Ada Kuasa Dalam Puji-Pujian



1. PENGUCAPAN SYUKUR, PUJIAN DAN PENYEMBAHAN. 
Ada 3 kata yang menyatakan expresi ibadah kita kepada Allah:
a.   Pengucapan Syukur (Thanksgiving) - kita berterimakasih karena kebaikan Allah atas apa yang telah diberikan/diperbuatNya kepada kita. Mis : untuk berkatnya, kesehatan, keselamatan dll.
b.   Pujian (Praise) adalah ucapan dari mulut kita yarg memuji Allah karena Dia Allah, kita memuji keagungannya, pribadinya.
c.   Penyembahan (Worship) = tunduk, membungkuk, meniarapkan diri.
Kel. 4 :31 - .... Sujud menyembah .... ini bukan hanya semata-mata sikap fisik tapi juga sikap spiritual - menundukkan diri di dalam jiwa kepada Allah karena kekudusannya. Perhatikan gambaran Alkitabiah tentang penyembahan dalam Yesaya 6: 1-4.

2. EMPAT FAKTA MENGENAI PUJI-PUJIAN.
Puji-pujian adalah respons yang wajar terhadap kebesaran Allah (Mz 48 : 2). Alkitab
penuh nasihat untuk memuji Tuhan. Mengapa, apakah Allah menuntut pujian? Tidak, malah sebaliknya Ia memberi kita kehormatan untuk memuji Dia karena pujian adalah respons yang wajar akan kebesaranNya.
Iblis tidak bisa memuji Tuhan (menyanyi), dan malaikat tidak bisa mengekspresikan kasih atas keselamatan karena Injil Kristus (I Petrus I : 12) dalam puji-pujiannya. Hanya kita, manusia yang dapat!
1.   Puji-pujian adalah TAKHTA ALLAH.
Mazmur 22:4 - Allah bersemayam di atas puji-pujian.
Puji-pujian tidak membuat Allah jadi Raja karena dia memang adalah Raja, walaupun kita memuji Dia ataupun tidak. Tapi dalam pujian kita mengakui ke-Raja-anNya atas hidup kita. Bila Allah hadir di atas puji-pujian, maka Dia akan bertindak (Ehyeh asyer Ehyeh) dan hadiratnya akan menguasai kita.
2.   Puji-pujian adalah SENJATA ROHANI kita.
Mazmur 8: 3 - Matius 21 : 16 .- Puji-pujian adalah dasar kekuatan yang didirikan Allah pada umatnya untuk membungkam Iblis, menutup mulutnya. Setan alergi terhadap puji-pujian, itu sebabnya ia tidak menghendaki kita memuji Tuhan, karena puji-pujian dapat mengikat kekuatan Setan (Mazmur 149:5-8).
3.   Puji-pujian mengatasi PROBLEMA kehidupan.
Bila kita menghendaki campur tangan Allah yang ajaib dalam situasi yang serba sulit dan mustahil, kuncinya ialah: memuji Tuhan! II Tawarikh 20: 21-22 - Raja Yosafat mengalahkan bani Amon dan Moab. Yosua 6: 20 - Yerikho runtuh karena sorak-sorai pujian. Kisah Para Rasul 16: 25 - Paulus dan Silas dalam penjara.
4.   Puji-pujian sebagai suatu KORBAN.
Korban dalam PL biasanya berbentuk binatang (domba) tanpa cacat.
Bagi kita sekarang : puji-pujian yang sungguh-sungguh (Ibrani 13:15-16) bukan hanya hafalan ( Yesaya 29: 13) atau tidak sungguh-sungguh (Yesaya 1 : 13). Lebih jauh: puji--pujian juga adalah pengorbanan. Bila kita memuji Allah waktu senang, semua nya lancar, itu baik; tapi itu bukan korban. Tapi bila segala sesuatu menekan, ada beban berat dan kita tetap memuji Tuhan, itulah korban! Kita perlu berkorban bila saat itu kita tidak ingin melakukannya, karena itu akan mematangkan, mendewasakan kita. Iman mengatasi perasaan.


sumber: sahabat.surgawi.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar