Tuhan Bertakhta Di Atas Pujian



Shalom, dengan kasih Yesus saya membagikan kesaksian ini, Tahun yang lalu, ketika istri saya sedang hamil, bulan pertama sampai bulan ketujuh semuanya berjalan dengan baik dan kesehatan istri saya juga baik. Namun ketika memasuki bulan ke delapan, ketika saya membawa istri saya untuk chek, saat itu kami terkejut karena tensi istri saya sudah mencapai 180. Saat itu bidan menyarankan supaya kami datang kepada dokter specialis. Dalam situasi ini kami terus berdoa. Dua hari kemudian saya membawa istri saya kedokter spesialis kandungan di kota terdekat dengan ditemani oleh jemaat dan rekan kerja lainnya. Dalam perjalanan saya terus berdoa supaya semuanya berjalan dengan baik. Sesampainya kami, langsung istri saya diperiksa oleh dokter. Dan alangkah terkejut ketika kami mendengar bahwa tensi istri saya sudah mencapai 200. setelah memeriksa, dokter memberikan dua pilihan kepada saya. Yang pertama yaitu bahwa istri saya akan di bawa ke Medan dan ditangani oleh dokter di Medan. Yang ke dua yaitu bahwa malam itu juga istri saya akan diofname dan esok pagi jam 06.00 langsung dioperasi. mendengar perkataan dokter saya langsung menangis dan berdoa pada Tuhan dalam hati. Setelah saya sharingkan berita ini kepada sanak saudara akhirnya saya memutuskan untuk diofname dan esok akan dioperasi. Sepanjang malam istri saya merasa sangat sakit dibagian kepala karena pengaruh tensi yang sangat tinggi, malam itu hanya ada saya dan istri saya di ruang bersalin. Saya hanya mengandalkan Tuhan bekerja. Saat istri saya merasa sakit saya bernyanyi dan menumpangkan tangan di kepalanya.. hal luar biasa terjadi ketika saya menumpangkan tangan dan bernyanyi ternyata istri saya tidak merasa sakit dan bisa tidur, tetapi ketika saya mengantuk dan tidak bernyanyi, istri saya menangis kesakitan. Malam itu Tuhan mengingatkan saya bahwa di atas pujian ada kuasa Tuhan yang mengalir.Akhirnya sampai pagi saya tidak tidur supaya istri saya bisa tidur..jam 06.00 pagi dokter datang tepat waktu kemudian dia memanggil saya untuk menandatangani surat operasi. Saat saya menandatangani surat itu dokter mengatakan dengan tegas bahwa operasi ini sangat berisiko, dia mengatakan kepada saya, kita akan berusaha, tetapi dia juga mengatakan hal yang menggoncang iman saya. Dokter mengatakan kemungkinan hanya 50 % maksud dokter ialah hanya ibu atau anak yang selamat. Setelah mendengar kata dokter saya langsung masuk kekamar pasien, saya berdoa dan saya perkatakan bahwa pertolonganku bukan berasal dari manusia yang tidak berkuasa tetapi pertolonganku berasal dari Tuhan yang mempunyai langit dan bumi... sepanjang operasi di dalam kamar saya berdoa dan tak henti - hentinya saya menyanyi lagu " s'lalu kupegang janjiMu kupercaya kan FirmanMu ......... " sampai akhirnya ibu perawat keluar dengan membawa sang bayi yang menangis, saat itu juga saya sangat bersuka cita sampai saya menangis menyaksikan perbuatan Tuhan. Kemudian saya terus menunggu istri saya keluar dari ruangan, beberapa kemudian istri saya keluar dengan tidak sadarkan diri. Hati saya terus memuji - muji Tuhan yang luar biasa, tetapi belum sampai disitu. 3 - 4 hari berlalu istri saya belum sadarkan diri, karena tensi masih tetap 200. Saya terus berdoa pada Tuhan dan sepanjang malam saya hanya bernyanyi. Bernyanyi lagu yang mungkin lucu didengar tetapi itulah pernyataan iman saya. saya bernyanyi " Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus tensi diturunkan ............ " sampai puluhan dan mungkin ratusan kali lagu ini saya nyanyikan sampai - sampai keluarga saya heran melihatnya. Akan tetapi ternyata pujian itu mendapat amin dari Tuhan . Esok harinya istri saya sudah sadar. puji Tuhan. 1 minggu kami menginap di rumah sakit setelah itu kami kembali ke rumah di Tanjungbalai. Mujizat Tuhan yang kami rasakan juga yaitu bahwa persediaan kami untuk proses bersalin hanya 2.000.000.00. tetapi biaya operasi terhitung 7.000.000.00. dan semuanya itu dipenuhi oleh Tuhan melalui jemaat - jemaat di gereja saya. Saya seorang fulltimer musik di gereja Methodist. Seminggu kemudian saya mendengar bahwa hampir semua jemaat berlutut berdoa sepanjang malam saat istri saya dalam proses operasi dan tidak sadarkan diri. Ternyata kuasa doa sungguh luar biasa. Saya tidak akan pernah lupa akan kebaikan Tuhan dalam hidup saya dan saya akan terus beritakan kepada keturunan saya dan saudara sekalian. Anak saya saya beri nama Zefanya Putriyani dan tanggal 29 Juli mendatang adalah ulang tahunnya yang pertama. Saya rindu saudara terus mendukung kami di dalam doa. Diatas semuanya ini biarlah hanya nama Tuhan Yesus yang dimuliakan. Praise God forever. Tuhan Yesus memberkati.

(Sumber kesaksian : Yakub - Tanjungbalai -Sumut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar