Komunikasi Dan Keterbukaan Dalam Keluarga



Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia (Filipi 2:5-7).

Bapak - Ibu yang saya kasihi dalam Tuhan, komunikasi suami-istri akan membuahkan saling pengertian guna membangun pernikahan yang kuat dan bertumbuh. Dalam pernikahan, saling pengertian tidak hanya berarti tanpa perbedaan, melainkan mampu membicarakan perbedaan tersebut serta memahami pandangan pasangannya. Sebagai pasangan anda harus mampu menerima kenyataan bahwa pasangan anda tumbuh dengan latar belakang yang berbeda dan karena itu memiliki reaksi yang berbeda dengan anda.

Dua orang yang saling mengasihi tetapi tidak mampu memahami kepedihan, perasaan dan kekuatiran pasangannya akan terus mendapat kesulitan dalam hubungan mereka. Memang saling pengertian tidak tumbuh dengan mudah, tetapi dengan membagi cara pandang, melihat sisi lain dari pertanyaan dan berbicara secara terbuka, dapat menolong suami dan istri saling membiasakan dan beradaptasi dengan pandangan yang berbeda.

Pasangan landak yang hidup di Alaska, ketika salju yang amat lebat dan dingin turun, mereka merasakan kedinginan, ketika mereka saling menghangatkan dengan berdekatan, saat hal itu terjadi mereka saling menusuk dengan duri masing-masing, namun jika berpisah, mereka akan kedinginan, agar tetap hangat, mereka harus belajar saling menyesuaikan diri.

Lemahnya tekad untuk mempertahankan pernikahan, amatlah menonjol dewasa ini. Sikap: jika tidak cocok, mereka dapat mengakhiri hubungan tersebut dan mencoba dengan orang lain. Banyak orang yang tidak sabar dengan pernikahan, dan cepat menyerah, atau terlalu banyak pasangan muda yang dibutakan oleh harapan-harapan yang tak realistis tatkala memasuki pernikahan. Mereka yakin bahwa hubungan tersebut harus ditandai dengan cinta romantis yang tak pernah surut, menginginkan pernikahannya dapat memenuhi semua keinginan, butuh rasa aman yang melindungi saya, dapat merangsang, atau memberi rasa aman dari segi ekonomi, dlsb. Harapan-harapan diatas hanya tinggal harapan, bila tidak ada kerja sama hasil dari langkah dua orang yang bekerja sama.

Allah memberi cara pernikahan yang berbahagia, Allah telah memberi pola yang pasti, jika diikuti pasti menemukan kebahagiaan dan keharmonisan yang dicari.
Dua pribadi yang berbeda, benturan akan terjadi, ide-ide bersaing untuk mendapat kuasa siapa yang menang, saling menyerang, saling menyalahkan, kebiasaan-kebiasaan yang salah yang terus dipertahankan, kadang-kadang bagai gelombang, menggulung rumah tangga, sehingga tidak dapat bernafas (strees?) dan bertanya dimana kasih, dimana Allah.

Suami-Istri memiliki kemungkinan terbesar untuk mencapai pernikahan yang berbahagia karena Yesus Kristus menyertai dan menguatkan rumah tangga, Dia akan mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada,  Dia akan membawa rumah tangga kita menjadi bahagia, tempatkan Dia sebagai pihak ketiga yang mempersatukan.

Suami Istri harus membangun Komunikasi (proses membagi informasi dengan orang lain, baik verbal maupun non verbal, sehingga ia mengerti maksud anda. Berbicara, mendengarkan dan mengerti adalah komponen yang terdapat dalam proses komunikasi). Pernikahan adalah hubungan mesra yang dibangun diatas saling pengertian, agar benar-benar bisa memahaminya anda harus berkomunikasi dengannya, sehingga mengenal dan mengerti pasangan sebenarnya. Miliki keterbukaan dalam hubungan suami-istri, sehingga tidak ada yang ditutup-tutupi dimana semua transparan dan berkata jujur.

Ungkapan diri.
Akui dan berubahlah jika ada bagian-bagian dalam hubungan anda dengan pasangan anda yang dapat ditingkatkan.

Diskusikan dengan pasangan tentang perasaan-perasaan anda berdua.

Rancangkan cara untuk benar-benar berkomunikasi, pikirkan dengan sungguh-sungguh manfaat berbicara mengenai hal-hal tertentu secara mendalam dan terbuka, bagaimana agar supaya  suami/istri terbuka.
Pernikahan berbicara tentang keintiman yang dalam dan abadi, persahabatan antara suami dan istri yang mengarah pada hubungan yang saling memperkaya, membahagiakan dan memberi kesejahteraan.

(bahan disadur dari buku : Komunikasi Kunci Pernikahan Bahagia oleh H. Norman Wright).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar