Apa Arti Sifat dan Tujuan Gereja?

Konsep tentang gereja merupakan hal yang hakiki di dalam sejarah agama Kristen. Namun demikian sampai hari ini masih ada ajaran-ajaran yang simpang siur, sehingga mengaburkan pandangan orang Kristen. Karena itu, kita wajib menyelidiki secara saksama doktrin gereja yang terdapat di dalam Perjanjian Baru.


Arti kata gereja

Kata "gereja" sebetulnya tidak terdapat dalam Alkitab bahasa Indonesia, tetapi kata ini sama dengan "jemaat" atau "sidang jemaat" (Mat 16:18; 18:17; Rom 16:1,5). Kata-kata ini adalah terjemahan dari bahasa Yunani "ekklesia." Kata ekklesia terdiri dari kata depan "ek" yang berarti "ke luar" dan kata kerja "kalein" yang berarti "memanggil." Maka ekklesia berarti "orang-orang yang dipanggil ke luar." 

Tatkala Yesus mengatakan "Aku akan membangun jemaat-Ku (Ekklesia)" (Mat 16:18), para murid mengetahui apa yang dimaksud dengan "jemaat-Ku." Seolah-olah Tuhan mengatakan: "Lihatlah, orang-orang Yahudi mempunyai jemaat dan orang Yunani juga mempunyainya. Kini Aku akan membangun jemaat-Ku." Menurut Hall Lindsay, gereja di dalam Perjanjian Baru adalah suatu demokrasi-teokratik, suatu lembaga yang bebas, tetapi kebebasan mereka berdasarkan kesetiaan kepada Kristus. Maka gereja merupakan suatu tubuh, di mana anggota-anggota-Nya disatukan melalui kasih mereka terhadap Kristus dan ketaatan kepada-Nya (under the Lordship of Christ). 


Sifat dasar gereja

Kata "ekklesia" dipakai di Perjanjian Baru sebanyak 115 kali, di mana 92 kali dipakai untuk menunjukkan gereja setempat (local Chruch). Yang lain menunjukkan gereja di dalam pengertian yang umum. Dengan demikian kita megenal dua ganda sifat dasar gereja :


1. Dalam pengertian umum Ekklesia

"Ekklesia" mencakup semua orang yang beriman di dalam Kristus, tanpa menyinggung perbedaan waktu dan lokalitas (Mat 16:18). Inilah yang disebut dalam Pengakuan Iman Rasuli sebagai "gereja yang kudus dan am." Gereja ini akan menjadi realitas sewaktu Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya (Ibr 12:23; Wahy 21:22).


2. Dalam pengertian lokal

"Ekklessia" merupakan gereja setempat, gereja yang berkaitan dengan waktu dan tempat dan merupakan sebagian dari gereja yang kudus dan am.
Tatkala Yesus mengatakan: "Aku akan membangun jemaat-Ku, kepadamu Aku berikan kunci Kerajaan Surga" (Mat 16:18). Di sini "jemaat" menunjukkan gereja di dalam arti yang umum. Tetapi janji Tuhan itu diulang di dalam Matius 18:18-20, di mana gereja setempat pun diberi "Kunci Kerajaan Surga."  


Tujuan Gereja

Tujuan gereja tercantum dalam Efesus 1:12, yaitu untuk memuliakan Tuhan. Untuk mencapai tujuan ini, hendaknya kita mengenal dua kata yang sering muncul di dalam Perjanjian Baru :


1. Koinonia

Yaitu persekutuan (Fellowship) yang mempunyai arti "sharing" di dalam persahabatan, iman, pelayanan bahkan harta benda (Kis 2:44). Koinonia akan tercapai kalau kita rela diatur dan di satukan oleh Roh Kudus.


2. Diakonia

Yaitu pelayanan orang Kristen. Hal ini dijelaskan oleh D.L. Moody sebagai berikut: "Gereja adalah misi, tanpa misi berarti tanpa gereja. Tuhan memanggil dan mengasingkan gereja dan keduniawian dan kemudian mengutusnya kembali ke dunia dengan suatu misi."
Memang bentuk organisasi dan liturgi boleh senantiasa berubah menurut kebutuhan masing-masing tetapi tujuan gereja adalah sama yaitu melalui Koinonia dan Diakonia kita memuliakan Tuhan. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar