Memilih gereja yang cocok?



Bagi umat Kristen menemukan sebuah Gereja yang "cocok" sering merupakan pengalaman yang cukup membingungkan. Mereka harus memilih salah satu dari sekian Gereja yang ada. Ada di antara mereka yang dibesarkan dengan tradisi Gereja tertentu, wajar bila ingin menemukan Gereja yang sama. Ada pula yang mencari doktrin sama, minimal doktrin inti. Yang lain ingin mendengarkan pengkhotbah menarik dan dinamis. Sedang sebahagian lagi ingin mendapatkan kegiatan dan pelayanan untuk anak-anak serta remaja. Bagi yang senang menyanyi mungkin bertanya-tanya: "Apakah paduan suaranya bagus sehingga kita dapat bergabung?" Bagi yang belum punya kendaraan tentu akan mencari Gereja yang jaraknya dekat dengan tempat tinggal mereka. Tidak pula terluput anak-anak muda pasti mencari Gereja yang dapat menampung dan menyalurkan selera kepemudaan mereka, ingin mengetahui bagaimana kegiatan pemudanya dan sebagainya lagi!
        
Memang semuanya itu perlu, namun bila kita mempelajari ajaran Alkitab tentang Gereja, maka kita pasti akan mempunyai evaluasi yang lain! Di dalam Alkitab Perjanjian Baru, istilah yang digunakan untuk menyebut "Gereja" atau "Jemaat" adalah EKKLESIA, yang berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu EK (ke luar) dan KALEO (memanggil), sehingga EKKLESIA berarti "himpunan orang-orang yang dipanggil keluar".
       
       Istilah tersebut diadaptasi Alkitab menjadi "himpunan orang-orang percaya sepanjang zaman yang dipanggil ke luar dari dunia dan menjadi pengikut Kristus", inilah Gereja yang rohani dan sebenarnya. Itulah sebabnya di dalam Alkitab kita tidak menemukan Denominasi Gereja, yang ada hanya Gereja menurut geografi seperti Gereja di Efesus atau Galatia. Namun Gereja bukan sekadar "himpunan orang-orang percaya", Alkitab melukiskan pula Gereja sebagai:


1. Tubuh Kristus

(Roma 12, 1Korintus 12 dan Efesus 4). Gereja pada hakekatnya bukanlah organisasi

melainkan adalah suatu organisme yang hidup dan Kristus sebagai Kepalanya. Di dalam tubuh ini terjadi hubungan hidup antara pribadi orang-orang percaya dengan Kristus, dan melalui Kristus dengan semua orang percaya. Tubuh rohani ini sebagaimana tubuh kita mempunyai anggota-anggota tubuh dengan fungsi-fungsi tertentu. Di dalamnya kita menemukan tiap orang percaya ditempatkan Tuhan dengan diberi karunia masing-masing demi kesejahteraan bersama dan pertumbuhan Jemaat (1Petrus 4:10, 1Korintus 12:7). Dengan demikian sepatutnyalah tiap anggota Jemaat memanfaatkan karunia yang dimiliki untuk saling melayani dengan penuh sukacita, bukan dengan terpaksa, membanding-banding berat ringannya pelayanan ataupun bersungut-sungut. Melalui berbagai pelayanan yang demikian pastilah masing-masing pribadi maupun Jemaat secara keseluruhan dapat bertumbuh menuju kedewasaan Kristus serta dapat menarik lebih banyak anggota-anggota baru kepada Kristus dan bergabung dengan Gereja kita.


2. Keluarga

(Efesus 3:14-19, 1Tesalonika 2:7-13.

Sifat keluarga dalam Gereja bukan hanya dinyatakan dengan menggunakan sebutan-sebutan keluarga seperti "Saudara dan Saudari". Khusus bila kita memperhatikan panggilan seseorang di Amerika, maka hanya di dalam lingkungan Kristen sajalah kita menemukan sebutan "Brothers and Sisters". Namun keluarga juga menyatakan hubungan intim sesama anggota keluarga dengan Allah sebagai Bapa. Berulang-ulang Alkitab menganjurkan agar kita saling-mengasihi serta membangun hubungan pribadi yang intim dengan saling menerima dan mendorong, membagi suka duka, menasihati dan memperbaiki, mengampuni dan memperhatikan; sehingga melaluinya dunia mengenal bahwa kita adalah pengikut-pengikut Kristus yang sejati. Tidak diragukan lagi apabila Gereja ingin memenuhi tuntutan Alkitab maka Gereja haruslah menjadi suatu Komunikasi Kasih, bergandengan tangan menyaksikan kasih Kristus dan melakukan perbuatan-perbuatan baik secara bersama. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar