Rasa Kesepian?



Ada sebuah petikan lagu yg rada lucu menggambarkan bagaimana seorang yang merasa kesepian tanpa ada yang memperhatikannya, termasuk seorang kekasih..:) Liriknya begini : Apa salahku apa salah ibuku, Hidupku dirundung pilu, Tak ada yang mau dan menginginkan aku, Tuk jadi pengobat pilu, Tuk jadi penawar rindu, Tuk jadi kekasih hatiku..." Lagu ini menggambarkan keadaannya yang belum mendapatkan seorang pendamping, dengan kata lain ia belum punya siapapun untuk berbagi. 


Memang, sepanjang hidup kita, ada saat-saat dimana kita merasa kesepian. Kesepian pada dasarnya adalah suatu fase dimana kita merasa tidak diperhatikan, tidak dipeduli, tidak dicintai atau merasa tidak penting bagi orang lain. Hal ini sering timbul ketika kita tidak mendapatkan kasih sayang atau perhatian sebanyak yang kita harapkan. Atau pada saat kita mengalami kebosanan, melihat pasangan-pasangan disekitar kita, penyakit, putus cinta dan sebagainya. Rasa kesepian juga bisa menimbulkan rasa tertekan, tidak punya gairah hidup, perasaan hampa, dan sebagainya.

Ketika seorang mengalami hal ini kita akan mendengar mereka berkata...: "mungkin sudah takdir untuk hidup sendiri.." atau yangg lebih ekstrim, "..apa dosaku sehingga aku harus merasa kesepian..". Benarkah kesepian ini akibat dari dosa? Benarkah Tuhan tega membiarkan anak-anakNya menderita dan mengalami kesepian?

Memang, dalam banyak kasus, kesepian itu muncul akibat kesalahan kita sendiri. Misalnya? terlalu mengasihani diri secara berlebihan, perilaku kita yang kurang baik di mata orang-orang disekitar kita dan lain-lain. Bisa juga diakibatkan oleh situasi, dimana kita tidak bisa berada dekat dengan orang-orang yang kita sayangi. Tapi salah besar kalau kita menggeneralisir bahwa semua kesepian itu buruk adanya. Kesepian juga bisa datang dari Tuhan loh!

Di alkitab, kita tahu bahwa Tuhan pernah mengijinkan beberapa orang mengalami saat-saat kesepian, dengan maksud untuk mengajar mereka agar percaya, berserah dan bergantung sepenuhnya padaNya. Lihat Daud, bertahun-tahun mengembara sendirian dengan domba-dombanya, atau kisah Yusuf yang dikucilkan saudara-saudaranya, hidup sebagai budak dan dipenjarakan. Ada juga nabi Elia, Paulus, dan sebagainya. Seringkali, Tuhan membiarkan rasa kesepian itu timbul, untuk melatih dan mengasah seseorang agar lebih kuat, agar lebih mendekatkan diri padaNya, berserah sepenuhnya, dan nantinya mereka-mereka ini akan dipakai secara luar biasa olehNya.

Tapi, selama masa-masa kesepian itu, apakah Tuhan meninggalkan kita? Tidak!! Tuhan TIDAK pernah dan TIDAK AKAN pernah meninggalkan kita. Ibrani 13:5 berkata: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Dan Tuhan tidak pernah ingkar akan janjinya. Jadi kita tidak perlu takut. Bahkan dalam tingkat kesulitan hidup yang paling berat sekalipun, Dia tetap menyertai setiap anak-anakNya. 

Ingat dalam kitab Keluaran, bagaimana Tuhan beserta dan menuntun bangsa Israel dengan tiang awan yang melindungi panas terik di siang hari, dan tiang api untuk menerangi mereka saat malam hari? Haleluya. Dia akan selalu membuka tanganNya untuk menyambut kita , dan ingin kita tetap berada didekatNya. Tinggal kita yang memilih, ketika kita berada di padang gurun sendirian, akankah kita mendekat kepadaNya atau semakin jauh?

Karena itu, saudara-saudara yang terkasih didalam Yesus, even in your loneliest time, you'll never be alone. Ada Bapa yang tetap menyertai kita, senantiasa sepanjang hidup kita. Luangkan waktu Anda untuk berbicara padaNya, setidaknya setiap pagi dan malam, dan rasakan, bahwa kita ternyata tidak pernah sendirian.

Relasi dengan Tuhan adalah kunci kekuatan Kekristenan. Kita tidak akan kesepian, karena ada Allah yang tetap setia menyertai kita. Amin.~




sumber:Kristus Jawaban II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar