SUCCESS

Talenta setiap orang TUHAN berikan berbeda2 (ada yang satu, tiga, dan lima) tergantung dari pribadi masing2 dalam mengelola talenta tersebut, talenta tersebut membawa kita kepada kesuksesan

Dalam hidup ini ada 2 jenis keberhasilan:
1. Public Success
Sesuatu yang bisa KELIHATAN yang bisa membuat orang TERPESONA akan ini.
Contohnya: Saul BERIBU-RIBU, Daud BERLAKSA-LAKSA

2. Private Success
Sesuatu yang TIDAK DILIHAT orang lain tapi hanya engkau sendiri yang tahu.
Contohnya: KARAKTER > Hubungan dengan TUHAN, Motivasi dalam TUHAN,

KASUS

Yusuf
Kejadian39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,

Yusuf memiliki Public Success yang bagus sehingga pekerjaannya baik, ia mendapat reputasi dari tuannya Potifar.. tiba2 kejadian Yusuf dirayu oleh istri Potifar, Yusuf tidak mau affair sehingga ia di penjarakan seperti seorang kriminal dan tetap menjaga Integritasnya (Private Success MANTAP)

Orang yang gagal Private Success> Suara bagus tapi tersandung porno; Artis kristen terlibat narkoba; hamil di luar nikah,

DAUD
Daun dg Batsyeba: Meskipun Daud seorang raja tapi ia bisa merespon nabi natan yang menegurnya karena melakukan perbuatan dosa terencana.

Mungkin kita berfikir bisa saja untuk menjaga reputasinya Yusuf melakukan affair dg Isrti Potifar, kan tidak ada yang tahu,

Mungkin kita berfikir bisa saja Daud menyangkal tuduhan nabi natan dan membunuh nabi natan, rahasia akan tertutup rapat,Daud kan raja punya power

Lalu apa bedanya dengan dunia? Untuk menjaga Private Success mungkin kita kehilangan reputasi, mengalah untuk sesuat

Kharisma > Membawa kita ke puncak

Karakter > Membuat kita bertahan di sana

Ok.. kita melihat Yusuf membangun kepercayaan kepada Potifar bertahun2 lamanya, tp pada suatu waktu kariernya yang sudah Yusuf bangun hancur berantakan karena tidak menuruti keinginan Istri Potifar

Tapi TUHAN tahu apa yang kita lakukan, klo saya jaga INTEGRITAS saya harus korbankan karier yang sudah saya bangun

Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan KEBAIKAN bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk MENJADI SERUPA DENGAN GAMBARAN ANAK-NYA, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

KEBAIKAN = MENJADI SERUPA DENGAN GAMBARAN ANAK-NYA

Menjadi serupa dengan gambaran-NYA inilah impian ALLAH

Yuk.. kita berlomba-lomba untuk saling memberi, berlomba-lomba untuk rendah hati, tapi klo kita berlomba-lomba untuk mencari kekayaan untuk suara bagus lama-lama bisa saling menjatuhkan kita, bias baku bunuh kita!
Dalam 2 Korintus 4:18 Paulus mengatakan, “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang TAK KELIHATAN, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang TAK KELIHATAN adalah kekal.”

Kesuksesan; kegagalan; suka; duka; sehat; sakit; kaya; miskin—adalah hal-hal yang kelihatan, yang sementara, yang berubah-ubah. Tuhan mengundang kita menempuh jalan yang lebih dalam, memperhatikan yang tidak kelihatan, berpegang pada apa yang kekal. Standar pencapaian kita bukan lagi kesuksesan orang lain atau standar dunia ini (yang kelihatan), melainkan karakter Anak Allah (yang tak kelihatan).

Tuhan tentu memperhatikan apa yang kita lakukan (doing), tetapi Dia lebih memedulikan siapakah kita (being). Apa yang berlangsung dalam hati kita ketika kita sukses—apakah kita diam-diam menganggap kesuksesan itu buah disiplin pribadi kita semata? Apakah kita mulai merasa diri kita lebih baik dari orang lain? Bagaimana pula saat kita gagal—apakah kita diam-diam geram, dan merasa Tuhan tidak adil terhadap kita?

Tuhan mengedepankan kualitas hidup daripada kuantitas hidup. Menjadi orang baik, menjadi orang kudus, itu lebih penting daripada menjadi orang sukses. Anak Allah yang lemah lembut dan rendah hati; Anak Allah yang mengampuni dan bersyafaat bagi musuh-Nya saat disalibkan—itulah standar tertinggi pencapaian kita!

Salomo mengatakan, “Orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota” (Amsal 16:32). Menguasai diri mengacu pada buah Roh, mewakili proses perubahan kita menjadi semakin serupa dengan gambaran Kristus. Adapun merebut kota mewakili kesuksesan dan pencapaian kita. Salomo menyatakan, diri itu lebih kuat, lebih penting, lebih sulit ditaklukkan daripada kota. Kita mungkin dapat menaklukkan kota terbesar, mencetak pencapaian terhebat, mendaki gunung tertinggi, tetapi kehilangan jiwa kita. Adapun masalah penguasaan diri, perubahan karakter menjadi semakin serupa dengan gambaran Kristus, itu suatu proses seumur hidup yang Tuhan kerjakan oleh anugerah-Nya, dalam kehidupan kita bersama dengan Dia, melalui segala sesuatu yang kita alami.

Private Success > Saling menopang, integritas, kemurnian hati, kejujuran, tak mencuri kemuliaan TUHAN,

-We are not called to do great things for God; we are called to do anything with God.-

Dari berbagai sumber, sumber terutama Alkitab, Hendro Saputro, Arie Saptaji

Doc: Nehemia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar