KESOMBONGAN TEKNOLOGI MANUSIA DI AKHIR ZAMAN



Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) manusia dalam 10 tahun terakhir ternyata sebanding dengan apa yang dicapai manusia selama 2000 tahun terakhir. Dan penemuan-penemuan IPTEK dalam 2 tahun terakhir ini sebanding dengan yang diperoleh selama 10 tahun terakhir. Kemajuan di satu sisi membawa akibat di sisi lain, dan akibat paling fatal dari kemajuan IPTEK yang luar biasa ini adalah semakin terkuburnya nilai-nilai religius manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan ternyata menjauhkan manusia dari Tuhan, ini faktanya. Kitab Kejadian telah menulis hal ini ketika manusia membangun bangunan bertingkat pertama di dunia, Menara Babel. Tujuannya untuk mempersatukan manusia melawan Tuhan, "supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi" (Kejadian 11:4). Teknologi manusia zaman itu telah melahirkan konsep globalisasi pertama di dunia. Dan situasi yang sama terjadi lagi di akhir zaman ini. Apa yang terjadi dalam kitab Kejadian terulang kembali di dalam kitab Wahyu. Lingkaran "proses pemurnian manusia" sudah bertemu kedua ujungnya, dunia ini hampir selesai. Menara Babel di dalam kitab Kejadian telah berubah menjadi system Babel di dalam kitab Wahyu. Teknologi memberi dampak yang sangat besar bagi harmonisasi hubungan manusia dengan penciptanya. Teknologi menyebabkan manusia tidak lagi menganggap penting Tuhan, bahkan tidak memperdulikannya. Bill Gates, milliuner penemu Microsoft, pernah berkata: "Waktu adalah segalanya dan agama tidak mempunyai effisiensi dalam hal waktu. Banyak sekali yang bisa saya lakukan pada hari minggu pagi, daripada harus pergi ke gereja". Perkataan semacam itu akan semakin santer terdengar di hari-hari terakhir ini, manusia berpikir bahwa hasil kerja otaknya bisa mengalahkan Tuhan, bahkan menganggap dirinya Tuhan dengan mengambil alih hak untuk menciptakan kehidupan. Teknologi Clonning (Kloning) merupakan satu bagian kecil perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi memberi dampak bahkan reaksi yang besar dalam kekristenan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi manusia memprediksikan bahwa teknologi kloning ini akan mampu menciptakan manusia-manusia unggul. Tahapan percobaan laboratorium telah sampai pada tingkat yang sangat mengejutkan siapapun: menciptakan mahluk hidup, manusia! 

APA ITU KLONING? 

Kloning adalah suatu proses di dalam mana seorang "individu baru" diciptakan tanpa mempersatukan dua jenis sel laki-laki dan perempuan seperti proses alami biasa. Melalui materi nuklir sel tersebut diekstrasikan kemudian ditransferkan kepada sel berikutnya. Melalui stimulasi elektro maka sel yang bersatu tersebut akan menduplikatkan dirinya menjadi organisme yang utuh dan hidup, yang merupakan copy dari yang asli. Proses ini disebut sebagai Biological Clonne. Februari 1995, seorang biologi sel, Keith Campbell, yang bekerja di Roslin Institute Scotland, menemukan cara mendapatkan sel-sel dewasa untuk melakukan duplikasi genetika terhadap domba. Penemuannya tersebut menarik perhatian dunia ketika ia mempresentasikan teorinya di Scotland pada bulan Februari 1997. Ia memperkenalkan "Dolly", nama seekor domba eksperimen hasil klonning-nya. 

Sementara itu, para ilmuwan Amerika Serikat membuat suatu publikasi mengenai keberhasilan mereka "meng-klon" monyet. Publisitas ini menjadi kesaksian bahwa para ilmuwan dunia telah berupaya dan bekerja keras selama bertahun-tahun untuk melakukan eksperimen yang revolusioner dalam rangka menciptakan duplikat makhluk hidup melalui rekayasa genetika. Sementara itu pula, diantara para biolog Amerika tersebar isu bahwa sekelompok kecil ahli biologi telah berhasil dalam eksperimen mereka meng-klon manusia. 
Sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa bayi hasil kloning tersebut sampai saat ini terus dimonitor dengan ketat karena ketidak-pastian mereka memprediksi-kan akan menjadi apa bila bayi tersebut dewasa, menjadi manusia normal, menjadi robot hidup, atau menjadi monster yang tidak dapat dikendalikan. Hasil eksperimen dirahasiakan dengan sangat ketat mengingat akan datangnya reaksi-reaksi menentang dari banyak pihak dan kepentingan, terutama dari kaum religius diseluruh dunia. Gereja sudah sejak awal memperingatkan para ilmuwan untuk tidak mencoba menduplikasi manusia. Berbagai pandangan mengenai hal ini dikumandangkan dari waktu ke waktu, menjadi peringatan bagi para ilmuwan. Tetapi Kitab Suci telah menubuatkan gejala ini akan terjadi seperti zaman Nuh. 

Bagaimanapun, sepanjang yang diketahui umum dan dipublikasikan sampai saat ini, proses kloning di Amerika Serikat hanya dilakukan pada binatang muda yang telah dipilih secara ketat agar para ilmuwan dapat memprediksikan menjadi binatang yang bagaimana pada saat mereka tumbuh besar. Sementara ini mereka belum berani meng-klon sel-sel binatang dewasa, karena mereka belum mendapatkan cara untuk memanipulasi gen-gen pararel yang dibutuhkan untuk menciptakan binatang kloning yang lengkap. Hanya soal waktu. 
Dilain pihak, para ilmuwan Scotlandia ternyata telah menemukan kunci untuk membuat sel-sel binatang dewasa hidup dengan potensi maksimalnya. Pertama mereka melakukan proses pemisahan sel-sel dari domba dewasa (6 tahun) yang hamil, dari sini mereka mendapatkan copy dari gen yang dibutuhkan untuk menciptakan domba yang lengkap. Teknik reprogramming menjamin kepastian bahwa gen tersebut akan menerima "tanda-tanda" dari sel telur untuk mulai membuat embrio. 

Selanjutnya embrio tersebut direproduksi kembali untuk membuang beberapa sifat genetika yang tidak cocok, dengan metode rekayasa. Dikatakan tingkat keberhasilan eksperimen ini telah mencapai seratus persen. Mereka mengambil sel tersebut kemudian mencelupkannya ke dalam makanan kimia di dalam sebuah wadah laboratorium, selanjutnya mereka memutar balik zat kimia makanan sampai ukuran 1/20 dimana sel-sel tersebut memiliki kemungkinan untuk bertumbuh. Setelah 5 hari proses ini, sel-sel tersebut menjadi tidak bergerak. Ini merupakan saat dimana gen dalam keadaan terbuka untuk reprogramming, saat dimulainya lingkaran kehidupan. Dengan perkataan lain, itu adalah keadaan dimana gen mampu menerima signal dari sel telur kemudian mulai membuat embrio. 

Memanipulasi sel binatang untuk membuat duplikat yang sangat mirip terus dilakukan sampai hari ini sejak 1970-an. Kira-kira 10 tahun lamanya para ilmuwan telah berhasil meng-klon domba dan sapi dari embrio, meskipun bukan dari sel-sel dewasa. Tahun 1993 seorang ahli embrio, di George Washington University mulai mengadakan eksperimen meng-klon embrio manusia. Ia mengambil sel-sel dari 17 embrio manusia dan mengembangkannya menjadi 32 sel embrio yang siap ditransplasikan ke dalam tubuh wanita. Mereka memperkirakan bahwa dalam 10 tahun eksperiman berikutnya mereka akan berhasil meng-klon manusia dengan sempurna. Sampai sejauh mana mereka telah melakukannya saat ini tetap menjadi tanda tanya besar bagi kita semua. Yang pasti tanpa sadar mereka sebenarnya sedang membawa umat manusia kepada akhir sejarahnya.

BAU UANG..... 

Hampir 20 tahun yang lalu, produser film Hollywood memakai isu kloning ini dalam satu karya film dimana sel diktator Hitler di-klon menjadi 94 orang anak laki-laki yang mempunyai karakteristik yang sama dengan Hitler. Anda bisa membayangkannya bila science fiction itu menjadi kenyataan. Para investor juga telah mencium bau uang dalam teknologi kloning. Mereka tidak segan-segan menginvestasi uangnya kedalam proyek penelitian bio-teknologi kloning ini. Diperkirakan lebih dari 1 milyar dolar investasi telah tertanam dalam proyek ini di Amerika Serikat saja. 20 tahun yang lalu para ilmuwan mencari kunci kehidupan melalui teknologi kloning. Dan sekarang, dengan kemampuan meng-klon manusia, berarti tidak ada lagi batasan-batasan moral dan spiritual. Anda masih ingat, dahulu komponen-komponen bom atom merupakan rahasia negara-negara Barat sebagaimana juga halnya senjata kimia dan senjata biologi. Sekarang instrumen teror tersebut sudah berada ditangan negara-negara yang saling bermusuhan, menjadi ancaman langsung bagi negara-negara Barat. Demikiankah akan terjadi pada teknologi kloning ini? 

"Kloning menjadikan para orang tua berpikir tentang anak-anak mereka sebagai suatu produk. Bayangkan sebuah dunia yang tidak memerlukan adanya perkawinan karena pikiran seperti itu". 

TANPA BATASAN 
Banyak pertanyaan mengenai kloning ini, misalnya: "Apa yang salah tentang duplikasi seorang anak laki-laki atau perempuan bila misalnya anak mereka cacat tulang? - Apa yang salah bila ada orangtua meng-klon dirinya sendiri karena ketidak-mungkinan mempunyai anak?". Para rohaniawan Kristen menjawab: "Kloning menjadikan para orang tua berpikir tentang anak-anak mereka sebagai suatu produk. Bayangkan sebuah dunia yang tidak memerlukan adanya perkawinan karena pikiran seperti itu". Keseluruhan ide untuk menciptakan manusia adalah hak Tuhan, Sang Pencipta. Kalau anda bandingkan dengan Menara Babel di paska zaman Nuh, maka masalah kloning ini merupakan masalah intervensi spiritual yang sangat serius. Para aktivis homo-sexual melihat bahwa kloning adalah hak yang harus diperjuangkan. Yaitu bagian dari "solo same-sex reproduction", dan jalan untuk menghapuskan "man's problem". Bila perjuangan mereka berhasil maka seorang laki-laki akan menjadi pencipta keturunannya sendiri. Laki-laki berhomo-sexual dengan laki-laki dan mempunyai anak sebagai hasil kloning. Memang aneh bin ajaib, tetapi teknologi sudah mengarah kesana, menciptakan kehidupan tanpa memperdulikan batasan moral dan agama. 
Hitler pernah mengimpikan untuk menciptakan "master race". Ia dan para ilmuwannya percaya bahwa "the Aryan" (ras Aria) merupakan ras yang superior. Adalah obsesinya untuk melenyapkan ras-ras inferior dari atas muka bumi ini. Dan 6 juta orang Yahudi menjadi korban "proyek"-nya. Hari ini kita melihat berbagai "proyek" pengembangan manusia super mulai dari yang sederhana seperti tubuh tahan penyakit, sampai kepada tingkat kecerdasan yang ditingkatkan, dan berbagai restrukturisasi genetika yang patut kita cermati 

NEPHILIM DAN REPHAIM 

Kitab Kejadian 6:1-8 merupakan fenomena unik dari manipulasi genetika yang salah dihadapan Tuhan. Dikatakan bahwa "anak-anak Tuhan" melihat bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka (ayat 2). Sons of God, anak-anak Tuhan itu dipercaya sebagai "fallen spirit". Mereka mengawini perempuan manusia dan melahirkan ras manusia baru: monsters! yang dikatakan sebagai "raksasa" (ayat 4). Kata "anak-anak Tuhan" dalam bahasa Ibrani adalah NEPHILIM yang artinya the fallen ones (yang jatuh), yaitu malaikat-malaikat yang jatuh ke bumi karena mengikuti Iblis Lucifer setelah pemberontakannya melawan Tuhan di sorga. Kitab Yudas 6 berkata: "Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar". Dari ayat tersebut terungkap bahwa malaikat-malaikat tersebut meninggalkan sorga dan datang untuk mendominasi bumi dan mulai berhubungan dengan manusia perempuan. Dari sini dosa sexual memunculkan ras manusia baru yang diluar kehendak Tuhan. Karena sebab ini Tuhan harus membinasakan manusia sekaligus dengan semua keturunan Nephilim, yaitu para Rephaim, dengan air bah, kecuali Nuh dan keluarganya. 
Tetapi Nephilim sendiri tidak habis oleh air bah. Nephilin adalah roh (fallen spirit) yang tidak terpengaruh oleh adanya banjir besar tersebut. Ia tetap mencari perempuan-perempuan manusia untuk having sexual relations dan sekali lagi berusaha melahirkan keturunannya (ras misterius), segera setelah Tuhan menghabisinya dengan air bah. Keturunan mereka itulah yang pada masanya mendirikan Menara Babel di tanah Sinear (Kejadian 11). 
Kitab Perjanjian Lama memuat referensi-referensi tentang ras misterius tersebut, yang disebut REPHAIM. Mereka digambarkan sebagai orang-orang /masyarakat terkutuk, orang-orang dunia orang mati (Yesaya 14:9-11). Yesaya 26 menceritakan tentang nyanyian puji-pujian karena kelepasan dan penghakiman yang diberikan Tuhan selama berlangsungnya Kerajaan 1000 Tahun. Tetapi di dalam ayat 14-nya kita mendapatkan informasi mengenai Rephaim (ditulis sebagai "the death", orang-orang mati), bahwa disaat itu (saat Israel "dimerdekakan") mereka sudah tidak hidup lagi, mereka juga tidak akan dibangkitkan lagi, dan segala ingatan tentang mereka ditiadakan. 
Ketika manusia-manusia raksasa (Rephaim) itu hidup dalam masa Perjanjian Lama, mereka hidup ditempat yang sekarang disebut Yordania dan Syria. Kejadian 14:5 mengatakan keberadaan mereka ketika Abraham datang ke Tanah Perjanjian. Kelompok Rephaim yang lain hidup di tanah Moab, namanya ANAKIM atau EMIM (Ulangan2:10-11). Dan sebagian lagi hidup di tanah Kanaan sebagai orang ENAK (Bilangan 13:33). Raksasa-raksasa Perjanjian Lama ini merupakan penyangkalan atas penciptaan kehidupan oleh Tuhan. Mereka digambarkan sangat menyimpang, jahat, dan dikutuk Tuhan. Tuhan berkenan atas genetika yang murni, ciptaan-Nya yang sempurna, bukan manipulasi genetika oleh Iblis dan manusia. Tetapi Iblis dan pengikutnya, khususnya di hari-hari terakhir ini, berusaha untuk membelokkan yang sempurna itu ke dalam lingkaran dosa. Dan teknologi kloning merupakan sarana-Nya untuk menciptakan kekacauan ras di bumi. Ini merupakan bagian dari pekerjaan nabi-nabi palsu dari gerakan New Age. Yeshua Hamasiah sudah memperingatkan kita akan semua ini akan terjadi menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali. Dan bila kita lihat keadaan zaman ini, kita seharusnya tahu bahwa kita sudah memasuki zaman akhir, hari-hari terakhir. Babel akan dirobohkan untuk kedua kalinya dan untuk selamanya. Gerakan New Age mengatakan bahwa teknologi kloning ini merupakan lanjutan dari proses evolusi manusia menuju kesempurnaannya. Dan Tuhan, Sang Pencipta, tidak mendapat tempat lagi dalam pemikiran mereka. Bagi mereka, mendorong manusia kepada level hidup yang lebih tinggi melalui genetic improvement adalah becomes a perfection of nature. Mereka lupa bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang di-design dengan sangat cermat: "Maka Tuhan menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Tuhan diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka (Kejadian 1:27). Iblis tahu penghukumannya sudah dekat, ia meningkatkan program perusaknya ke dalam kehidupan manusia. Melalui teknologi kloning, Iblis "berpesan" bahwa seseorang mampu mengimprovisasi dirinya sendiri dengan menggunakan serangkaian teknik dan eksperimen biologi untuk menjadi makhluk yang lebih sempurna tanpa campur tangan Tuhan.

MENCIPTAKAN MONSTER 

Kloning merupakan manipulasi sel-sel dari seekor binatang yang dengan demikian sel itu mampu tumbuh sebagai duplikat yang persis sama. Kalau kloning ini berhasil dilakukan pada manusia, maka hasilnya adalah manusia-manusia yang persis sama dengan aslinya, manusia foto-copy. Sama fisik dan wajahnya, sama sifat dan karakternya, sama tingkat intelegensi-nya, sama hobby-nya, dan seterusnya. Mengambil nukleus dari sel dewasa, yang memiliki banyak kromosom melalui teknik kloning, adalah mungkin untuk membentuk Zygote (sel-sel yang terbentuk dari penyatuan reproduksi sel laki-laki dan perempuan), yang akan berkembang menjadi replika individu yang nukleus-nya diambil. 

Jadi seorang ibu dapat memproduksi anak yang beridentitas sama dengan dirinya, tetapi lebih muda, kembar (atau beridentitas kembaran ayahnya). Atau memproduksi isteri yang lain untuk suaminya, tergantung dari dimana nukleus yang akan menjadi Zygote diambil. Teknik kloning membuat yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin, termasuk untuk membentuk suatu keluarga dari carbon-copy dalam jumlah yang tidak terbatas. Ribuan Einstain atau ribuan Hitler akan tercipta dengan mudah. Suatu negara dapat menproduksi ilmuwan-ilmuwan brilian, atau tentara kelas satu, atau segerombolan monster, semudah mengupas kacang dari kulitnya. Anda bisa membayangkan apa jadinya bila misalnya tentara elit terbaik Amerika di-klon satu batalion, hasilnya adalah satu pasukan yang sangat tinggi kwalitasnya. Bayangkan juga bila penjahat terjahat Amerika di-klon, hasilnya adalah sekelompok penjahat terjahat di dunia. Dan bagaimana kalau seorang nabi palsu yang di-klon, hasilnya adalah duplikatisasi setan bertubuh manusia. 

Apakah Antikris akan menerapkan teknologi kloning manusia untuk dijadikan tentara dunianya? Kemungkinan ini kecil kalau hambatan periode waktu yang cukup lama untuk membesarkan bayi-bayi kloning menjadi manusia dewasa tidak dapat diatasi. Pemecahannya adalah menyiapkan teknologi untuk mempercepat pertumbuhan biologi manusia, seperti apa yang sudah dilakukan terhadap buah-buahan, dan tanaman pangan. Teknologi ini di dalam botani dikenal sebagai teknologi pencangkokkan. Bagaimana kemungkinannya bila pencangkokkan tersebut diterapkan atas manusia-manusia hasil klon? (teknologi cangkok manusia?). 
Kemungkinan lain tentara dunia dibawah Antikris diperkirakan akan memakai teknologi "Brain Wash" untuk menjamin penundukan mereka yang total kepada Antikris. Teknologi "cuci otak" ini sudah digunakan manusia sejak tahun 60-an, terutama dikalangan spionase. 

Tetapi hari-hari ini teknologi kloning telah mengambil posisi sebagai pencipta kehidupan, dan hambatan mengenai waktu pertumbuhan dipastikan akan teratasi dengan mudah. Dengan teknik "cangkok" pohon mangga anda hanya perlu kurang dari seper-sepuluh dari usia berbuahnya. Bila teknik ini dipakai bersama teknik kloning manusia, maka hanya diperlukan waktu pertumbuhan 3 tahun untuk menjadikan manusia itu berusia 30 tahun. Eksperimen-eksperimen laboratortium untuk hal tersebut telah menunjukkan hasil yang "menakjubkan" dunia biologi khususnya. Para ilmuan dari Rand Corporation pernah meng-estimasikan keberhasilan untuk meng-klon manusia paling lama adalah tahun 2005, dan bisa lebih cepat daripada itu. Di tahun 2007 ini keberhasilannya masih tersembunyi dan dirahasiakan. 
Saat ini, jutaan manusia berharap-harap dari kemajuan teknologi kloning ini. Bahkan mereka bersedia untuk di-klon. Mereka percaya bahwa itu akan besar artinya bagi mereka dalam melawan immoralitas manusia. Kalau anda bukan orang Kristen, mungkin saja anda juga akan "welcome" pada kesempatan untuk memproduksi duplikat anda, atau mungkin triplikat, atau bahkan segerombolan copy anda. Apakah semua itu mungkin? - Ya, mungkin saja bagi orang-orang yang tidak takut Elohim. Misalnya seorang anak mati karena penyakit menular. Apakah tidak mungkin para orang tua berharap kepada kesempatan untuk memproduksi anak lain yang sama dan serupa dengan yang telah mati? - Anda dapat melihat bagaimana genetic engineering berubah menjadi "berkat yang diingini" atas mereka yang berusaha dengan kemampuan sendiri dan tidak berharap kepada Tuhan. Dapat saja terlihat baik, tetapi tidak benar! Mungkin saja tujuannya baik, tetapi berangkat dari pengingkaran terhadap hukum Tuhan. 

Kloning membuka jalan kepada penciptaan manusia melalui perangkat komputer. DNA Testing Machine akan menganalisa dengan tepat sel-sel yang sempurna dan cocok dengan karakteristik-karakteristik tertentu untuk memproduksi produk akhir sesuai dengan keinginan. 
Dalam kloning, tubuh sel dapat diambil dari bagian mana saja tubuh laki-laki atau perempuan. Sel tersebut kemudian dijadikan "master copy cell". Dengan meng-klon individu, maka akan sangat mudah bagi komputer untuk mengontrol individu tersebut bahkan mampu membaca pikiran dan kehendaknya sebelum ia melakukan sesuatu action. Dan komputer akan mampu memprogram ulang segala aktivitas dan pikirannya. Suatu sarana yang sangat ampuh ditangan seorang Antikris yang akan berkuasa kelak. Antikris diberikan izin untuk menganiaya gereja Tuhan yang tinggal dan yang tertinggal (tidak rapture) pada masa aniaya besar (Wahyu 12). Saat itu semua manusia akan mengikut Antikris dan menyembahnya. Kuasa mujizat yang dilakukan Iblis atas Antikris menyebabkan "seluruh dunia heran dan mengikut "binatang" itu. Dan mereka menyembah naga itu karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu" (Wahyu 13:3-4). 

Keberhasilan manusia meng-klon binatang adalah satu langkah terakhir menuju "penciptaan manusia". Kalau eksperimen mereka berhasil, maka akan semakin banyak orang membuang Kitab Sucinya, "kemurtadan bertambah-tambah", tanda akan segera berakhirnya zaman. 
Begitu banyak pertanyaan muncul mengenai teknologi "penciptaan" manusia oleh manusia ini. Tetapi tentunya God is always in control, sebagaimana Menara Babel diruntuhkan, Babel pengetahuanpun akan sampai pada batas yang telah ditentukan-Nya, dimana kemajuan ilmu pengetahuan pada akhirnya menjadi "bumerang" yang menghancurkan peradaban manusia sendiri. 
Kitab Suci sudah menubuatkan perang teknologi tinggi di Harmageddon, dimana senjata-senjata nuklir, kimia dan biologi super canggih dipergunakan untuk tujuan pemusnahan massal, Zakaria 14:12 mengatakan: "daging mereka akan menjadi busuk sementara mereka masih berdiri (akibat langsung dari radiasi nuklir/biologi/kimia), mata mereka akan menjadi busuk dalam lekuknya (akibat senjata kimia), dan lidah mereka akan menjadi busuk dalam mulut mereka". Tetapi sekali lagi: God is in control, kita tidak perlu terlalu takut atau khawatir memikirkannya, tetapi berjaga-jaga dan waspadai perkembangan teknologi kloning ini dengan tidak terpancing dalam perdebatan dan pertentangan. Firman-Nya: "...Hindari pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan (manusia)" (1 Timotius 6:20). 
Semua ini adalah tanda kesombongan manusia untuk mengambil posisi sebagai pencipta kehidupan. Banyak orang yakin bahwa keberhasilan para ilmuwan meng-klon binatang adalah satu langkah terakhir menuju "penciptaan manusia". Manusia bagaimana yang mampu diproduksi oleh manusia? Ciptaan bagaimana yang bisa dihasilkan oleh ciptaan yang mengambil peran sebagai pencipta? Itu masalah besar. 

Tetapi yang jelas ini akan sangat berdampak kepada kepercayaan manusia kepada Tuhan. Kalau eksperimen mereka berhasil, maka akan semakin banyak orang membuang Kitab Sucinya, "kemurtadan bertambah-tambah", tanda akan segera berakhirnya zaman. "Sebelum hari itu harus datang dahulu murtad..." (2 Tesalonika 2:3), "diwaktu-waktu kemudian ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan" (1 Timotius 4:1).

PABRIK ORGAN 

Baru-baru ini beberapa kelompok Ilmuwan Amerika Serikat lainnya mempublikasikan secara luas "presentasi" ilmiah mengenai keberhasilan mereka meng-klon beberapa ekor anak **** yang sangat sehat dan sangat mirip dengan aslinya. Pada kesempatan itu mereka juga menyinggung tentang suatu saat dimana mereka sudah mampu meng-klon manusia bukan untuk menciptakan duplikat manusia tetapi semata-mata untuk "pabrik" organ tubuh. Anda bisa membayangkannya? 

Caranya dengan meniadakan atau memisahkan sebagian gen tertentu yang sudah di-klon. Pemisahan tersebut akan menciptakan manusia setengah hidup. Artinya, manusia yang tumbuh dewasa (dengan tingkat pertumbuhan yang dipercepat oleh mesin), namun tidak memiliki kehidupan. Secara phisik dia hidup, tetapi tidak memiliki fungsi-fungsi tertentu di otaknya, tidak memiliki kesadaran. Mereka hidup oleh mesin-mesin pemelihara yang terus menyalurkan zat-zat kimia untuk pertumbuhannya, Tanpa emosi, tanpa makan, tanpa bicara, tanpa berpikir, tanpa jalan, tanpa aktivitas apapun, dan tanpa kesadaran diri. Setelah "cukup umur" mereka akan dibantai untuk diambil organ-organ tubuhnya guna ditransplasikan kepada manusia yang membutuhkannya. 

Kedengarannya mengerikan, tetapi menurut mereka ini adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan manusia yang rusak organ tubuhnya tanpa harus memakai organ tubuh binatang seperti selama ini dilakukan. Manusia tidak perlu mencangkokkan jantung atau ginjal monyet atau yang tingkat keberhasilannya diragukan. Dengan pabrik organ tubuh tersebut akan semakin banyak orang diselamatkan, kata mereka. Seorang biologis pemenang hadiah Nobel, George Wald dari Massachusetts Institute of Technology, USA mengomentari riset genetika ini sebagai: "the most dangerous experiments in the history of science". 
Satu hal yang tidak dapat disangkal adalah bahwa perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, bio-teknologi khususnya, sudah hampir mencapai titik tertingginya, yaitu menciptakan makhluk hidup. Manusia sudah bertindak sebagai tuhan-tuhan dengan ilmu pengetahuan sebagai alatnya. Manusia saat ini bukan hanya sanggup membunuh makhluk hidup sebagaimana terjadi dalam praktek aborsi misalnya, tetapi juga sanggup mencipta makhluk hidup. Dalam kejahatannya, manusia sudah bertindak sebagai tuhan-tuhan bagi kepentingan egoisme diri atau kelompoknya sendiri. 

"Engkau tadinya merasa aman dalam kejahatanmu, katamu: "Tiada yang melihat aku!" Kebijaksanaanmu dan pengetahuanmu itulah yang menyesatkan engkau, sehingga engkau berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain disampingku!" (Yesaya 47:10). 

Mereka menjadi hakim yang menentukan kapan manusia lain mati dan kapan manusia lain hidup. Bagaimanapun gigihnya gereja menentang, "Menara Babel" akhir zaman ini tetap akan digenapi sesuai nubuatan Kitab Suci, sampai saatnya dimana Tuhan membalikkan pengetahuan menjadi kebodohan yang membunuh diri sendiri. 

"Akulah yang meniadakan tanda-tanda peramal pembohong dan mempermain-mainkan tukang-tukang tenung; yang membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan" (Yesaya 44:25).

Melalui teknologi kloning, manusia mau mengambil hak Tuhan untuk mencipta kehidupan. Apa kata Kitab Suci? 

Kejadian 1:27 

"Maka Tuhan menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Tuhan diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka". 

Matius: 19:4 

"Jawab Yeshua: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?" 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar