Wanita Cantik Korban Perkosaan, Mampu Bangkit dari Keterpurukan



Emma mampu bangkit dari keterpurukan setelah 2 tahun berada dalam penyekapan geng seks. Kini ia menjadi pegiat sosial yang fokus menyelamatkan remaja dari korban pemerkosaan keji

Ia berulangkali diperkosa, dipukuli dan dibius oleh geng kejahatan seksual tersebut. Penderitaan Emma berlangsung hingga dua tahun berada dalam penyekapan dan dipaksa melayani anggota geng itu tanpa bisa berontak.

Menyakitkan. Emma seorang siswi teladan di sebuah sekolah menjadi korban pemerkosaan, penyekapan dan penyiksaan oleh geng beranggotakan lebih dari 40 orang pria dewasa. Emma yang kini sudah terselamatkan dan bangkit dari keterpurukan selama 2 tahun dalam sekapan geng itu mengisahkan pengalaman pilunya.

Ia bertutur, statusnya sebagai siswi cantik dan teladan di sekolah berubah menjadi kelabu ketika banyak teman temannya sering mengajak chatting dan SMS hingga tengah malam. Saking banyaknya penggemar dan kawan mengajak chatting, Emma sulit membedakan mana yang baik dan buruk.

Saat itu ia diajak bertemu dengan temannya setelah puas mengobrol chatting. Ia mengira teman itu adalah orang baik dan penggemarnya karena kejadian sebelumnya juga aman dilakukan dengan kenalan yang lain.

Ternyata dugaan Emma salah, ia terjebak oleh geng keji yang biasa melakukan pemerkosaan dan mencari mangsa gadis gadis belia. Dalam cerita yang ditulis the sun, siswi asal Skotlandia itu kemudian diajak oleh sekawanan pria dewasa. Dia baru sadar setelah terbangun dalam kondisi sangat lemah dan begitu membuka mata, dilihatnya sekitar 40 orang pria dewasa berdiri menertawakan Emma yang terbaring tanpa sehelai kainpun.
Ia berulangkali diperkosa, dipukuli dan dibius oleh geng kejahatan seksual tersebut. Penderitaan Emma berlangsung hingga dua tahun berada dalam penyekapan dan dipaksa melayani anggota geng itu tanpa bisa berontak.

Setelah berhasil bebas dari penyekapan geng jahat itu, Emma mampu bangkit kembali dan memulihkan fisik dan mentalnya. Sekarang ia sudah berusia 21 tahun punya anak dua dan menjadi pegiat sosial yang berusaha menyelamatkan para remaja agar tidak mengalami seperti dirinya.

Dalam kisahnya, Emma mengkhawatirkan banyak remaja terjebak oleh rayuan dan pujian melalui SMS atau chatting via internet maupun handphone. Para remaja dengan kondisi emosi yang masih labil akan mudah terbuai oleh rayuan dan pujian. Waspadalah, karena diantara teman itu ada penyusup dari kawanan mafia kejahatan seksual dan kekerasan.
Apalagi di Inggris, banyak geng geng yang terkoordinasi dengan baik mencari mangsa anak anak sekolah untuk dijadikan budak mereka.

Semua "harta berharga" milik Emma telah dirampas dengan kejam. Beruntung nyawanya selamat setelah ditolong oleh seorang pria kabur dari penyanderaan geng itu untuk kemudian dibawa ke WC umum bersembunyi beberapa saat.

Walau ia sudah sampai di rumah dan bersatu dengan keluarga, Emma tidak segera menceritakan pengalaman pahit itu kepada orangtuanya. Ia bertahan dalam kesakitan dan memendam kesedihan selama setahun. Setelah keluarganya merasa aman dari cengkeraman geng seks itu, ia kabur dan mengajak keluarganya pindah rumah jauh dari tempat semula.

Dari situ Emma bangkit dan berjuang untuk menyelamatkan para remaja dari kekejaman geng dengan meningkatkan kesadaran kewaspadaan. Emma menyarankan agar remaja tidak terbujuk rayu dan tetap waspada ketika ditawarkan minuman keras dan anggur yang menggiurkan. Apalagi tawaran tumpangan mobil mewah yang ternyata adalah bagian dari geng tersebut.


sumber: www.eocommunity.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar