Perpisahan Bukan Akhir Dari Segalanya


Setiap kita pasti pernah mengalami yang namanya perpisahan, baik perpisahan dengan teman, keluarga, ataupun pacar. Terkadang perpisahan menyisakan kesedihan yang teramat dalam, terkadang juga mengakibatkan rasa takut kehilangan. Namun, kali ini kita mau belajar sama-sama tentang apakah arti perpisahan itu. Ketika kita mengerti mengapa kita harus mengalami perpisahan, maka kita akan dapat meresponi sebuah perpisahan dengan respon hati yang positif pula.

Bahkan Tuhan sendiri juga pernah mengalami perpisahan. PerpisahanNya dengan manusia ketika manusia jatuh dalam dosa, perpisahan Yesus dengan murid-muridNya ketika Dia harus terangkat ke Sorga, dan juga perpisahan yang paling menyedihkan adalah ketika Yesus terpisah dari Bapa yang dikarenakan semua dosa manusia harus ditimpakan kepada Yesus.

Setiap manusia pasti pernah mengalami yang namanya perpisahan dengan seseorang. Perpisahan harusnya mengakibatkan suatu perubahan. Perubahan yang positif atau negatif itu tergantung bagaimana kita meresponinya dan apa yang kita lakukan setelah perpisahan itu. Pastikan Anda meresponinya dengan positif agar perubahan yang dihasilkan juga positif buat Anda dan orang-orang di sekitar Anda.

Nah, apakah arti sebuah perpisahan itu??

1. Perpisahan harusnya menghasilkan kuasa yang besar

Yesus pernah berkata kepada murid-muridNya seperti ini di Yoh 16:7 "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." Artinya Yesus harus berpisah dari murid-muridNya supaya ada kuasa yang lebih besar (Roh Kudus) yang dicurahkan untuk murid-muridNya.

Contoh lainnya saat Elia harus berpisah dengan Elisa, yang mengakibatkan Elisa mendapatkan kuasa dua kali lipat dari Elia.
Bagaimana dengan kita? pastikan ada suatu perubahan yang bernilai dan kegerakan baru dalam hidup kita saat kita harus mengalami perpisahan.

2. Perpisahan terkadang justru malah menyelamatkan hidup kita

Matius 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Yesus harus berpisah dengan Bapa karena semua dosa-dosa kita ditimpakan kepada Yesus. Itu dilakukan untuk menebus hidup kita dan untuk menyelamatkan hidup kita.

Perpisahan yang kita alami terkadang juga untuk menyelamatkan hidup kita agar kita tidak terbebas dari jerat yang dapat menghancurkan hidup kita, misalnya terpisah dari pergaulan buruk, terpisah dari jerat okultisme, terpisah dari jerat pornografi, terpisah dari keterikatan dosa, dll.

3. Perpisahan untuk memurnikan hati kita

Jadikan suatu perpisahan sebagi suatu kesempatan buat kita untuk mempunyai hati yang benar-benar murni dihadapan Tuhan, kesempatan untuk menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup kita, kesempatan untuk bergantung kepada Tuhan, kesempatan untuk membentuk karakter yang lebih kuat, dan kesempatan untuk mengikis karakter kita yang buruk.

4. Perpisahan terkadang dipakai untuk menguji apakah sesuatu itu benar-benar layak disatukan

Tidak semua perpisahan itu berarti benar-benar terpisah selamanya. Justru lewat perpisahan kita belajar berusaha untuk memperjuangkan suatu kesatuan dan bagaimana belajar tentang kesetiaan. Suatu kesatuan akan semakin kuat ketika setiap kita sama-sama berjuang mengusahakannya di kala ada perpisahan.

5. Perpisahan untuk memultiplikasikan gaya hidup Allah

Gaya hidup yang Allah mau adalah supaya setiap kita saling mengasihi dan saling membangun. Dia menginginkan kita memultiplikasikannya. Terkadang lewat perpisahan, kita dapat memultiplikasikan gaya hidup itu buat orang-orang lain juga, terutama buat orang-orang yang belum mengenal Tuhan.

Dari perpisahan kita sama-sama belajar arti sebuah pertemuan. Karena itu, belajarlah untuk menghargai setiap pertemuan. Jangan saling menyakiti dalam setiap pertemuan. Sebaliknya, belajarlah untuk saling mengasihi dan saling membangun dalam setiap pertemuan.

Setiap manusia pasti pernah mengalami yang namanya perpisahan dengan seseorang. Perpisahan harusnya mengakibatkan suatu perubahan. Perubahan yang positif atau negatif itu tergantung bagaimana kita meresponinya dan apa yang kita lakukan setelah perpisahan itu. 

Pastikan kita meresponinya dengan positif agar perubahan yang dihasilkan juga positif buat kita dan orang-orang di sekitar kita. Amin


(Christ is the answer)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar