mereka pinjam. Petani itu langsung marah ketika para tetangga belum sanggup membayar akibat masa paceklik. Ia memaki-maki, "Bayar! Awas kalau kamu tidak membayar. Itu gandumku, tau? Gandum hasil keringatku!" Lalu merekapun mulai bertengkar. Kacaulah pesta itu. Iblis mengintip dari jauh dengan senyum kemenangan. Sambil menunjuk ia berkata kepada iblis-iblis lain, "Lihat, itu dia orangnya. Dulu ketika masih miskin, bekal makanannya ia ikhlaskan. Tetapi sekarang meski lumbungnya sudah luber, ia begitu kikir."

Apa maksud dari cerita ini? Lalu apa yang tampak dalam diri Yesus?

Seorang yang tidak terikat pada harta benda.

Seorang yang terbebas dari keserakahan.

Seorang yang tidak mengejar keberhasilan menurut standar dunia.

Seorang yang bahagia.

Seorang yang hidupnya sungguh-sungguh bebas merdeka...!!

Yesus berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah" (Lukas 6:20). Lalu lihat Matius 5:3: "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah....."

Dalam cerita diatas ada suatu pertanyaan : Kapan petani ini berbahagia? Sebelum petani ini menjadi kaya. semula pikiran petani ini bebas dari belenggu harta benda. Hatinya damai. Ia tidak dikejar oleh keserakahan. Hubungannya dengan tetangga adalah hubungan manusia dengan manusia. Tetapi kemudian pikirannya dikuasai oleh harta benda. Hatinya tidak damai
lagi. Hubungannya dengan tetangga merosot menjadi hubungan antara pemilik benda dengan peminjam benda. Dari luar tampaknya keluarga petani ini lebih beruntung dari keluarga lain. Tetapi dari dalam keadaannya berbeda.

Ada lagi isu teologis yang hendak diangkat dari cerita diatas. Benarkah sukses itu berkat dari Tuhan? Belum tentu. Sukses belum tentu berasal dari Tuhan sebab berkat Tuhan tidak selalu berbentuk sukses. Bisa jadi sukses diberikan oleh iblis sebagai strategi untuk menjatuhkan kita.

Entah apa riwayat petani itu selanjutnya. Entah apa pula yang terjadi dengan iblis ini. bisa jadi iblis ini kemudian menjadi penceramah seminar di hotel-hotel berbintang. Di situ ia memberi kiat kepada para iblis lain tentang metode mengubah orang yang semula berserah menjadi orang yang serakah, yang semula murah hati menjadi kikir, semula jujur menjadi korup dan jahat.

Di tiap seminar selalu ada peserta yang bertanya : "Apa kiatnya?" Lalu dengan senyum kemenangan ia menjawab, "Oh, saudaraku yang terkasih. Itu gampang. Suruh mereka merindukan sukses. Ajak mereka berdoa minta sukses. Lalu berikan mereka sukses." Hati-hati..!!!

Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata : Akulah Dia, dan : Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. (Lukas 21:8) Amin.~


sumber:Kristus Jawaban II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar