CANGKIR YANG CANTIK



Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. (2 Korintus 4:16-18)

Sepasang kakek dan nenek pergi berbelanja ke sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah untuk cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang indah.” lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. ” kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud itu berbicara.” Terima kasih untuk pujiannya. Perlu di ketahui bahwa dulunya aku tidak cantik. Sebelum menjadi seperti sekarang ini, aku hanyalah seonggok tanah liat yang kotor dan tidak berguna. Suatu hari ada seorang pria dengan tangan yang kekar mengambil dan melemparkan aku ke sebuah roda putar. Kemudian ia mulai memutar-mutarnya hingga aku merasa pusing . Stop-stop! Teriakku, tetapi pria itu menjawab, ’belum’ lalu ia mulai memukulku berulang-ulang. Stop-stop! teriakku lagi, tetapi pria itu masih saja terus memukul, tanpa menghiraukan teriakkanku. Yang yang lebih buruk lagi, ia memasukkan aku kedalam perapian. Panas-panas! teriakku dengan keras, tetapi pria itu hanya berkata, sabar!’ Akhirnya, ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku hingga dingin. Kupikir selesailah penderitaanku, ternyata belum. Setelah dingin ia menyerahkan aku kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnaiku, kulitku merasa perih. Stop-stop! Teriakku, tetapi wanita itu berkata, Belum! Tidak berapa lama kemudian wanita itu menyerahkan aku kepada pria tadi dan ia kembali memasukkan aku keperapian yang lebih panas dari yang sebelumnya! Tolong, hentikan penyiksaan ini,’ teriakku sekuat-kuatnya, tetapi pria itu tidak tetap peduli, ia terus saja membakarku. Setelah itu ia membiarkan aku dingin. Kemudian seorang wanita cantik menempatkan aku di dekat kaca, aku melihat diriku dan aku sangat terkejut, hampir-hampir aku tidak percaya, karena aku telah menjadi sebuah cangkir yang cantik. Semua kesakitan dan penderitaan ini sirna tatkala kulihat diriku yang begitu cantik.

Pembentukkan itu menyakitkan, penuh penderitaan dan banyak menumpahkan air mata! Tetapi, inilah cara yang Tuhan pakai untuk mengubah karakter kita yang jelek, supaya berubah menjadi pribadi yang indah di mataNya, yang memancarkan kemuliaanNya. Untuk mengubah masa-masa yang menyakitkan itu menjadi masa-masa yang menyenangkan, maka kita harus memandang kedepan, bahwa kelak kita akan berubah menjadi indah jika bertahan dalam pembentukkan ini.

Apabila anda sedang menghadapi ujian dalam hidup ini, jangan bersungut-sungut dan tawar hati, karena Tuhan sedang bekerja membentuk kita untuk menjadi pribadi yang indah. Benturan dan persoalan-persoalan memang menyakitkan, tetapi kita akan segera melupakan segala kesesakan dan kesakitan itu ketika melihat indahnya hasil pembentukkan itu.


(Hidup dengan Iman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar